si Mamat (part 3)

6-Aug-15

(1)
Mamat : "Kamu pulang kerja makan malam dimana?"
Aku : "Kosan."
Mamat : "Masak? Beli di luar."
Aku : "Kadang beli di luar, kadang masak juga."
Mamat : "Beli di luar emang ada yang jualan?"
Aku : "Ada. Kalo nggak di warung makan, beli di pinggir jalan yang jualan di gerobak gitu."
Mamat : "Beli di gerobak? Kan belum tentu bersih. Kesian amat, lu."
Aku : "Biarin."
Besoknya,
Mamat : "Kemaren malam makan apa? Jadi beli di gerobak-gerobak itu?"
Aku : "Nggak. Aku masak."
Mamat : "Jiaaah, jangan-jangan gara-gara aku ngeledekin kamu, jadinya malah masak."
Aku : "Serah lu deh!"


(2)
Bos ikutan nimbrung (lagi).
Bos : "Eh, eh, dari sekian banyak orang Jepang yang kamu kenal, siapa yang menurut kamu number 1?"
Aku : "Hmmm, sapa ya?"
Bos : "Pasti si Mamat ya?"
Aku : "Kayaknya Watanabe-san deh yang paling ganteng."
Bos : "Hooo~~ Watanabe yang itu."
Mamat : *sewot* "Watanabe sapa sih?!"Bos : "Itu lho, supplier. Masih muda, ganteng, lulusan S2 Jepang, pinter lagi."
Hahahaa, si Mamat kalah deh! Rasain, lu!


(3)
Bos : "Mat, kamu punya pacar?"
Mamat : "Nggak ada."
Bos : "Berapa taun jomblo?"
Mamat : "Dua taun."
Bos : "DUA TAUN? Kamu punya tampang, tinggi, karakter juga oke, ngejomblo dua taun? Boong banget. Pasti punya pacar kan?"
Mamat : "Nggak ada. Beneran."
Bos : "Ooh, aku tau. Dua taun ngejomblo, itu artinya kamu itu kalo nggak Mother Complex, berarti HOMO."
Mamat : "Wooii!!! Nggak lah! Gue normal!"
Aku : *PUAS NGAKAK GULING-GULING*


(4)
Mamat : "Eh, kalo di Indonesia, nggak boleh 'begituan' sebelum nikah ya?"
Aku : "Kalo islam sih nggak boleh. Nggak tau kalo agama lainnya." [setdaah, ini orang ngomong beginian dengan wajah lempeng]
Mamat : "Hoo~ berarti nggak tau istilah-istilah 'begituan' donk. Kayak bla bla bla [dia nyebutin alat pipis cowok]."
Aku : "Ya kalo segitu mah tau kali, ah."

Bisa nggak ngomongin yang lain?!


(5)
Bos : "Eh, eh, nilai buat si Mamat berapa?"
Aku : "Nilai apa?"
Bos : "Nilai semuanya. Gantengnya, baeknya, dsb, dsb, dsb."
Mamat : "Berapa? Berapa?"
Bos : "Nilai sempurna?"
Aku : "Tauk, ah. Bodo amat."
Mamat : "Berapa, donk?!"
Bos : "Nilai-nya 5 katanya. Kalo di QCD nilai 5 kan PERFECT."
Mamat : "Assiikkk!!!"

Serah lu, deh. Emang situ mau disamain ama QCD ya? Mentang-mentang auditor QCD-______-


Penasaran berapa nilai yang pantes buat si Mamat tukang bully yang bikin audit nggak fokus [tapi justru jadi lebih menyenangkan] dan tidur nggak nyenyak sekaligus ngangenin ini?

Ah, cukup aku yang tau deh :)




No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...