[Slice of Life] : don't feel bad about yourself

Jatuh cinta bukan sebuah
tindakan kriminal,
bukan pula sebuah tindakan
memalukan

perasaanku ini valid
perasaanku ini tak perlu kusangkal

Wahai diriku,
terima kasih sudah berani jujur pada diri sendiri
terima kasih sudah menerima perasaan yang hadir dalam diri ini
terima kasih sudah pernah membuat keputusan

terima kasih sudah belajar untuk menyukai
dan mencintai seseorang lagi
meski pada awalnya berat
dan hampir memutuskan untuk menyerah 
dan membohongi diri sendiri

Wahai diriku,
kamu orang berani

don't feel bad about yourself

tetap percaya diri
aku keren kok!

tidak berhasil dalam hubungan yang sekarang
bukan berarti aku kurang ini
atau kurang itu

ini hanya perkara sepasang puzzle
yang belum cocok saja

masing-masing puzzle tetap
berharga

kelak, akan bertemu kepingan
puzzle lain
atau memilih tetap mencintai
diri sendiri seutuhnya


[Training] : Day 22~25

 [Training Day 22]

Di sela-sela jeda training.

Okubo : "Ada rekomendasi drama/film seru di Netflix ngga?"
Gue : "Hmmm, udah pernah nonton Kingdom?"
Okubo : "Kayaknya pernah denger, tapi belum pernah nonton. Ceritanya tentang apa?"
Gue : "Drama seri Korea, tentang zombi gitu, genre horror sih..."
Okubo : "Oohh...."
Gue : "Gapapa nonton horror?"
Okubo : "Aku ngga begitu suka horror" *nyengir* "Apalagi horror korea, biasanya real banget kan ya?!"
Gue : "He-eh. Nggak disaranin nonton sambil makan. Haha. Oh, kalo ngga begitu suka horror, kayaknya jangan nonton Kingdom deh :)"
Okubo : "Tapi penasaran juga sih. Masuk list dulu aja deh."

Beberapa saat kemudian,

Gue : "Emang akhir-akhir ini lagi nonton apa?"
Okubo : "Akhir-akhir ini lagi seneng nonton drama korea yang judulnya What's wrong with secretary Kim"

Jiaaaah, trainer gue satu ini melow juga ternyata.
Gue rekomendasiin Kingdom di Netflix, yang dia tonton malah Secretary Kim.
Haha.
Cute banget sih kamyu!


[Training Day 23]

[lagi-lagi] di sela-sela jeda training,

Okubo : "Lagi seneng nonton apa di Netflix akhir-akhir ini?"
Gue : "Drama seri horror"
Okubo : "Kingdom?"
Gue : "Bukan, drama seri horror Amerika. Judulnya The Haunting of Bly Manor. 
Okubo : "Ohya? Seru?"
Gue : "Banget! Tadi pagi aku nonton sambil sarapan."
Okubo : "HAH?! Kamu nonton horror sambil sarapan? Nggak salah?! Baru kali ini aku denger ada yang nonton horror pagi-pagi sambil sarapan pulak!" *ngakak*
Gue : *nyengir*
Okubo : "Nggak serem gitu? Pagi-pagi udah dikasih horror, seharian itu kamu nggak ketakutan kebayang-bayang atau gimana? Atau malah sebaliknya justru jadi fresh?"
Gue : "Yup! Aku justru malah plong banget kalo nonton horror pagi-pagi."
Okubo : "Hebat! Baru kali ini aku nemuin orang nonton horror sambil sarapan."
Gue : "Story-nya bagus banget soalnya, nggak kayak drama horror murahan yang cuma ngagetin muncul hantu nggak jelas gitu. Beneran ada story dan pendalaman karakternya bagus banget."
Okubo : "Wah, bagus donk!"
Gue : "Dan kemaren aku nonton episode terakhirnya, aku nangis sejadi-jadinya selama dua puluh menit terakhir"
Okubo : "HAH?! Nangis selama dua puluh menit nonton episode terakhir drama horror?!"
Gue : "Beneran! Saking bagusnya story-nya, aku terharu dan banjir air mata donk!"
Okubo : *ngakak* "Beneran cuma kamu yang nonton horror sambil sarapan, udah gitu banjir air mata sampai dua puluh menit!!!" *ngakak lagi*

[Training Day 24]

Okubo : "Tadi pas makan siang, aku nangis donk"
Gue : "HAH?! KENAPA?!"
Okubo : "Aku kan makan di tempat makan, di area counter gitu, aku makan siang sambil nonton anime One Piece. Pas scene yang bikin terharu banget, sampe bikin aku nangis...."
Gue : "Eh? Makan siang itu maksudnya makan siangnya di luar? Bukan di rumah? Trus nangis di tempat makan sambil nonton One Piece?!"
Okubo : "He-eh"
Gue : *ngakak*
Okubo : "Kan aku malu ya kalo ketahuan nangis, ntar disangka kenapa-kenapa lagi. Jadinya aku pura-pura aja ngelap keringet, padahal lagi ngelap air mata."
Gue : *ngakak lagi*

Duh, trainer gue satu ini. 
Body-nya Songoku, tapi hatinya Hello Kitty.
Cute banget sih kamyu! Haha.

Tapi gue salut lho sama orang (laki terutama) yang nggak malu mengakui dirinya nangis.
Karena bagi gue, menangis itu buat semua orang, nggak ngeliat gender.
Karena menangis hak semua orang, jangan ditahan cuma karena malu.
Boys don'y cry itu buat gue nggak banget. Cowok juga boleh nangis kok.
Kita sama-sama manusia yang punya perasaan kan? #uhuk

Okubo : "Tapi aku masih kalah sama kamu, yang nangis banjir air mata sampai dua puluh menit pas nonton horror, sambil sarapan pagi-pagi buta pulak" *ngakak*

Beuh, gue colok juga mata trainer gue ini dah!
Supaya nangis lagi lu!

Beberapa saat kemudian,

Okubo : "Masih suka ikutan hot yoga?"
Gue : "Masih."
Okubo : "Seminggu berapa kali biasanya ikutan yoga?"
Gue : "Seminggu tiga kali. Hari Senin, Rabu sama Jumat"
Okubo : "Oh, lumayan sering juga ya"
Gue : "Kebetulan di hari-hari itu instruktrur yoga kesukaanku yang handle."
Okubo : "Hmmm, memang kalo udah cocok sama instruktur-nya enak ya, jadinya fun dan seru."
Gue : "He-eh"
Okubo : "Kalo sama aku gimana? Selama tiga bulan ini jadi trainer kamu, cocok nggak? Atau malah kurang gimanaa gitu...?"
Gue : "Aku seneng kok Okubo-san yang jadi trainer aku."
Okubo : "Syukur deh. Lega rasanya. Tadinya kalo kamu bilang aku nggak cocok jadi trainer kamu, bisa-bisa aku nangis yang kedua kalinya hari ini." *nyengir*

Yaah, tau gitu gue bilang aja nggak cocok.
Pengen ngeliat kamu nangis deh, kayaknya unyu gicuuu.
Abis itu kan bisa gue elus-elus supaya nggak nangis lagi #MODUS ETA MAH

Gue : "Baidewey, kemaren aku liat di insta story, Okubo-san abis dari Okinawa ya?"
Okubo : "He-eh"
Gue : "Liburan? Apa ada kerjaan?"
Okubo : "Liburan."
Gue : "Waaah, ngiri deh. Aku juga pengen ke Okinawa"
Okubo : "Belum pernah emang?"
Gue : "Belum. Kesana naik pesawat?"
Okubo : "He-eh. Aku takut banget naik pesawat."
Gue : "HAH? Beneran?"
Okubo : "Iya. Terakhir naik pesawat itu waktu SMA. Kemaren pas ke Okinawa, aku dapet di deket jendela donk. Itu sepanjang jalan terus aja komat-kamit berdoa supaya nggak jatuh, nggak jatuh, nggak jatuh..... Aku berasa hidupku berakhir di situ. Jendelanya langsung aku tutup deh, dan nggak ngeliat sedikitpun ke luar jendela selama penerbangan."
Gue : *MANGAP* "Nggak nyangka....."
Okubo : "Nggak nyangka? Emang aku keliatan kayak orang yang baik-baik aja naik pesawat?"
Gue : *masih mangap* "He-eh"
Okubo : *ngakak*

Ternyata...
satu lagi sisi lain yang baru gue tau dari trainer gue satu ini.
So glad to hear his story :D


[Training Day 25]

Okubo-san ini suka banget baca buku.
Tiap training bareng dia, pasti dia ngasih lihat buku yang lagi dia baca, dan selalu buku yang berbeda yang dia kasih lihat.
Gila ini orang baca bukunya kilat dan cepet banget, gue aja baca satu buku bisa berminggu-minggu *emang situnya aja yang males dan malah tidur mulu ketimbang baca buku*

Berbeda dengan gue yang demen sama buku fiksi tentang bunuh-bunuhan kayak serial detektif atau misteri, Okubo-san ini doyannya sama buku-buku motivasi dan pembelajaran.
Beberapa buku yang pernah doi kasih lihat adalah tentang "Cara Berbahasa yang Baik dan Tepat", "Bagaimana Menerapkan Pola Coaching yang Baik", "Autobiografi dari seorang Bisnisman Sukses", "Cara Mendapatkan 1 Juta Dollar", dan buku-buku lainnya yang sejenis.

Intinya sih buku yang mungkin bakal bikin gue pules setelah membalik dua-tiga halamannya.
*diselepet buku*

Di jeda training kemaren, kita ngobrolin tentang buku.

Okubo : "Akhir-akhir ini aku mau nyobain baca buku fiksi kayaknya."
Gue : "Ohya? Tumben"
Okubo : "He-eh. Kayak kamu, kan suka banget ya baca buku-buku fiksi gitu. Tentang petualangan, misteri, dan sejenisnya."
Gue : "Yup! Kenapa nih? Ada angin apa?"
Okubo : "Aku biasanya baca buku pagi-pagi pas konsentrasi masih full. Di saat-saat itu masih bisa konsen dan dicerna dengan baik. Tapi kalo bacanya malem-malem, udah nggak konsen, tapi masih pengen baca buku. Jadinya, mending aku baca buku fiksi yang ringan aja.
Gue : "Oooh, boleh juga tuh."

Kalo gue sih nggak pagi, nggak malem, pasti pules kalo baca buku yang dibaca Okubo-san.
*ditoyor*
Hebat bener deh si akang trainer satu ini, beneran mau belajar dan serius banget.
Semoga ilmu-ilmu yang didapat dari buku-buku yang dibacanya kelak bisa berguna dan diterapkan di real life ya. 
I'll always support you!

 

[Training] : Day 19~21

Jujur....
jujuuuur nih...
sebetulnya gue nggak begitu inget apa isi training ke 19 sampe 21 ini, karena saking lamanya gue nunda nulis postingan ini. Haha.
*dasar blogger nggak niat*

Eh, untung gue posting short-version di twitter, jadi ada clue dikit lah ya.
Untung...untung
*untung dari Hongkong!*


Training Day 19
Training di hari ini di-handle sama Hirose-san dan seperti biasa kalo dese yang handle, pasti sparta tingkat dewa.
Training kali ini semua beban di semua jenis training ditambahin beberapa kilo.
Mulai dari squat yang biasanya MAX 30 kilo, ditambah jadi 35 kilo.
Back-muscle training yang biasanya MAX 18 kilo, ditambah jadi 20 kilo.
Masih belum cukup, hip lift (buat bagian bokong) dari MAX 35 kilo ditambah jadi 40 kilo.

Masih beluuum cukup, jumlah hitungan per-set-nya pun ditambah.
Biasanya 1 set 10-15 kali, Hirose-san nambahin jadi 20 kali!
MAMPUS!

Pulang training gue ngesot sampe rumah kayaknya.

Besoknya, nyeri otot yang udah beberapa minggu ini nggak gue rasain, datang kembali pemirsah!
Sebadan-badan sakit semua.
Kayaknya otot gue kegirangan banget dikasih stimulasi extrem, setelah dua minggu kemaren dikasih beban stabil, jadinya langsung nyeri otot!
Welcome muscle pain!

Dan gue malah seneng donk!
*beneran jadi maniak muscle training, ketularan trainer gue*
Artinya training gue kemaren ada hasilnya. Yeaay!


Training Day 20
Di hari ini training gue di handle sama Okubo-san.
Setelah training sebelumnya, beban gue ditambah nggak tanggung-tanggung, Okubo-san yang ngeliat report training gue dari Hirose-san pun ikut-ikutan ngasih beban yang sama.

Jadinya squat kali ini pun dikasih beban ampe 40 kilo lagi.
Besok nyeri otot lagi dah. Haha.

Di training hari ini gue ngobrolin apa ya sama Okubo-san?
Beneran nggak inget! *jedotin pala ke tembok*
Kalo nggak salah dese nanya gue lagi seneng nonton apa di Netflix dan minta rekomendasi tontonan yang seru.
Gue kasih aja rekomendasi Kingdom (yang Korea, tentang zombi).
Gue bilang kalo Kingdom ini asli keren banget, nggak bertele-tele kayak drakor pada umumnya, satu season cuma 6 episode, jadi nggak bakal bosen. 
Tapi gue saranin supaya nggak sambil makan pas nonton Kingdom, apalagi makan daging. Haha.

Gue : "Nonton genre horror atau zombi dan sejenisnya gapapa kan?"
Okubo : "Hmmm, jujur aja gue nggak begitu suka genre horror. Apalagi kalo horror Korea itu, suka real banget kan ya. Haha."
Gue : "Oh, kalo gitu mending jangan nonton deh, nggak jadi gue rekomendasiin, kesian. Haha."
Okubo : "Tapi kayaknya seru, jadi penasaran, gue keep dulu aja."

Yowis sih, semoga situ ngga mimpi buruk setelah nonton Kingdom ya.
Kalo gue mah malah mimpi indah ketemu akang Ju Ju Hoon :D


Training Day 21
Di sini kembali lagi training di handle sama Hirose-san.
Sumpeh, gue nggak inget ngapain aja di training ini, pastinya sih tipe workout-nya nggak jauh beda sama training sebelumnya, squat, hip lift, bagian pantat, punggung dan perut.
Kalo sama Hirose-san biasanya doi seneng banget nambahin beban, sedangkan kalo sama Okubo-san dese lebih seneng nambah jumlah set sama varian training.

Intinya sih, dua-duanya sparta. Haha.

Yang gue inget justru bukan trainingnya, tapi obrolan gue sama Hirose-san.
Waktu itu kita ngobrolin tentang mitos dan takhayul dari negara masing-masing.
Ternyata banyak kesamaan antara mitos di Jepang sama Indonesia.

Misalnya, kalo ada petir harus buru-buru masuk rumah dan sembunyin pusar, supaya nggak diambil sama setan/dewa petir.
Trus gue cerita kalo di Indonesia, kalo ada temen/kenalan lagi tidur, nggak boleh dicoret-coret mukanya, karena takut ntar roh dia yang lagi keluar dari badan selama tidur, nggak bisa balik lagi gegara nggak ngenalin muka sendiri yang dicoret-coret sama temen/kenalannya yang jail.

Oiya, Hirose-san juga curcol kalo dese nggak begitu suka musim dingin (kebeneran sekarang lagi musim gugur menjelang musim dingin, dimana udara udah menggigil banget).
Hirose-san lebih suka cuaca anget, kayak musim semi dan panas.
Kebalikan sama gue yang lebih cucok sama musim gugur dan dingin, karena nggak pernah nemu di Indonesia yang notabene-nya panas terus selama setahun penuh.

Hmm, emang bener kali ya, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau.
Hirose-san yang terlahir dan tinggal di negara empat musim, dimana cuaca dingin lebih panjang daripada cuaca anget, justru ngiri sama rangorang di negeri tropis yang setahun penuh bisa hidup hanya dengan celana pendek dan t-shirt doank.

Sedangkan gue yang sering ngeluh kepanasan di negeri sendiri, justru ngiri sama Jepang yang adem dan dingin kala musim gugur dan winter, apalagi bisa sekalian pake jaket dan coat yang lucu dan keren-keren. Di Indonesia mana bisa. 

Dasar manusia ya, nggak pernah puas. Haha.


Eniwey, itu yang gue inget selama 3 kali training kemaren.
Emang harusnya begitu selesai training, langsung posting ya, supaya nggak lupa.
Harus management time lagi kalo begini mah, supaya nggak keteteran posting.

Well, see you agan in next training and posting!


Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...