[Review] : Suna no Tou (Tower of Sand)

Hey ho!
Akhirnya bisa posting review J-Drama lagi, setelah beberapa bulan kemaren sempet kabur vakum dan tidak diketahui rimbanya.
*abis bertapa kayaknya ini mah*

Drama yang pengen dibahas kali ini memiliki genre suspense dan human drama, yang di Jepang sana masih anget karena baru dua minggu yang lalu menayangkan episode terakhirnya.
Seperti yang sering akik bilang, review ini bertebaran SPOILER bahkan sampai akhir episode-nya, jadi risiko ditanggung sendiri ya #HALAH.

Suna no Tou memiliki arti harafiah yaitu Tower of Mansion.
Itutuh, mansion mewah hingga puluhan lantai menjulang, dengan tingkat sosial yang tinggi setinggi gedungnya, dengan fasilitas yang mumpuni dan tentunya dengan harga yang selangit pula.
Semakin tinggi lantai tempat mansion yang kita punya, maka semakin mahal pula harganya, yang tentunya gengsi pun makin tinggi donk, secara cuma orang berduit yang mungkin cebok pun pake duit lembaran, yang bisa beli mansion di lantai paling atas.



Cerita dibuka dengan scene sebuah kasus penculikan dan pembunuhan seorang anak, yang saat itu sedang ramai dibicarakan.
Anak-anak yang diculik kebanyakan karena terpisah atau kurangnya pengawasan dari orang tua.
Disini sang pelaku selalu meninggalkan petunjuk yang sama, yaitu Carnation Flower (bunga anyelir) berwarna kuning di setiap TKP dan menyebut dirinya sebagai Hameln.
Gara-gara itulah kasus ini disebut sebagai Kasus Hameln.
FYI, Hameln adalah sebuah cerita legend yang terkenal dengan tiupan serulingnya yang membuat anak-anak dan orang sekitar terbius mendengarnya sehingga membuat mereka mengikuti Hameln.

Cerita beralih pada satu keluarga sederhana yang terdiri atas Ibu, ayah, dan dua orang anak. Sang Ibu yang bernama Takano Aki (diperankan oleh Kanno Miho) memiliki dua orang anak yaitu si sulung cowok yang sudah SMA bernama Takano Kazuki (diperankan oleh Sano Hayato) - biasa dipanggil 'oniichan' (brother) dan seorang anak perempuan yang masih TK bernama Takano Sora (diperankan oleh Inagaki Kurumi), adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang sangat menyayangi kedua anak dan suaminya, serta hidup sederhana.

[Takano's family]


Keluarga Takano sejak dulu memiliki impian untuk bisa tinggal di Tower Mansion dengan pertimbangan fasilitas yang baik, terutama dari segi keamanan.
Meskipun harganya mahal dan cicilannya bikin mencekik, tapi demi kehidupan yang lebih baik serta untuk masa depan anak-anaknya, suami-istri Takano pun berjuang demi bisa tinggal di Tower Mansion.

Rasa suka cita akhirnya bisa tinggal di mansion mewah nampaknya harus dikubur dalam-dalam oleh Aki, karena gambaran hidup bahagia di Tower Mansion tidak sesuai dengan bayangannya.
Setelah berkenalan dengan beberapa orang tetangga sekaligus emak-emak dari temen anaknya, Aki menyadari kalau status sosial amat sangat berpengaruh di sini.
Orang yang tinggal di lantai bawah akan dipandang rendah oleh orang yang tinggal di lantai atas, begitu juga sebaliknya, orang yang tinggal di lantai atas amat sangat dipuja dan dielu-elukan, bahkan cenderung sombong.

Aki pun tidak ambil pusing dengan semua itu, ia hanya ingin tinggal di Tower Mansion dengan tenang bersama keluarganya.

[Takano Aki]


Suatu hari, Aki melihat berita di televisi yang lagi-lagi menyiarkan kasus Hameln.
Aki yang melihat berita tersebut hanya berkomentar, "Wah, serem ya" sambil lalu dan tidak begitu memperhatikan.

Untuk mengakrabkan diri dengan tetangga barunya di Tower Mansion, Aki kerap kali mengikuti acara kumpul-kumpul dengan tetangga. Mulai dari makan siang bareng dengan biaya sekali makan 5000 yen yang langsung bikin Aki mual dan pengen cepet-cepet pulang, arisan berondong alias mendatangkan cowok muda nan ketjeh untuk menghibur emak-emak, sampai mengenalkan kegiatan klub di luar sekolah.

Aki diperkenalkan sebuah klub atletik yang biasa diikuti anak-anak untuk mengisi waktu luangnya.
Rekomendasi dari para tetangganya, klub atletik anak ini punya coach yang ganteng dan imut, makanya para emak-emak berbondong-bondong memasukkan anaknya kesini, supaya bisa sekalian ngecengin si coach yang unyu ini.
*teuteuup ya, emak-emak ini incerannya berondong cyiin!*

Karena Sora-chan nampak berminat mengikuti klub atletik, maka Aki pun mendaftarkan anak bungsunya untuk ikut klub, tentunya nggak seperti emak-emak lainnya, tujuan Aki murni hanya untuk mendaftarkan Sora, bukan buat ngecengin berondong.
#YAKALIAJA

Ketika mengantar Sora ke klub atletik, rupanya coach yang jadi inceran emak-emak itu adalah teman masa kecil Aki sekaligus tetangganya dulu yang usianya terpaut beberapa tahun di bawah Aki.
Coach ganteng bernama Ubukata Kouhei (diperankan oleh Iwata Takanori) ini ternyata mengenali Aki. Tapi ketika mencoba menyapa Aki, yang disapa malah pura-pura nggak kenal.
*issh, si mbak nya kok judes sih*
*kapan lagi ada cowok ganteng nyapa lhoo mbake*


[Ubukata Kouhei]


Kouhei yang kebingungan karena ditinggal Aki yang pura-pura nggak kenal pun hanya bisa terpana.
"Kurang ganteng apa ya gue, kok Aki sampe segitunya nggak mau ngeliat muka gue...."
*nggak! nggak! ini nggak ada di skenario~! cuman khayalan gue aja. haha*

Alasan kenapa Aki nyuekin Kouhei adalah karena ia sebetulnya ingin melupakan masa lalu dan hidup dengan tenang di kehidupan barunya. Itulah mengapa, dia juga nggak mau terlibat dengan orang-orang yang pernah mengisi masa kecilnya, termasuk Kouhei.

Imbasnya, Aki melarang Sora untuk ikut klub atletik tempat Kouhei bekerja, yang otomatis bikin Sora-chan nangis meraung-raung di rumah.
"Pokonya aku tetep pengen klub atletik! Huaaaa!"
"Pokonya aku tetep pengen sama coach ganteng yang tadi! Huaaa!"
*Iya, yang terakhir itu SAYA, pemirsa*


[Kalo coach-nya kayak begini, sapa yang nolak cobaa?!]


Meskipun tetangga di sekitar Aki pada rese dan mementingkan status sosial, rupanya ada satu orang tetangga yang baik banget sama Aki dan tinggal tepat 1 lantai di atas rumah Aki.
Dia adalah Sasaki Yumiko (diperankan oleh Matsushima Nanako), seorang wanita cantik, anggun, kalem, perfect, tapi memiliki sisi misterius yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata #uhuk.
Yumiko ini ngakunya tinggal sendiri karena sang suami lagi dinas ke Amerika. Untuk mengisi waktu luangnya, si Ibu cantik ini berprofesi sebagai flower arrangement.

[Sasaki Yumiko]


Sebagai tanda perkenalan, Yumiko memberikan rangkaian bunga yang ketjeh banget dan Aki dengan senang hati menyimpannya di rumah sebagai hiasan.

Suatu hari, Aki yang sedang jalan-jalan dengan Sora tidak sengaja melihat tetangganya yang bernama Ayaka Ono lagi berduaan dengan seorang cowok.
Ayaka ini udah punya suami, tapi cowok yang dilihat Aki jelas-jelas bukan suaminya, mana lebih muda pulak.
*yaowloooh, emak-emak di drama ini pada haus berondong ya!*
*minta satu donk*  #Eh

Pada awalnya Aki bermaksud untuk pura-pura nggak ngeliat, toh bukan urusan gue juga, pikir Aki. Tapi siyalnya, Sora yang polos dan ngelihat mama temennya lewat di depan dia, langsung manggil, "Eh, ada tante Ayaka!".
Spontan donk langsung akward banget antara Aki dan Ayaka.
Aki pun bilang nggak ngeliat apa-apa dan memasang muka "Gue nggak peduli yey, serah lo deh mbake."
Merasa rahasianya diketahui orang lain, dan takut tersebar luas, Ayaka sambil setengah mengancam pada Aki bilang kalau kita ini TEMEN dan sesama temen harusnya tau kudu gimana.

Iya mbake, sesama temen itu kudu ngingetin kalo temen kita berbuat salah.
Bukannya ngancem-____-

Tanpa sepengetahun Aki, rupanya ada yang memotret Ayaka waktu lagi bermesraan sama berondong, bahkan disebarkan ke grup chat tetangga-tetangganya.
Karena waktu itu yang ngeliat cuma Aki, Ayaka langsung menuduh Aki donk, padahal yang dituduh jelas-jelas nggak tau apa-apa.

Gara-gara itu, Ayaka pun jadi dijauhi oleh tetangga-tetangganya.
Apalagi dia hanya tinggal di lantai 2, yang notabene-nya lantai bawah = rumah murah = miskin.
Prinsip tetangga di Tower Mansion adalah kalo si Ibu/Bapaknya dimusuhi dan di bully oleh tetangganya, maka imbas itu bakalan kebawa buat si anak juga.
Anaknya bakal dijauhin sama anak lain dan nggak punya temen.

Serem amat human realtionship kayak gini.
Mending ane tinggal di hutan aja, nggak perlu dikelilingi tetangga rese, paling disamperin sama orang utan doank ;D

Disisi lain, Yumiko mencoba menghibur Aki yang terpukul dengan peristiwa dan tuduhan Ayaka yang ketahuan selingkuh. Yumiko mengundang Aki ke rumahnya buat sesi curcol.

Jika kita summary-kan, cerita dalam drama ini bergulir dengan tiga point penting, yaitu
1. Kehidupan bertetangga di Tower Mansion yang complicated dan saling menjatuhkan,
2. Hubungan internal keluarga Aki yang ternyata nggak sesederhana yang dibayangkan,
3. Kasus penculikan dan pembunuhan anak-anak yang dilakukan oleh Hameln.

Meski awalnya Aki menolak dan pura-pura nggak kenal sama Kouhei, tapi lambat laun Aki mau memaafkan masa lalunya, apalagi ketika Kouhei banyak membantu dan mensupport Aki.
*tuh kaan, sapa yang bisa nolak sama akang ganteng ini coba!*
*si mbak suka jual mahal deh ih*
Suatu hari kedua anak Aki, Kazuki dan Sora memberinya hadiah kejutan yang diselipkan diam-diam di tas Aki, tapi siyalnya hadiah itu malah jatuh ke sungai.
Akibatnya, Kazuki yang menyadari kalau Aki menghilangkan hadiah dari dia dan adiknya, cowok unyu ini langsung manyun dan ngambek sama Aki.

Karena tidak ingin mengecewakan anak-anaknya, Aki akhirnya nekat mencari hadiah yang jatuh dan basah-basahan di sungai.
Kebetulan saat itu Kouhei lewat dan membantu Aki.
Dari awal Kouhei udah nyadar kalau Aki lagi banyak masalah, makanya dia bersikap judes waktu kemaren ketemu.
Setelah dibantu Kouhei dan hadiah yang dicari pun ketemu, Aki mulai lebih ramah pada Kouhei.


Kalo dilihat dari sikap Kouhei, siapapun pasti ngeh lah ya, si Akang ini jatuh cintrong sama Aki.
Sayangnya, karena Aki udah nikah duluan sama orang lain, jadinya Kouhei pun kudu mengubur dalam-dalam perasaannya.
Kouhei bukan tipe yang malu malu kucing jinak-jinak merpati dalam mengungkapkan perasaannya, dia secara terang-terangan bilang kalau dia memang suka Aki, tapi hanya sampai disitu karena dia tahu nggak bakalan ada celah untuknya di hati Aki.
*ecieee, melow juga si Akang*

Suatu hari, seorang tetangga Aki yang terkenal paling tajir dan tinggal di lantai mansion paling atas, yaitu Nyonya Hiroko Aso, yang ternyata ngebet banget sama Kouhei ampe nempel-nempel mulu *jangan nempel mulu donk tante!* *belom pernah digorok ama gue ya*, tiba-tiba nanya apakah dia punya cewek atau seenggaknya gebetan gicuu.
Dengan nyantey Kouhei menjawab,
"Ada. Dia seorang kakak yang cantik yang dulunya tetanggaku."
JLEB!
Patah hati deh ya si tante ini
*lalu nangis di pinggir jembatan layang*
*karena nangis di pancuran udah terlalu ekstrim*

Eeeh, lagi patah hati begitu, si tante mergokin Aki dan Kouhei lagi ngobrol dengan ceria dan nampak bahagia.
Kebayang donk gimana perasaan dia, kalo berondong gebetannya ternyata suka sama orang lain, dan orang itu ternyata tetangganya sendiri yang cuma seorang ibu rumah tangga sederhana malah cenderung cupu, nggak kaya, apalagi sosialita kayak si tante.
Padahal Aki pernah ditanya apakah dia kenal sama Kouhei atau nggak, dan Aki menjawab tidak.
Kenyataannya, mereka terlihat akrab.

Ketzel karena merasa dibohongi, si tante Hiroko mengumumkan pada semua tetangga saat acara makan-makan di rumah Aki, kalo Aki adalah pembohong, bahkan di depan kedua anak Aki.
Masih belum cukup nge-bully Aki, Hiroko mengacaukan acara makan-makan dengan membuang semua makananan yang dimasak Aki dan menyuruhnya membersihkannya, kayak lagi nyuruh ke pembokat.

Selidik punya selidik, ternyata ada yang ngasih informasi soal kedekatan Aki dan Kouhei, dan hubungan mereka sebagai teman masa kecil.
Dan orang itu adalah
JENG! JENG!
*drum roll pleaseee!*
*buruan ah! lama amaat!*
Dia adalah Sasaki Yumiko.
Yaitu tetangga baik hati yang selalu membantu Aki, tapi ternyata adalah orang dibalik semua itu.
Nggak cuma itu, kasus foto selingkuh yang membuat Aki dibenci tetangganya pun adalah perbuatan Yumiko.
Kenapa Yumiko tega sih? Ternyata Yumiko merasa dibohongin juga sama Aki, waktu dia nanya soal Kouhei, yang dijawab Aki cuma pelatih klub atletik-nya Sora.
Padahal mah bukan cuma sekadar itu kan ya^^

"Tukang bohong harus diberi hukuman."
Itulah kata-kata Yumiko untuk Aki.

Sayangnya, saat itu Aki belum tahu kalau dalang di balik semua itu adalah Yumiko.
Pokonya si Yumiko ini serem banget deh.
Yang paling bikin serem adalah ternyata di rumahnya dia memasang banyak monitor yang tersambung langsung dengan seluruh rumah tetangganya. Dengan kata lain, Yumiko bisa mendengar dan melihat apa yang sedang terjadi di dalam rumah tetangganya. Mulai dari pertengkaran suami-istri, masalah anak-anak mereka, skandal, dan pembicaraan rahasia lainnya.
Tentunya rumah Aki pun tidak luput dari Yumiko.

Alat penyadap yang ada di setiap rumah tetangganya itu rupanya dipasang Yumiko di dalam rangkaian bunga yang dia kasih. Dan siyalnya, setiap tetangga menerima bunga yang disimpen di ruang tamu. Jadinya, Yumiko bisa memantau mereka setiap saat.
*emang kurang kerjaan Ibu satu ini ya*

Btw, alat penyadapnya minta satu donk mbake.
Buat disimpen di rumahnya Kouhei.
#TernyataTukangNgintipJuga

Well, kita tinggalkan Yumiko yang lagi asik ngintip tetangga-tetangganya.
Di lain pihak, kasus Hameln ternyata makin parah dan bikin banyak orang tua jadi khawatir dengan anak-anaknya.
Hasil penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa ada satu anak cowok yang diculik dan ternyata dia korban bully. Parahnya lagi, kedua orang tuanya sama sekali nggak nyadar kalo anaknya di bully.
Pesan terakhir yang ditulis si anak menunjukkan kalo dia mau pergi mencari pertolongan, dan yang dia datangi tak lain dan tak bukan adalah si pelaku penculikan yaitu Hameln.

Selain itu, ada satu lagi anak perempuan yang menjadi korban penculikan.
Dari rekaman CCTV apartemen tempat tinggalnya, diketahui kalau si anak membukakan pintu rumah dengan inisiatif sendiri, lalu berjalan keluar apartemen sambil membawa bola seolah mau main sama temennya.
Kesimpulan yang bisa diambil dari dua kasus ini adalah bahwa anak-anak itu pergi atas kemauannya sendiri, bukan paksaan si penculik.
Itu artinya, si penculik adalah seorang yang akrab dengan anak-anak sehingga mampu membujuk mereka mengikutinya tanpa paksaan.
Persis seperti Hameln dalam cerita.

Ketika polisi sibuk mengusut kasus Hameln, kondisi keluarga Aki rupanya sedang di ujung tanduk.
Saat itu sedang marak foto-foto yang memperlihatkan "kekejaman" antara ibu dan anak. Misalnya foto ibu yang lagi marahin anaknya, atau memukul dan mencubit anaknya, pokonya kesian banget deh ngeliatnya. Foto-foto ini pun beredar dan sampai ke Tower Mansion tempat Aki tinggal.

Suatu hari, seorang cewek teman sekelas Kazuki (diperankan oleh Sano Hayato - anak tertua Aki, kalo kalian lupa^^) menemukan Kazuki berjalan ke arah yang berlawanan dengan arah sekolah.

[Kazuki "oniichan"]


Entah karena penasaran atau memang si cewek ini kesengsem sama onii-chan unyu satu ini, teman Kazuki pun membuntutinya.
Terlihat Kazuki sedang memotret sesuatu di ujung jalan, dan bikin si cewek makin penasaran.
Sayangnya, di tengah jalan si cewek kepergok Kazuki dan diomelin habis-habisan karena membuntuti dia.
Tanpa membuang waktu, si cewek merebut kamera yang ada di tangan Kazuki dan berusaha melihat apa yang tadi dipotret Kazuki.
Untungnya, Kazuki masih sempat merebut kameranya kembali sebelum si cewek melihat isi foto.

Harusnya BEGITU!
Ketika Kazuki sampai di rumah dan mau ngecek kameranya, dia sadar kalau memory card-nya nggak ada di dalam kamera. Dan satu-satunya pelaku yang bisa diprediksi, ya si cewek tadi.
Rupanya di saat yang sama, si cewek teman sekelas Kazuki (yang ternyata tetanggaan juga di Tower Mansion) lagi ngeliat isi memory card kamera Kazuki.
Disitu terungkap bahwa pelaku yang selama ini menyebarkan foto-foto "Ibu yang menyiksa anaknya" adalah perbuatan Kazuki.

Belum cukup disitu, si cewek menyebarkan dan menempelkan semua foto hasil jepretan Kazuki di lobi mansion, yang otomatis bisa dilihat semua tetangga.
Dan nggak lupa mencantumkan bahwa itu perbuatan Takano Kazuki.
*ini cewek stress atau apa yak? gegara nggak di notice ama gebetan, jadinya gelo kayak gini*
*eeh, kok malah si mbaknya yang sewot*

Gara-gara itu, semua tetangga menjauhi Aki dan keluarganya.
Bahkan Kazuki sampai dikejar polisi, karena mereka mengira Kazuki terlibat dengan kasus Hameln.
Soalnya pola-nya sama sih, Hameln menculik anak-anak yang nggak diperhatikan orang tuanya dan jepretan Kazuki semuanya tentang hal yang sama.

Meski sempet bikin geger dan kejar-kejaran sama polisi (yang tentunya bikin emaknya khawatir setengah mati), namun Kazuki terbukti hanya memotret saja, dia tidak ada hubungannya dengan kasus Hameln, dan pada akhirnya lepas dari tuduhan.
*yakali wajah imut gitu tukang nyulik bocah, mana tegaaaa*


[Yakin wajah unyu oniichan -Kazuki- yang begini tega nyulik anak kecil? YAKIN?!!]


Masih belum cukup kasus foto, Aki juga pernah menemukan tulisan "BUNUH", "MATI" di dalam laptop Kazuki. Tapi anehnya, di akhir tulisan yang Kazuki ketik, dia menuliskan "TOLONG".
Nampaknya ada yang nggak beres nih sama Kazuki.

Setelah kasus foto Kazuki selesai, misteri yang lain pun sedikit demi sedikit terungkap.
Ternyata Aki bukanlah ibu kandung Kazuki.
Waktu usia Kazuki dua tahun, dia dibawa oleh ayahnya (yang sekarang jadi suami Aki). Lalu, mereka menikah dan Aki pun bertekad mengurus Kazuki seperti anak kandungnya sendiri.
Istri pertama dari suami Aki dikabarkan meninggal.

Sebetulnya udah lama sih Aki pengen bilang sama Kazuki, tapi dia belum punya keberanian.
Dia khawatir, kalau Kazuki tahu dia bukan ibu kandungnya, perlakukan Kazuki pada Aki akan berubah dan menjaga jarak.
Sebaliknya, Kazuki sendiri sudah tahu sejak dia di bangku SMP, bahwa Aki bukanlah ibu kandungnya.
Waktu itu Kazuki secara tidak sengaja melihat cincin pernikahan Aki yang lagi disimpen, dan disitu tertulis tanggal pernikahan Aki yaitu dua tahun setelah kelahiran Kazuki.
Disitulah Kazuki tahu fakta sebenarnya.
Lagi-lagi, Kazuki pun menunggu Aki mengatakan yang sebenarnya, karena dia juga takut kalau sikap Aki akan berubah karena Kazuki bukan anak kandungnya.

Anak sama emak sama-sama saling nunggu ini mah ceritanya.
*beginilah kalo saling diem-dieman ya*

Masih belum cukup kaget?!
Ternyata ibu kandung Kazuki masih HIDUP!
Dan apakah kalian bisa nebak siapa emak kandungnya Kazuki?

Wanita itu adalah seseorang yang selalu berada di dekat Aki dan tinggal dalam satu mansion, bahkan berada tepat 1 lantai di atas rumah Aki, yang tiba-tiba mendekati Aki pura-pura jadi teman curcolnya, tapi di belakang nusuk, bahkan masang alat penyadap supaya bisa memonitoring Aki.
Dan itu semata-mata demi bisa melihat anak kandungnya.
Pada awalnya, suami Aki nggak ngeh kalau ibu kandung Kazuki tinggal satu mansion dengannya, setelah mereka berdua nggak sengaja ketemu di lobi hotel.

Suami Aki lebih terkejut lagi ketika tahu Aki dan dia berteman, bahkan mengundangnya untuk makan malam.
Suami Aki ngakunya sih "Dia teman kulahku."
Tapi kemudian terungkap kalau dia adalah Sasaki Yumiko alias istri pertama suami Aki alias ibu kandung Kazuki.
*huweee, pantesan anaknya unyu begitu, lhaa emaknya cantik banget!* #salahpokusmbaa

Dengan terang-terangan, Yumiko membongkar semuanya di hadapan Aki dan suaminya.
Bahkan, Yumiko yang dari awal tahu bahwa Kouhei menyukai Aki, nggak pandang bulu langsung menemui Kouhei supaya dia merebut Aki dari suaminya.

Jadi gini rencana Mbak Yumiko :
Dia memata-matai Aki sekalian memantau anak kesayangannya lewat monitor dan alat penyadap. Ketika dia melihat celah atau kelemahan Aki, langsung dia serang supaya Aki lemah dan stres, apalagi ketika ketahuan Aki punya hubungan dekat dengan Kouhei.
Kalo Aki selingkuh sama Kouhei, berarti suami Aki bisa dia dapatkan kembali begitu juga Kazuki tercintahnyah!
Nah, disini Kouhei pun diminta supaya mendekati Aki lebih gencar lagi. Kan kalo Aki jatuh ke pelukan Kouhei, dia juga seneng, Yumiko pun pas.
Win win solution lah kakaaak!

Sayangnya, Kouhei bukanlah cowok brengsek yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Dia memang suka sama Aki, tapi dia yakin dengan segenap jiwa raganya #halah kalo tidak ada celah untuknya di hati Aki.
*yang tegar ya kang*
*sini sama aku aja, Kang* #ternyatamodus


[Kouhei waktu putus asa dan sambil setengah mabuk meluk Aki *yang sabar ya, Kang*]


Yumiko masih belum nyerah untuk membujuk Kouhei agar menghancurkan keluarga Aki, bahkan dia ngasih foto pernikahannya waktu sama suaminya Aki.
Dan siyalnya, Aki nggak sengaja ngeliat yang langsung membuatnya shock setengah mampus.
Karena bukti udah di tangan, mau nggak mau suami Aki mengungkapkan semuanya.

Tidak bisa dipungkiri lagi, istri pertama suami Aki sekaligus ibu kandung Kazuki adalah Sasaki Yumiko.
Kenapa Yumiko dikabarkan meninggal?
Kalau Yumiko masih hidup, kenapa dia membuang Kazuki sehingga Aki yang mengurusnya sampai sekarang?

Disinilah rahasia terbesar Yumiko sekaligus salah satu misteri di drama ini terungkap.
Ketika Kazuki masih balita dan Yumiko masih menjadi istri dari suami Aki yang sekarang #halahribet, Yumiko tinggal di Hokkaido dan berprofesi sebagai hostes klub malam.
Karena pekerjaan yang image-nya kurang baik itu, Yumiko kerap kali dibuntuti oleh pria hidung belang atau fans-nya yang psikopat karena cinta mati sama si mbake yang cantik ini.

Suatu hari, seorang laki-laki yang sering menguntit Yumiko memaksa masuk ke dalam rumahnya, entah lagi sarap atau gimana, si pria bawa-bawa pisau.
Siyalnya lagi, saat itu suami Yumiko lagi pergi keluar dengan Kazuki.
Tanpa pikir panjang, Yumiko membela diri dan menusuk si pria hingga mati.
Yumiko melakukan ini bukan untuk dirinya sendiri, tapi demi anak satu-satunya, Kazuki.
Karena dia tidak mau Kazuki juga celaka dikemudian hari, jadi si mbake mikirnya mending gue bunuh aja si kamfret ini, supaya nggak nguntit mulu.

Ketika panik membersihkan darah yang berceceran di kamar mandi, tempat Yumiko bergulat dengan si pria sarap itu, suami Yumiko dan Kazuki pulang, yang langsung kaget donk ngeliat kondisi Yumiko.
Tanpa perlawanan berarti, Yumiko menyerahkan diri ke polisi dan meminta cerai pada suaminya.
Dia nggak mau Kazuki punya anak dari seorang pembunuh, makanya dia pun menyerahkan Kazuki sepenuhnya pada suaminya.

Begituuuuu.
*tarik napas*

Nggak penasaran lagi kan dengan sosok Yumiko?
Kita kembali ke oniichan yang unyu ya, Kazuki!
Diceritakan bahwa Kazuki yang hobi fotografi ini memenangkan penghargaan atas jasil jepretannya.
Di hari pemberian penghargaan, Aki memberikan satu stel jas suite untuk dipakai Kazuki pada acara penerimaan penghargaan tersebut.
Ketika Aki, Kazuki dan Sora-chan siap-siap berangkat menuju acara penghargaan, tiba-tiba Kazuki teringat kalau hapenya ketinggalan di rumah dan meminta supaya Ibu serta adeknya pergi duluan.
Tanpa rasa curiga, Aki dan Sora pun pergi tanpa Kazuki.

Setelah memastikan Aki dan Sora pergi, Kazuki dengan terburu-buru pergi kembali ke rumahnya.
Bukan, bukan buat ngambil hapenya yang ketinggalan, karena dari awal memang hapenya nggak ketinggalan.
Sesampainya di rumah, Kazuki langsung ngacak-ngacak seisi rumah dan mencari uang simpanan Aki yang dia temukan di meja.
Merasa uang yang dibutuhkannya itu belum cukup, Kazuki mecahin celengan babi yang cuma berisi recehan.
*kenapa celengan harus babi sih, mainstream banget! Kenapa nggak ular, komodo atau kepong-kepong misalnya*
*serah lo deh mbak*

Kenapa si oniichan unyu ini sampe segitu paniknya ngorek-ngorek laci dan celengan?
Apa segitu despretnya pengen nongki di cafe gahol tapi nggak punya duit, jadinya nyuri uang simpanan Aki?
Ternyata bukan sodara-sodara.
Kazuki rupanya selama ini di bully oleh teman di sekolah lamanya (sebelum dia pindah rumah ke Tower Mansion). Kazuki selalu dipalakin dan dipukuli.
Kali ini pun dia disuruh membawa uang 100 ribu yen (sekitar 10 juta rupiah) untuk dikasiin ke temen-temen yang nge-bully-nya.

Dengan uang seadanya dan masih mengenakan suite hadiah dari Aki, Kazuki berlari menuju tempat teman-temannya berkumpul.
Karena uang yang dibawa Kazuki kurang, otomatis dia dipukulin donk. Duuhh, itu wajah unyunya jadi nggak karuan *elus-elus*
Untungnya, ada temen sekelas Kazuki (cewek yang waktu itu ngerebut memory card kamera Kazuki) melihat Kazuki lagi dipukulin. Si cewek langsung menelpon Aki yang saat itu sedang menunggu Kazuki dengan harap-harap cemas karena nggak nongol-nongol.

Aki langsung mencari Kazuki, tapi nggak ketemu-ketemu juga.
*mbake, pake GPS napa?*
Ketika Kazuki sedang dipukuli, darah di wajahnya nggak sengaja netes dan mengotori jas suite yang dikasih Aki. Spontan Kazuki langsung ngamuk donk, soalnya Ibunya udah nyiapin baju paling bagus untuk Kazuki, dan dia nggak rido banget kalo sampe baju itu kotor apalagi rusak.

Dengan jumlah lawan yang cukup banyak, Kazuki kewalahan melawan mereka.
Dalam kesadaran yang hampir hilang, tiba-tiba datang seseorang menolong Kazuki.
Aki?
Ternyata bukan, pemirsa.
Dia adalah Sasaki Yumiko.
*kayaknya mbak Yumiko GPS-nya lebih canggih, jadi lebih cepet nemuin Kazuki*

Bocah-bocah berandalan yang mengetahui kalo orang yang mau nolong Kazuki cuma seorang emak-emak (cantik sih, meskipun emak-emak), mereka langsung mengancam Yumiko.
And you know what si mbake jawab apa?
"Jangan main-main ya, gini-gini gue juga udah pernah ngebunuh satu orang. Kalo demi anak tersayangku, jangankan membunuh kalian, sekalian aja GUE SERET ELO SEMUA SAMPE DASAR NERAKA!"

KEREN, kakaakk!
Gue suka gaya lo!

Nggak cuma ancaman verbal, Yumiko rupanya diam-diam udah merekam ulah berandalan itu ketika memukuli Kazuki, yang tentunya bisa jadi barang bukti penganiayaan kalo ntar dibawa ke polisi.
Ketakutan dengan ancaman Yumiko, bocah-bocah itu pun kabur dan meninggalkan Kazuki yang udah pingsan.

Kemudian, Yumiko menelepon ambulan untuk membawa Kazuki ke rumah sakit.
Saat ambulan datang, Aki secara kebetulan menemukan Kazuki.
*ini sinetron banget deh ah!*
*dari tadi kemana aje si mbake ini.*

Begitu melihat Aki yang nggak becus mencari Kazuki, bahkan nggak sadar kalo selama ini anak laki-lakinya itu di bully, Yumiko langsung to the point bilang kalau Aki sudah gagal jadi seorang Ibu.
Bertepatan dengan itu, petugas ambulan mengangkut Kazuki ke dalam mobil dan bertanya pada dua orang yang sedang saling pandang itu, "Maaf, siapa ibunya? Silakan ikut kami ke rumah sakit."

Tanpa ragu Yumiko menjawab, "Saya ibunya."
*ya nggak salah juga sih.....*
*poor Aki*

Di rumah sakit, Yumiko dan Aki lagi-lagi berhadapan.
Di situ, sekali lagi Yumiko menegaskan bahwa dia akan menunjukkan siapa ibu yang paling tepat untuk Kazuki dan istri bagi suaminya.
Oiya, meski Kazuki tahu kalau Aki bukan ibu kandungnya, tapi dia belum tau kalau ternyata Yumiko itu ibu kandungnya.

Singkat cerita, karena Yumiko banyak nolongin Kazuki, mereka jadi lebih dekat dari sebelumnya. Bahkan Yumiko bilang kalau dia tahu siapa sebenarnya ibu Kazuki, dan bisa mempertemukan mereka berdua.
*yaiyalah, lha wong situ sendiri ibunya, ada di depan matamuuu Kazuki!*

Kazuki yang ingin mengetahui masa lalu serta ibu kandungnya, meminta supaya Yumiko menceritakan semuanya.
Yumiko menyanggupi, tapi dengan satu syarat : Kazuki harus siap mengambil risiko tidak akan bertemu lagi dengan Aki dan keluarganya yang sekarang untuk selamanya.



Di luar dugaan, Kazuki menyanggupinya.
Lalu, Yumiko pun memberitahu Aki dan keluarganya bahwa Kazuki akan pergi ke Hokkaido bersamanya, dan tidak akan kembali lagi untuk selamanya.
Kazuki akan kembali ke rumah besok hanya untuk mengambil barang-barangnya, udah gitu yu dadah yu babai.
Meskipun Aki berat hati melepaskan Kazuki yang sudah dia anggap anak sendiri, tapi demi kebahagiaan Kazuki, Aki pun merelakan kepergian Kazuki.

Di hari terakhir, Aki mengajak Kazuki, suaminya dan Sora untuk piknik bersama.
Aki berprinsip, meskipun ini hari terakhir ia bersama Kazuki, tapi Aki ingin melepas Kazuki dengan senyuman dan kenangan yang menyenangkan.
Duh, baik banget ibu satu ini.

Esoknya, Aki mengantar Kazuki hingga halte bis dan berpesan agar menjaga diri baik-baik.
Di hadapan Kazuki, Aki mencoba tegar dan menahan air matanya, dan justru Kazuki yang nggak bisa nahan air mata.
Begitu Kazuki pergi, Aki kembali ke rumah dan menemukan jas suite yang waktu itu diberikannya untuk Kazuki.
Aki menangis sejadi-jadinya sambil memeluk jas suite-nya Kazuki.

Dan disini gue nangis sejadi-jadinya.
SEDIH BANGET.
Hix.
Inget emak gue di rumah T.T

Well, kasus Kazuki beres, misteri pun terpecahkan, dan keluarga Aki pun bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang.

SELESAI?
Belum, sodara-sodara.

Masih ada satu misteri lagi yang belum terpecahkan : Kasus Hameln.

Penculikan dan pembunuhan anak masih tetap marak, sedangkan si pelaku masih belum tertangkap.
Pastinya hal ini membuat para orang tua ketakutan donk, begitu juga Aki yang beberapa kali pernah hampir kehilangan Sora.

Kembali ke Kazuki, saat ini Kazuki siap-siap untuk landing menuju Hokkaido.
Ketika Yumiko mengajak Kazuki untuk naik ke pesawat, tiba-tiba Kazuki merogoh sakunya dan menemukan empat biji pohon pinus yang dipungut Sora dan menggambarkan keempat anggota keluarganya.
Biji pinus itu diberikan Aki pada Kazuki saat mereka berpisah di halte bis kemarin.

Di situ Kazuki langsung teringat dengan Aki dan keluarga yang selama ini selalu bersamanya.
Dalam suka dan duka, mereka selalu berempat.
Meski Aki bukan ibu kandungnya, tapi cinta yang diterimanya dari Aki melebihi kasih sayang ibu manapun, dan Kazuki sadar bahwa itulah keluarganya yang sesungguhnya.

Pada detik-detik terakhir, Kazuki bilang ke Yumiko kalau dia tidak bisa ikut dengannya dan akan kembali ke Aki.
Yumiko pun tidak bisa mencegah Kazuki dan cuma bisa pasrah.

Dengan hati riang gembira, Kazuki menelepon Aki dan bilang kalau dia akan pulang.
Tidak hanya itu, Kazuki dan Sora pun sudah menyiapkan kado natal untuk Aki dan ayahnya.
Aki langsung kegirangan begitu tahu bisa bertemu dengan anak laki-lakinya lagi.

Kita kembali ke kasus Hameln.
Hasil penyelidikan terbaru, polisi berhasil menemukan seorang anak perempuan korban penculikan. Untungnya lagi dia masih hidup dan sehat walafiat.
Setelah kondisi si anak pulih, polisi mencoba bertanya siapa pelaku yang menculiknya.
Dari situ diketahui, ternyata si pelaku tidah hanya satu orang, melainkan dua orang!
Bahkan sepasang cewek dan cowok.
*merpati kali, sepasang*

Tidak hanya itu, si pelaku kerap kali bersiul menyanyikan sebuah lagu, yang biasa disebut "Seruling Hameln".

Tidak hanya itu, polisi pun akhirnya menemukan tempat persembunyian si pelaku, berdasarkan keterangan si anak yang selamat itu (kalo nggak salah). Dengan segenap tenaga, polisi segera menggrebek tempat persembunyian pelaku dan menemukan hal lain yang lebih mengejutkan.
Ternyata disana banyak anak kecil.
Tapi bukan disekap, melainkan mereka memang tinggal disana atas dasar kemauan mereka sendiri, tanpa paksaan.
Kebanyakan dari anak-anak itu adalah korban bully di sekolah, anak yang kurang diperhatikan orang tuanya, sehingga mereka berkumpul dan merasa nyaman dengan anak lain yang bernasib sama.

Tidak jauh dari rumah persembunyian, polisi menemukan mobil pelaku dan ketika mereka mendobrak ke dalam mobil, terlihat sosok seorang wanita paruh baya.
Polisi yakin bahwa wanita itu adalah salah satu pelakunya, sedangkan pelaku satunya lagi yaitu pria yang menyetir mobil tersebut tidak ada si situ.
Sayangnya, wanita pelaku ini sedikit gila dan terus meracau nggak jelas.
Dia terus bilang, "Anakku bandel. Anakku bandel, makanya harus dihukum."

Dari situ polisi mengambil kesimpulan, bahwa satu orang lagi pelakunya adalah anak dari wanita tersebut.

Cerita kembali menyorot keluarga Aki.
Saat ini Kazuki sudah hampir tiba di rumahnya dan sedang berjalan menggunakan tangga darurat untuk memberikan kejutan pada Aki dan keluarganya.
Entah sial atau beruntung, di tangga darurat mansion-nya, Kazuki tidak sengaja mendengar suara siulan, yang ternyata adalah suara siulan dari lagu "Seruling Hameln."
FYI, Kazuki tahu soal "Seruling Hameln" ini karena waktu dia di rumah sakit sehabis di bully, Kazuki pernah ngobrol dengan anak yang selamat dari penculikan dan mendengar langsung lagu siulan tersebut.

Itu artinya, SI PELAKU KASUS HAMELN ADA DI DEPAN KAZUKI!
*Lari nak! Lariii!!!! oh plisss, jangan kepo deh kamu, mending nggak tau aja, daripada kamu bahaya ntar*

Bukannya lari, Kazuki malah membuntuti si pemilik siulan itu.
*kepo tak dapat dilawan, kak!*
Ketika Kazuki mendekat dan melihat dengan jelas wajah si pelaku, ia menampakkan wajah kaget setengah mati.
*kalo ngeliat dari ekspresi Kazuki sih, kayaknya si pelaku adalah orang yang dia kenal*
SAPA ITU? SAPAAAA?!

Begitu tahu siapa pelaku kasus Hameln, Kazuki langsung melepon Aki.
Siyalnya, si pelaku menyadari kehadiran Kazuki dan memukul kepala Kazuki dari belakang saat ia sedang bicara dengan Aki.
Kazuki yang pingsan diseret dan disembunyikan oleh pelaku di dalam sebuah gudang di salah satu lantai mansion.

Aki yang panik dengan pesan terakhir Kazuki, bahwa ia tahu pelaku kasus Hameln, langsung menghubungi polisi.
Apalagi setelah itu kontaknya dengan Kazuki terputus dan tidak ada kabar lagi.

Sebetulnya si pelaku nggak bermaksud menyakiti Kazuki, rencananya dia akan melepaskan Kazuki setelah semuanya beres.
Tapi semua berubah menjadi kacau ketika tiba-tiba lantai Tower Mansion paling atas kebakaran yang disebabkan ledakan kompor gas.
Semua berhamburan keluar, kecuali Aki dan Yumiko yang sebaliknya kembali ke mansion untuk mencari Kazuki.
Oiya, sebelumnya Yumiko dikasih tahu Aki kalau Kazuki tiba-tiba menghilang setelah menyampaikan kalau dia mengetahui pelaku kasus Hameln, dan minta bantuan supaya ikut nyariin Kazuki.

Masih inget kan kalo beberapa waktu lalu Yumiko memasang alat penyadap di segala penjuru mansion, bahkan dia bisa nge-hack CCTV di seluruh apartement.
*si mbak ini sebenernya mata-mata dari mana sih?*
Dengan semua fasilitas itu, Yumiko bisa segera menemukan tempat Kazuki disekap, yang langsung meminta Aki agar mencarinya kesana, karena posisi Yumiko saat itu sudah terjebak api.

Di lain pihak, sang pelaku kasus Hameln rupanya kembali ke tempat Kazuki disekap dan melepaskan Kazuki.
Dalam waktu yang bersamaan, Aki pun tiba di tempat Kazuki disekap, dan alangkah kagetnya dia ketika melihat siapa yang sedang bersama Kazuki.

UBUKATA KOUHEI!



Iyesss!
Coach ganteng ini ternyata dalang di balik semua kasus penculikan dan pembunuhan anak-anak.
*dan ane langsung nangis nggak rido begitu tau kalau si Akang lah pelakunya*
*banting tipi*
*eh jangan, baru aja diserpis, mahal pulak!* #ternyataperhitungan

Disini akhirnya terungkap alasan dan motivasi mengikuti ASAL Kouhei mengapa ia menjadi dalang kasus Hameln.
Kouhei dulunya adalah anak yang ceria dan hanya satu yang ia inginkan di dunia ini, yaitu kasih sayang dari orang tuanya, terutama sang Ibu.
Sayangnya, Kouhei tidak mendapatkan itu, justru sebaliknya ia menerima perlakuan yang kurang mengenakkan. Bukti penderitaan Kouhei terpatri jelas di tubuhnya yang penuh luka memar dan luka bakar (atau sayatan?).

Ketika ia melihat banyak anak-anak di luar sana yang mengalami hal serupa, yaitu kurang diperhatikan dan kasih sayang dari orang tua, Kouhei seperti melihat cerminan dirinya.
Sejak itu ia bertekad untuk menghukum semua orang tua yang tidak becus mengurus anak, dan tidak memberikan mereka perhatian pada anaknya.

Hukuman itu ya dengan menculik anak-anak dari orang tua yang nggak becus ngurus anak, agar mereka bisa menyadari bahwa itulah akibatnya jika mereka nggak care.
Kouhei pun menyindir Aki, bahwa ia sendiri hampir kehilangan keluarganya gara-gara Yumiko, bahkan tidak sadar ketika Kazuki di bully selama bertahun-tahun.

[Kalian percaya wajah charming begini tega nyulik dan ngebunuh anak kecil?
KALIAN PERCAYA?!!!!]


Aki yang tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa diam sambil memandangi Kouhei dalam nyala api yang semakin besar.

Setelah Kouhei puas curcol dan ngaku sama Aki, dia pun lari kabur meninggalkan Aki dan Kazuki.
Sambil berlari menghindari kejaran polisi yang sudah mengetahui bahwa Kouhei-lah pelakunya, ia menelepon ibunya dan berteriak agar si Ibu segera kabur.
Pokonya semua bakal ditanggung Kouhei!
"Semua kejahatan, dalang di balik semua kasus, dosa, hukuman, cicilan rumah, kredit mobil, semua ditanggung aku, Mak! Cepet lari, Mak!"
Kata Kouhei.
Eh, yang terakhir kayaknya nggak deh ya.

Adegan penangkapan Kouhei ini beneran EPIC banget!
Semua dibuat dengan slow motion, apalagi ketika Kouhei berusaha meraih ponselnya sambil teriak dan nahan nangis pada ibunya di sebrang sana buat cepet-cepet kabur, tanpa tahu bahwa sang ibu sudah berada di kantor polisi.

Tanpa perlawanan berarti, polisi berhasil menangkap Kouhei.
Polisi yang bertugas mengusut kasus Hameln berpesan pada Kouhei, "Semua sudah berakhir. Ibumu ada di tempat aman bersama kami, dan dia terus bicara aneh soal anak laki-lakinya. Sepertinya yang ia ingat hanya anak laki-lakinya..... kami jadi kesulitan untuk menginterogasi."

Kouhei yang mendengar itu hanya bisa menatap sang polisi sambil bercucuran air mata, dan menyerahkan dirinya dengan pasrah.

Dan gue nangis lagi disini.
*peluk Kouhei, elus-elus trus bawa pulang*
#ternyatamodus

Sebelum Kouhei dibawa ke kantor polisi, ia sempat bertemu dengan Aki.
Disitu Kouhei meminta maaf karena telah memperlakukan Kazuki dengan tidak baik.
Di saat-saat terakhir, Kouhei memohon pada polisi yang tadi menangkapnya,
"Ibu saya gampang kedinginan, apalagi kalau saya tidak ada, saya khawatir sekali padanya.
Tolong jaga ibuku. Kumohon!"
Kouhei berkata sambil berlinang air mata dan dengan suara yang hampir habis.

Dan lagi-lagi gue nangis.
Yaowloooh, beneran keingetan emak gue.

Kouhei pun pergi meninggalkan Aki yang tidak bisa berkata apa-apa, lalu kembali kepada suami dan Sora serta Kazuki yang sedang cemas menunggu Aki.
Yumiko sendiri selamat dan pergi meninggalkan mereka untuk pergi jauh, ia pun berjanji tidak akan mengganggu keluarga Aki dan akan menghilang selamanya dari mereka.

Disini Aki merenung, mungkin sebetulnya yang diinginkan Kouhei sangatlah sederhana, yaitu kasih sayang orang tua. Begitu pula dengan anak-anak lainnya di luar sana.
Pelajaran yang bisa dipetik Aki adalah, meski saat ini ia belum bisa menjadi ibu yang sempurna, tapi ia akan terus berusaha untuk selalu memberikan kasih sayang pada anak-anaknya.

Well, berakhir sudah seluruh misteri kasus Hameln dan Tower Mansion serta permasalahan pelik di dalamnya.

[Sekali lagi gue tanya nih, KALIAN PERCAYA cowok unyu begini adalah pelakunya?
KALIAN PERCAYA??!!
*ishh, si mbak nya kok ngotot sih!!!*]


Suna no Tou tayang di TBS mulai 14-Oct-16 sebanyak 10 episode.
Awal-awal episode, mungkin kita bakalan dibuat capek dengan banyaknya misteri yang datang silih berganti, dan terus bertanya-tanya siapa dalang dari kasus Hameln ini.
Sempat sih kepikiran, jangan-jangan Kouhei lah pelakunya. Soalnya, trik dari drama/film Jepang itu biasanya orang YANG PALING NGGAK MENCURIGAKAN, justru dialah pelakunya.
Sebaliknya, yang paling mencurigakan biasanya justru orang baik dan yang paling membantu tokoh utamanya.
Tapi dengan segenap tenaga, aku menolak mentah-mentah dan nggak mau percaya kalo Kouhei-lah pelakunya.
#teuteup

Meski banyak misteri di dalamnya, tapi nggak usah takut stres atau terlalu mikir saat nonton, stay relax beibeh!
Menurutku, ini adalah drama suspense dengan cerita paling keren dan pemain hebat di season ini
Apalagi ada si akang Iwata Takanori dengan aktingnya yang kuereeen disini, makin betah deh mantengin 10 episodenya sampai akhir.
Pokonya tiap kali Kouhei muncul, disitulah kebahagiaan kutemukan.
#anaknyagampangbahagia

Well, drama ini recomended banget untuk kalian, terutama banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kita petik dari sini.

Selamat menonton!
Cium hangat sekali lagi buat Kouhei.
*dikeplak* 
Kalo aku yang diculik sama kamu, RIDHO LILAHITALLAH!!!!
#mulaigila

[Great drama! Thank you had give me very very very qualified drama!!!]






Traveling : Tunda Island

Awalnya hanya iseng-iseng dengan teman kantor yang bilang kalau ada open trip di salah satu komunitas backpacker dengan tema Liburan di Indonesia dan mengkhususkan pada destinasi ke Pulau Tunda, yaitu sebuah pulau kecil yang terletak di Laut Jawa, yakni di sebelah utara Teluk Banten.
Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang - Banten.

Berhubung aku memang rikues pengennya ke Pulau yang masih sepi, jadinya destinasi ke Pulau Tunda ini amat sangat pas.

Awalnya rencana ngetrip ini hampir gagal. Pasalnya, ada saja halangan dan rintangan yang bikin males dan mules buat ngetrip. Mulai dari transportasi menuju meeting point (MP) yang tidak jelas. Karena waktu janjian di MP adalah pagi-pagi buta, sedangkan bis paling pagi baru berangkat jam 5 [belum ngetemnya, belum macetnya], maka kita pun berencana sewa mobil.
Namanya ngetrip ala ransel, ya kudu hemat ya, jadinya sewa mobil pun batal karena biayanya hampir 5 kali lipat dari naik bis.

Untungnya, ada temannya temanku [halah, ribet] yang bersedia menampung 2 bolang ini untuk menginap di kosannya yang kebetulan dekat dengan meeting point.
Alhamdulillah ya, sesuatu banget.

Meeting point pertama di Terminal Kp. Rambutan.
Bersama rombongan yang lain, kami menuju meeting point berikutnya yaitu Terminal Pakupatan - Serang. Setelah kenalan dengan rombongan lain plus trip leader-nya [hai, mas-mas dan mbak tour guide yang gokil abis!], kami pun melanjutkan perjalanan menuju Dermaga Karang Antu untuk menyebrang menuju Pulau Tunda.

Rencana awal menyebrang dari dermaga menuju pulau sekitar jam 09:00 pagi.
Jadi sekitar jam 11:00 direncanakan tiba di pulau lalu lanjut snorkeling.
Tapi, berhubung ada gangguan teknis waktu mau menyebrang, rencana pun bergeser dari jadwal semula.
Kita harus nunggu sekitar 1 jam di dermaga karena katanya harus mengurus izin menyebrang ke Dinas Perhubungan.

Kalo ngurus-ngurus izin ke Pemerintah itu pasti lelet sih. Jadinya pasrah deh dan nggak bisa berbuat apa-apa.
Setelah semua urusan teknis beres, kami segera menuju Pulau Tunda dengan menggunakan perahu boat yang masih sangat tradisonal.
Terasa banget terombang-ambing di lautan luas dengan perahu kecil. It's so excited!

Rombongan saat itu berjumlah sekitar 30 orang dengan dua kapal, plus panita dan guide lokal.
Karena rencana yang bergeser, kami baru tiba di Pulau Tunda tepat siang hari. Acara snorkeling pun batal dan diganti dengan makan siang, istirahat dan sholat. Cuaca saat itu panas dan terik banget.
Tapi tentunya tidak membuat para pelancong ini kehilangan semangat.
Yang ada justru tambah excited begitu melihat wisata alam yang kaya akan hamparan laut, terumbu karang dan pemandangan alam yang seru.

Pulau Tunda ternyata memang masih belum banyak terjamah.
Berbeda dengan pulau-pulau lain di Kepualaun Seribu yang sudah tersedia beragam macam fasilitas seperti hotel dan penginapan ber-AC, kapal yang gede dengan jadwal penyebrangan yang pasti, tempat belanja oleh-oleh, dan banyak fasilitas lainnya.
Di Pulau Tunda, suasananya masih berupa desa yang alami. Penginapan ala homestay di rumah-rumah penduduk dengan kipas angin seadanya, tanpa tempat jualan oleh-oleh, dan kapal penyebrangan pun hanya ada jika ada yang request.
Tapi justru itu yang dicari!
Aku lebih suka tempat wisata yang masih sepi dan belum banyak terjamah.

Setelah beres makan siang, rapih-rapih dan istirahat, acara snorkeling yang tadi tertunda pun bisa terlaksana. Dan ini adalah pengalaman pertama aku snorkeling [haha].



6df17f8ec57cd91862393c253cd9c7ca_img-20140609-wa0030



Awalnya takut-takut dan bingung harus gimana, ditambah susah sekali saat mengendalikan fin (kaki katak) dan cara bernapas menggunakan mask. Awal-awal snorkeling hanya sibuk menyesuaikan badan dengan pelampung dan fin.
Hanya berani di pinggir kapal sambil pegang-pegang tali pembatas [lama-lama jadi penjaga tali deh saya].

Tapi begitu melihat pemandangan bawah laut yang penuh dengan terumbu karang yang elok dan ikan warna-warni yang berenang kesana kemari, lupa deh semua keribetan dan ketakutan itu.
Langsung keasikan snorkeling dan melihat-lihat pemandangan bawah laut.

Setelah puas snorkeling [belum puas sih sebenarnya], kami semua kembali ke kapal sekitar pukul 05:00 sore. Berikutnya adalah acara melihat sunset di tepi pantai.
Seluruh rombongan langsung menuju ujung Pulau dengan berjalan kaki. Hebatnya, meskipun masih berupa perkampungan alami, jalan-jalan setapak yang hanya bisa dilalui motor, sudah dipasangi paving block hingga ke ujung pantai. Jadinya, tidak ada acara bechek-nggak-ada-ojheck, dan jalan-jalan pun terasa menyenangkan. Setelah foto-foto di pantai, melihat sunset, plus makan bakso dengan ditemani pemandangan laut yang indah, aku pun sempat mencoba naik ke mercusuar yang ada di dekat pantai.
Tangga mercusuar yang curamnya naudjubilah ini tidak menyurutkan semangatku untuk terus mendaki.

Sayangnya, belum juga setengah jalan menuju puncak mercusuar, bapak-bapak petugasnya nyuruh kita turun karena mercusuarnya mau dinyalakan.

Pulang dari pantai, langsung bersih-bersih, mandi dan rapih-rapih untuk makan malam.
Sayangnya, di homestay yang kita tempati cuma ada 1 kamar mandi plus kamar mandi tambahan dengan pintu yang cuma pake gorden. Padahal orang yang menginap ada lebih dari 15 orang!
So, bisa dipastikan ngantri mandi pun lama. Bahkan kita harus mandi berdua-dua supaya nggak nambah antrian. Tentunya dengan sesama jenis lah yaw.

Selesai mandi, acara barbeque pun dimulai. Karena kelamaan mandi, tahu-tahu barbeque pun sudah matang dan ikan-ikan bakar yang bikin air liur menetes sudah siap disantap.
Entah karena capek habis snorkeling atau memang pada dasarnya rakus [HA!], ikan bakar pun habis dilahap oleh semua orang.

Perut kenyang, berikutnya adalah acara pelepasan lampion.
Acara pelepasan lampion ini awalnya lancar-lancar saja ketika tour guide memberikan tutorial cara menyalakan dan melepaskan lampion ke laut.
Tapi, begitu tiap kelompok dibagi lampion, kacau deh.
Ada yang lampionnya terbakar, ada yang begitu dilepas ke laut langsung nyebur [bukannya terbang], dan banyak lagi.
Kelompokku sendiri gagal sampai dua kali. Dua lampion berturut-turut nyebur dengan cantiknya ke laut.

Acara hari pertama pun ditutup dengan tidur, sekaligus simpan tenaga untuk snorkeling besok.

Besok paginya, pagi-pagi sekali aku dan temanku pergi mengejar sunrise di ujung dermaga.
Pemandangan laut lepas dengan ditemani matahari yang masih malu-malu muncul, betul-betul membuat semakin excited!
Berhubung angin gelebug yang terus bertiup dan khawatir masuk angin, kami pun pulang dan bersiap-siap untuk snorkeling.
Karena mau snorkeling pagi-pagi jadinya tidak usah mandi.
Sarapan tentunya wajib, supaya snorkeling makin semangat.

Satu yang membuat betah saat ngetrip kemarin adalah masakannya yang enak.
Entah memang lagi lapar atau memang makanannya yang enak, tapi beneran nikmat deh. Semua makanan dimasak oleh Ibu-ibu penduduk lokal yang ada di Pulau Tunda.
Tentunya masakannya tidak jauh dari masakan rumah, tapi asli enak lho.
Mulai dari menu ikan bumbu balado, sayur sop, ikan bakar & asap, tempe goreng, nasi goreng, hingga sayur asem plus buah semangka sebagai penutupnya.

Terima kasih untuk semua Ibu-ibu yang sudah masak makanan yang enak-enak ini.

Sarapan beres, lanjut menuju kapal untuk snorkeling bagian kedua.
Saat perjalanan menuju spot snorkeling, beruntung kami bisa melihat lumba-lumba berenang bebas di lautan. Lucunya!
Senang dan excited banget deh melihat lumba-lumba di laut bebas begitu, kan biasanya juga hanya lihat di sea world atau sirkus.

Begitu tiba di spot snorkeling, langsung nyebur deh.
Kali ini karena sudah terbiasa menggunakan fin dan mask, snorkeling pun jadi terasa amat sangat menyenangkan. Malahan, sampai lepas pelampung karena pengen bebas bergerak.
Temanku yang awalnya mengira aku tidak bisa berenang, langsung panik begitu lihat aku nyebur tanpa pelampung. Katanya, takut aja begitu aku nyemplung nggak keluar lagi malah blup..blup..bluppp [kelelep maksudnya].

Tapi ternyata, yang dikhawatirkan malah cuek dan anteng berenang kesana kemari sampai lupa waktu saking senangnya melihat pemandangan bawah laut.
Laut di Pulau Tunda sangat bersih, meskipun di pesisir pantainya cukup banyak sampah.
Tapi, di sekitar spot snorkeling lautnya bersih dan airnya pun jernih. Foto-foto underwater pun bisa diambil dengan jelas dan cantik! Terumbu karangnya bagus, terawat dan banyak ikan tropis yang tidak malu-malu berenang bersama.



2fee0cb36b2b158fa95a9920840fc87b_10388594_801034566582954_9010653546634524081_ncopy
(ada ikan Nemo juga)



Snorkeling di hari kedua amat sangat menguras tenaga, karena memang sengaja dipuas-puasin untuk menjelajah bawah laut Pulau Tunda. Sekitar tengah hari kami semua kembali ke homestay untuk bersih-bersih dan persiapan packing untuk pulang.

Karena kemarin sempat rebutan kamar mandi dan mengantri lama untuk dapat giliran mandi, aku, temanku dan genk-nya menggunakan strategi yaitu begitu kapal berlabuh di dermaga, kami semua buru-buru turun dan ngacir ke kamar mandi tanpa ba-bi-bu.
Yang bikin ngakak adalah ketika temanku dan temannya yang lain lari-larian dan susah payah sampai keringatan tiba di homestay, ternyata pintu depan dikunci pleh pemilik rumah.
Melihat jendela yang terbuka, orang-orang kalap ini pun tanpa pikir panjang masuk rumah lewat jendela [untung nggak dilemparin dan disangka rampok].
Aku yang baru masuk belakangan untungnya ngeh pintu samping tidak dikunci, jadinya tidak perlu jadi perampok dadakan. Haha.

Selesai mandi, langsung makan siang, sholat dan packing untuk persiapan pulang.
Sekitar pukul 14.00 kami semua mulai naik ke kapal masing-masing untuk siap-siap menyebrangi lautan menuju Pulau Jawa lagi. Karena sudah kecapean snorkling plus digoyang-goyang di kapal dengan semilir angin laut, semua orang pun tepar dan ketiduran di kapal.

Pukul 17.00 kami kembali ke Dermaga Karang Antu, lalu menuju Terminal Pakupatan - Serang.
Setelah sambutan akhir, salam-salam, briefing penutupan, cipika-cipiki, semua rombongan pun bubar dan menuju rumah masing-masing.

Anyway, secara keseluruhan aku puas dengan trip kali ini. Panitia tour amat sangat ramah dan gokil abis, mereka pun selalu melayani dengan senang hati. Tentunya masih banyak kekurangan di sana sini, tapi secara keseluruhan aku benar-benar menikmati trip kali ini.



f41598d7ca8c60eb053f1871f4e11782_10426725_801036393249438_1928184337896348252_ncopy


Meski hanya traveling ke tempat yang tidak terlalu jauh, tapi Pulau Tunda bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk liburan.
Kalau kalian ingin coba berlibur ke tempat lain, dan bingung mau cari info tour kemana, bisa loh coba ke HIS Travel Indonesia apalagi di HIS ada Domestic Tour Package. Dijamin pasti liburan kalian akan seru!
Kalau di Tunda hanya ada penginapan homestay penduduk lokal, di destinasi liburan lainnya tentu kalian perlu hotel kan?
Bisa ke sini juga.



And last, thank you so much to all crew tour guide yang gokil [Mas Sobar dan Mbak Aghi yang keren abiss], Mas Alay yang penduduk asli Tunda, thanks atas privat kilat snorkelingnya, Ibu-ibu yang sudah memasak makanan enak selama kami homestay, dan tentunya seluruh penduduk desa di Pulau Tunda yang tidak keberatan tempatnya kami acak-acak.

Semoga bisa kembali ke sana lagi.


Blog ini diikutsertakan pada Blogger Competition yang diadakan oleh HIS.





[Slice of Life] : Sunday Random

Jadi ceritanya, minggu lalu ada hajatan rutin tiap tahun di kantor berupa audit QCD (Quality, Cost & Delivery) yang kudu mengundang dua orang auditor dari Jepang, tepatnya dari Suzuka - Mie Perfecture.

Dua orang auditor yang datang kali ini bernama Sakamoto-san, dengan perawakan sedang dan kepala botak yang gampang dikenali.
Usianya sekitar kepala 4, dengan karakter yang funny, ramah, enak diajak ngobrol dan seneng becanda. Tipikal Mood Maker lah ya.
Satu orang lagi bernama Yoneyama Shinchiro, usia 30 tahun dan kesan pertama yang aku tangkap ketika ngelihat dia adalah :

MIRIP MATSUZAKA TORII.

[tapi versi culun, 
tanpa dandan, 
tanpa tatanan rambut gahol, 
pokonya biasa]


Entah harus senang atau nyesel, ternyata Yone (dia minta dipanggil gitu cnah), masih temenan sama si Kutu Kupret ini.
Bahkan, seminggu sebelum kedatangan Yone, si monyong ini nge-LINE dan bilang kalo temennya bakal dateng ke Indonesia buat ngaudit.
Sedangkan dia sendiri nggak bisa dateng karena kudu ngaudit ke India.
*sekalian aja syuting pilem Bollywood di sana, Mas!*
*kok si mbak nya malah sewot iiihh*

Oke, kita tinggalkan si onyet dan kembali fokus ke cerita awal.

Sebelum kedua auditor ini pulang, mereka pengen belenjong dulu buat oleh-oleh.
Karena kesian nggak ada yang nganter, apalagi mereka pertama kali datang ke Indonesia, maka aku pun menawarkan diri buat nganter.
Yaa, pengennya sih guling-guling di kosan sambil nonton Doraemon di minggu pagi. Tapi ya udahlah, toh kapan lagi mereka ke Indonesia.
Toh akupun sekalian beli J-Coffee ke Cikarang, udah ngidam Jcoccino sama caffe latte-nya dari kemaren nih.
*ternyata modusnya ke situ*

Kami berangkat dari hotel tempat mereka nginep jam 09:00 pagi.
Oiya, selain Sakamoto-san sama Yone, ada satu lagi temennya ngikut, namanya Sakai-san yang waktu itu juga kebetulan lagi di Indonesia buat technical support engineering.

Karena pagi itu jalanan cukup sepi, sekitar jam 09:45 kami sudah tiba di mall Lippo Cikarang.
Mall-nya BELUM BUKA alias kepagian.
Alhasil, kita nunggu dulu di luar sampai emolnya buka.

Agenda belanja hari ini adalah mereka kepengen beli polo shirt, sambal ABC, kopi luwak dan Elips Vitamin Rambut.
Iya, kalian tidak salah baca pemirsah!
Elips Vit. Rambut.
Yang belinya Mamang Sakamoto yang BOTAK pulak.
Buat oleh-oleh katanya, lha wong dia nggak bakalan make, gitu kata orangnya sendiri XD

FYI, orang Jepang yang dateng ke Indonesia SUKA BANGET beli Elips buat oleh-oleh.
Bahkan beli yang botolan ampe sepuluh botol lebih, plus yang kecil yang isi 6 biji itu loh.
Katanya, di sini harganya mureeee, di Jepang sono bisa sampe 3 kali lipat!
Kalo yang botolan di sini sekitar 75ribu, di Jepang sana bisa ampe 300-400rebu.
*dan saat itu aku bersyukur banget jadi orang Indonesia*

Kopi luwak pun, kalo di Jepang yang original bisa dijual ratusan ribu secangkir.
SECANGKIR!
Kalo disini, bisa beli yang merk Excelso dengan harga 100rebu sajah ukuran pack sekitar 200gr! Bayangin buat berapa cangkir tuh.
Oiya, karena yang original lumayan mahal, aku pun nawarin kopi luwak murah. Itutuuuhh yang iklannya akang Lee Min Ho.
Beli sekarung pun nggak bakalan bikin bangkrut! Tapi rasa boleh diadu lho kakakk!
*kenapa jadi ngiklan inih*

Kebetulan lagi, hari itu Polo lagi diskon gede-gedean ampe 77% ALL ITEM.
Gileeee!
Mereka yang semula cuma mau liat-liat dan nggak jadi beli begitu tahu harga Polo original sama aja kayak di Jepang, langsung balik lagi masuk toko begitu tahu semua item diskon 77%.
Bayangin aja, T-shirt yang harganya 500rebu, cuma jadi 200rebuan.
Sayangnya, akika bukan penggemar polo shirt, jadinya nggak ikutan belenjong.
*padahal emang lagi nggak punya duit aja*
*tabungan menipis abis beli concert goods kakaaaa*
#ehcurhat

Setelah semua belanjaan dibeli, kami pun pulang dan kembali ke hotel untuk makan siang.
Sakamoto-san bilang mau nraktir makan di hotel, jadinya aku pun ngikut.
Horeeee!
#memangmukagratisan

Setelah acara makan siang beres dan perut kenyang, aku pun pamit pulang.
Sebelum pulang, Mas Yone *sok ikriiib* ngasih dua buah elips yang ukuran kecil. Haha, baik banget sih kamyu.

...........


Besoknya, si Bos nanya,
Bos : "Kemaren belanja kemana?"
Sakamoto : "Ke Cikarang."
Bos : "Halah, palingan disitu kagak ada apa-apa kan? Terpencil gitu sih daerahnya."

*Bos, situ minta digorok sama orang Cikarang ya?*
*jaga tuh mulut coy!*

Sakamoto : "Nggak kok. Banyak yang kita beli, rame banget malah."
Bos : "Trus kamu beliin apa buat dia? *nunjuk aku*, sebagai ucapan terima kasih udah dianterin hari Minggu."
Aku : "Aku ditraktir makan siang di hotel."
Bos : "Halah, cuma makan siang. Napa ente kagak beliin sesuatu. Pelit amat sik!"

Kalo gue nggak punya hati, pengen rasanya jawab gini di depan dia:
"Begini ya Bos, walaupun cuma ditraktir makan siang, tapi setidaknya dia bener-bener nraktir alias nggak cuma janji manis doank.
Emang situ, yang dari jaman Firaun masih pake sarung, cuma bisa ngomong mau nraktir, yang entah udah berapa ratus kali ngomong. Tapi nggak ada satupun yang terealisasi."

Sebelum mencibir orang, NGACA dulu deh ah!

Well, makasih buat Sakamoto-san yang udah traktir makan siang.
Dan Yone-san, nyesel deh nggak sempet poto-poto^^




[Work] : TC Circle - Day 4 (Last)

Pagi hari itu seperti biasa dimulai dengan sarapan di hotel.
Emang paling enak ya kalo sarapan di hotel, menunya banyak, bisa pilih sesuka hati dan makan sebanyak apapun.
#ternyatarakus

Well, pagi itu aku bangun sekitar jam 06:00 pagi, lalu meluncur menuju restoran tempat sarapan setelah mandi dan ganti baju tentunya.
Entah kenapa pagi itu kepengen sarapan pagi-pagi banget, supaya nggak terlalu banyak orang di restoran dan bisa menyendiri.
#sokmelow

Suasana restoran pagi itu masih sepi. Hanya tampak beberapa orang yang sarapan dan beberapa pegawai hotel yang sibuk menyiapkan buffee untuk sarapan.
Beberapa salad, buah-buahan dan omelette kubawa ke meja kecil di pojokan.
Kebetulan pagi itu ada member Hungary juga yang sarapan di sebelah mejaku.
Setelah menyapa mereka, aku pun melanjutkan sarapan (dan mojok).

Agenda hari ini cuma nganter member Thailand, India dan UK ke Bandara jam 09: 00 pagi, jadi agak santai dan bisa menikmati sarapan dengan tenang.
30 menit kemudian, teman sekamarku datang menghampiri dan ikut sarapan bareng.
Karena aku harus prepare untuk nganter ke Bandara, akupun meninggalkan temanku yang masih bengong dan pusing karena kebanyakan minum bir semalem.

Yah, biarkan saja dia bengong dulu.
Mungkin nyawanya belum ngumpul semua^^

Tepat jam 09:00 pagi, bis yang akan mengantar kami menuju bandara sudah stand-by di depan loby.
Setelah urusan check out beres dan nggak lupa wefie sama member Thailand untuk kenang-kenangan, kami semua menuju bis dan langsung berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta.

[See you, Guys!]


Jakarta pagi itu cukup macet, tapi untungnya kami tiba di Bandara sesuai schedule yaitu sekitar jam 11:00.
Setelah menurunkan seluruh koper dan barang bawaan peserta TCC dari Thailand, India dan UK, aku pun berpamitan pada mereka, serta tidak lupa mengucapkan terima kasih.

Singkat memang, but that was FUN!
Member Thailand yang ramah, nice dan nggak neko-neko membuat seluruh schedule bisa dijalankan dengan baik. Alhamdulillah ya, aku kebagian memandu team Thailand.
Semoga kita bisa ketemu lagi di lain kesempatan, semoga kalian nggak bosen datang ke Indonesia, dan semoga kalian enjoy selama di Indonesia.

Aku pun melambaikan kedua tangan kepada seluruh peserta TCC yang mulai memasuki area dalam Bandara.
Setelah yakin semua team Thailand, India dan UK memasuki Bandara, aku pun menuju bis yang menunggu di luar untuk kembali ke hotel.

See you again, Guys!
Have a safe flight :)




[Work] : TC Circle - Day 3

Tepat jam 4:30 pagi, lagu "Welcome to Tokyo"-nya Sandaime J Soul Brothers meraung-raung di hapeku supaya si empunya ini bangun.
Meski hari itu aku lagi nggak menunaikan ibadah sholat subuh, tapi berhubung pagi itu ada check sound buat MC ntar, mau nggak mau kudu ngesot dan bangun dengan berat hati.

Sebetulnya nggak diperlukan acara grasak-grusuk di pagi buta kalo susunan acara dijadwalkan dengan baik dan hall untuk acara convention bisa dibooking dan diatur jauh-jauh hari.
Kebayang nggak sih, acara utama yang dijadwalkan tepat jam 09:00 tapi dekorasi panggung baru kelar jam 07:00 pagi.
Check sound jam 06:00 pagi.
Gladi Resik? Apa itu gladi resik? KAGAK ADA! Langsung cuss tanpa latihan dan tanpa prepare apapun.

Usut punya usut, convention hall yang akan dipakai hari ini rupanya abis dipake semalam sama orang lain. Dekorasi panggung, check sound, rehearsal sampai printilan lainnya yang harusnya bisa dilakukan malam sebelumnya, sama sekali nggak bisa.
Lhaaa, yang booking hall gimenong sik? Kalo tau ini hall bakal dipake sama orang lain dan kita nggak punya waktu untuk prepare, kenapa nggak booking hall yang lain? Kenapa nggak booking dari JAUH-JAUH hari supaya bisa prepare dan gladi resik di hari sebelumnya?

Dan lagi-lagi, semua itu berujung pada BUDGET, sodara-sodara.
Rupanya si Paman Gober.....eh, Mamang Presdir menekan budget sampe mencekik setengah mati, sehingga hall yang bisa disewa sesuai budget kami ya cuma hall ini.
*sun tangan sama Presdir*
*abis itu lemparin ke lubang buaya*

Karena jam 06:00 pagi baru check sound, dan akika belom mandi apalagi dendong, setelah check sound beres, langsung ngibrit balik ke kamar dan jebar-jebur mandi.
Dendong gimenong?
Apalah aku ini, mbake.
Jangankan dendong pake eye shadow, bulu mata anti baday, blush on, lipstick merah merona kayak Momo Geisha, pake BB Cream aja masih belepotan.

Untungnya, ada si Mbake Via Queen yang dengan senang hati mau ngedandanin cewek gadungan yang bahkan nggak tau bedanya countour dan concealar ini.
Berhubung perut tereak-tereak minta diisi, sebelum didandanin Mba Via, akika ngibrit dulu menuju restoran buat sarapan.

Kan nggak ketjeh kalo MC pingsan di tengah acara gegara kelaperan.

Kelar sarapan, aku langsung menuju back stage untuk digrepe-grepe dandanin secara keroyokan, soalnya udah nggak ada waktu lagi.
Barisan depan sibuk ngalis dan tepok-tepok muka ane pake bedak yang tebelnya ampe 10 senti.
Sedangkan barisan belakang, sibuk ngeroll rambut dan nyatok.
Dan akika cuma bisa pasrah-____-

[Member Thailand NIAT banget ya presentasinya, ampe pake kostum segala! KEREN! *awas masuk angin mbakee, AC-nya kuenceng soalnya* Haha.]



[MC is in the house, beibeh! Siap beraksi nih!]



Tepat jam 09:00, para tamu dan member TC Circle sudah mulai berdatangan.
Ada yang cuma duduk manis, ada yang sibuk selfie, ada yang ngecengin bule-bule dari UK dan Hungaria, ada juga yang ngeces ngeliatin kue-kue di pojokan buat coffee break nanti.

Iya, yang terakhir itu SAYA, pemirsah.

Jam 09:10, acara pun dimulai.
Dibuka dengan beberapa opening dari MC.
Oiya, aku ditemenin temen cowok satu kantor dari Departement Warehouse untuk jadi MC.
Kenapa harus ada dua MC? Karena yang satu handle acara dengan bahasa lokal atau Indonesia, yang satunya handle pake bahasa Jepang.
Sedangkan untuk versi Bahasa Inggris, diterjemahkan oleh interpreter di pojokan sana.

Alhamdulillah, opening berjalan lancar.
Ada sedikit salah ucap sih dari MC yang cowok gegara dia grogol abis, tapi bagianku yang pake bahasa Jepang so far so good^^
Lagian, udah dibilangin dari kemaren-kemaren supaya sering-sering latihan dan baca script, tapi ini lekong malah asik selfie dan ngegosip sama panitia lain.
Masa harusnya nyebutin TCC, dia malah bilang TTC, dengan suara keras pulak-_____-

Yang penting bagian ane mah beres, bagian dia SEBODO AMAT lah ya.
*egois mateee!*

Cewek : "Mas Bule, minta nomer hape dooonkk. Kalo nggak ada nomer hape, nomer kolor kamu juga gapapa."
Cowok : "Maaf ya mba, akika nggak pake kolor, akika pake lingerie, cyiiin."



Setelah opening dan perkenalan peserta plus para juri, acara utama yaitu presentasi dari masing-masing negara pun dimulai.
Peserta dari Thailand, lancar.
Dari Indonesia pun oke punya.
Philippine pun nggak kalah ketjeh.
Begitu, giliran peserta dari UK, eehhh ternyata si mbake dan mas-mas bule ini presentasinya kelamaan, sehingga over dari waktu yang disediakan.

FYI, setiap peserta diberikan waktu 15 menit untuk presentasi, itu pun udah termasuk prepare dan tanya jawab plus komentar dari juri.
Jadi, kalo diitung-itung, waktu total presentasi hanya 12 menit.
Jika sudah melewati 12 menit, maka timer dan alarm di samping panggung akan otomatis berbunyi, dan sesuai peraturan presentator harus berhenti.
Mau tidak mau, suka tidak suka, meski bahan presentasi mereka masih di tengah-tengah alias belum selesai.
Peraturan teuteup peraturan ya^^

Karena saat itu alarm sudah berbunyi, aku sebagai MC bingung dan galo donk. Ini mau distop di tengah-tengah, tapi takutnya nggak sopan.
Tapi kalo nggak di-stop, melanggar peraturan donk, nanti peserta yang lain protes.

Karena audience, panitia dan interpreter yang lainnya pada nyuruh stop aja, akhirnya aku dan MC satunya lagi maju ke depan panggung untuk memotong presentasi dari peserta UK, lalu ngasih tahu kalau "Your time is up. Sorry."

Untungnya peserta UK maklum.
Begitu mereka mau turun panggung, tiba-tiba dari area juri ada yang tereak berkoar-koar kayak burung gagak. Dia bilang, "Kenapa berhenti?! Terusin aja! Kalo berhenti di tengah-tengah kan nggak ngerti apa isi presentasinya!"

Begitu dicari sumber suara, oalaaaaah rupanya si Paman Gober alias Presdir gue sendiri!!!

Bapak Presdir yang terhormat, pan situ yang bilang kudu taat peraturan, pan situ yang kemaren ngamuk ketika ada peserta yang melanggar peraturan, pan situ yang bla bla bla guk guk guk miaw miaaawww.
Sekarang?!
Dia sendiri yang melanggar peraturan dan ngotot supaya presentasi dilanjutkan padahal udah jelas-jelas waktunya abis.
*lempar timer ke jidatnya*

Karena sebagai MC tetep kudu calm dan berkepala dingin *padahal udah esmosi tingkat dewa dan siap-siap ngegusur meja di Presdir pake buldoser*, akhirnya aku dan partner MC-ku nyerah dan dengan senyum semanis mungkin meminta maaf pada peserta dari UK sekaligus meminta mereka melanjutkan presentasinya.

Mending yey kalo yang yang protes itu Presdir atau juri dari negara lain, gue hormatin dan nggak bakalan protes. Secara dia kan tamu ya, yowis lah.
Tapi ini.....PRESDIR SENDIRI.
Presdir dari Indonesia sebagai tuan rumah yang melanggar peraturan yang dia buat sendiri.
HEBADH lah si Mamang satu ini!

Presentasi pun dilanjutkan seperti biasa, dan peserta dari negara lain pun satu persatu maju.
Ketika tiba giliran peserta dari India, rupanya mereka pun over dari waktu yang ditentukan.
Berbekal pengalaman "accident" presentasi UK tadi, aku dan partner MC-ku cuma bisa saling pandang dan angkat bahu.

Sebodo amat lah ya.
Sekarang ada peserta yang over dari waktu presentasi atau menyalahi aturan, gue mah nggak mau tau.
Toh, peraturan udah nggak berlaku sekarang.
Presdir aja dengan seenak udelnya melanggar di depan semua orang dan nggak ada yang protes, apalagi kita yang cuma rakyat biasa.

[Yaowlooh, Mas! Cakep-cakep, jauh-jauh dateng dari Thailand, cuma pake kolor, kaos sama sendal jepit??!!!! Kesian amat kamu, Mas.....]



Acara presentasi dan convention berakhir pada jam 14:30.
Alhamdulillah, secara keseluruhan lancar dan sesuai schedule.
Accident UK tadi mah ya udah lah ya, toh semua orang juga tahu sapa yang salah.
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya.
*kemudian nyanyi bareng Dee*
Kita sebagai MC hanya menjalankan tugas aja.
*menghibur diri ceritanya*  
*padahal masih ketzel*


[Thanks God, Convention ended successfully! Thank you everyone!]



Setelah presentasi dan convention selesai, acara berikutnya adalah Social Gathering alias PARTEEEHHH BEIBEEEHHH!
Sebelum party dimulai, kami rehat sekitar 80 menit untuk mendekor ulang ruangan dan menyiapkan makanan serta minuman.
Peserta pada balik ke kamar masing-masing buat dendong dan menyiapkan performance yang akan mereka tampilkan nanti.
Begitu juga dengan panitia yang riweuh dendong.

Sekitar jam 16:00 acara Social Gathering dibuka dengan beberapa alunan live music tradisional Indonesia plus beberapa tarian jaipong.
Setelah basa-basi dari MC, acara dilanjutkan dengan beberapa game dan performance dari setiap negara.
Oiya, kali ini aku nggak ikutan ngemsi, soalnya udah ada MC khusus dari entertainment yang kami sewa, sedangkan partner MC-ku yang cowok masih tetep ngemsi untuk party ini.

Performance dari masing-masing negara ternyata KETJEH banget!
Mulai dari performance yang dibawakan peserta Hungaria, yaitu dance tradisional mereka yang bikin semua orang terkagum-kagum.
Entah kagum sama dance-nya entah sama cowok-cowok gantengnya sih ya.
Haha.

[Perform from Hungary. 
Yak! Silakan dipilih bule-nya kakakkk!!!]



Setelah itu ada performance dari Thailand yang dibagi menjadi tiga, yaitu traditional dance yang dibawakan cewek-cewek, lanjut dengan atraksi Muay-Thai, lanjut dengan games serta tarian khas Thailand yang dibawakan seluruh peserta dan tentunya semua orang yang hadir disitu.
Meriah banget!!!

[Muay-Thai performance from Thailand.
Weeew, Mas yang celana biru boleh juga tuh roti sobek-nya! 
*istigfar*
*lalu nonton paling depan*]



[Salah satu tarian tradisional dari Thailand]



Dari India sendiri, tentunya bawain dance khas mereka donk!
Itutuh yang sering kita lihat di film-film Bollywood.
Pair cowok dan cewek membawakan tarian sambil mengenakan pakaian khas India.

[Angkat tangan semuanyaaaa! Kita sudah terkepung!!! *naonsiih*]



UK sendiri menampilkan performance dengan menirukan band rock (akik lupa nama band-nya), lalu dari Philippine menampilkan modern dance yang di-medley dengan gerakan PPAP-nya Pikotaro yang lagi ngetrend itu.

[ROCK BEIBEH! ROCK!!!]



[Orang Philippine ini ternyata lucu-lucu, dance-nya baguuus dan kompak! NICE!]



Indonesia sendiri membawakan tari kecak dicampur dengan sedikit bumbu jaipong dan ditutup dengan GOYANG OPLOSAN.
Iyes! Kalian tidak salah baca pemirsah!
Tari Kecak yang sakral dan Jaipong yang gemulai, dipadupadankan dengan goyang oplosan di akhir penampilan kami.
Untungnya akika kagak ikutan, karena sibuk ngatur acara dan tamu di belakang.
*alibi*
*padahal emang males aja...haha*

[Kalo disuruh joged, pada NIAT dan all-out ya, tapi disuruh jadi panitia kok ogah-ogahan yaa? 
#eh]



Setelah seluruh perform masing-masing negara tampil, acara dilanjutkan dengan dinner dan live music sambil selfie, wefie atau sekalian modusin peserta lain.
Lumayan kan dapet gebetan dari negara lain XD
Tapi sayangnya, nggak ada yang bikin akika tertarik, jadinya ketika panitia lainnya riweuh poto-poto dan tukeran ID socmed, gue mah mending makaaaaan aja!
*nyendok nasi lagi*

Social Gathering berakhir jam 20:00 dan semua bubar.
Tapi si Indihe itu maaasssih aja joged-joged nggak jelas di depan panggung.
Parteeh lanjut!!! Goyang teruuss! TARIK MAANG!
Udah mabok tingkat dewa kayaknya tuh Indihe.
Akhirnya, si Bos menghentikan music dengan paksa dan tereak lewat mic kalo acara udah selesai.
Baru deh si Indihe itu berhenti joged.
*curiga abis ini dia keluar nyari pohon di belakang buat nerusin jogednya*

Setelah acara Social Gathering selesai, rupanya kita yang udah gempor banget nggak bisa langsung balik ke kamar dan guling-guling di kasur.
Abah Presdir tiba-tiba ngajak makan di luar sekalian pembubaran panitai ala-ala dia gicuuu.
Meski lelah hayati, mau nggak mau kita ngikut menuju mall sebelah buat makan sama Presdir.

Tanpa bersihin make-up yang udah nempel dari pagi, cuma ganti baju seadanya, kami pun ngesot menuju Ichiban Sushi di FX Mall.
Kalo tadi Mamang Presdir ngamuk-ngamuk, malem ini kayaknya dia mabok, jadinya tiba-tiba berubah baek dengan mentraktir 21 orang panitia buat makan malam plus beliin kita kue tart, muffin dan makanan lainnya.



Perut kenyang dan mata pun udah sepet.
Begitu mau melangkahkan kaki menuju pintu keluar mall, eehhh si  Bos tiba-tiba ngajak karaoke.
SET DAH!
Udah gempor ini kaki!
Tapi yaa nggak enak juga sih nolak ajakan bos.
Kami pun lanjut menuju lantai 7 ke tempat karaoke.

Sayangnya nggak semua bisa ikut, karena beberapa panitia yang kelewat mabok dan kebanyakan nenggak wine, whisky dan bir udah nggak sanggup jalan, apalagi karaoke.
Cuma beberapa member yang ngikut karaoke, termasuk akika yang masih steril.
Iyeye, meski semua panitia dan Bos pada mabok, tapi gue NGGAK MINUM seteguk, bahkan setetes pun.
Sorry ya, gue punya PRINSIP :)

No alcohol.
Dimana pun dan kapanpun.
Meski cuma seteguk bir.

Acara karaoke berlanjut hingga jam 12:30 malam.
Tadinya masih mau lanjut ampe karaoke tutup, tapi begitu ngeliat Bos satunya lagi udah bobo chantieq di sofa dan nggak kuat ngelanjutin karaoke, akhirnya kita mengakiri acara malam itu karena nggak tega ngeliat Bos kecapean.
Toh, gue juga udah kangen kasur empuk di hotel sama selimut angetnya.

[Yaowlooohhh, kangen kasur iniiiiiii!!!]



Setelah Bos pulang, kami para panitia pun kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat sekalian packing karena besok harus pulang dan kembali ke habitat masing-masing.
Untungnya, acara besok cuma nganter para tamu ke bandara trus cuss pulang ke rumah masing-masing, jadi nggak terlalu capek.

Well, acara hari ini memang banyak banget happening-nya.
Baik itu yang menyenangkan maupun yang bikin dongkol hati.
Tapi, pengalaman pertama jadi MC pake bahasa asing pula, menjadikan suatu pengalaman tersendiri. Tidak mudah memang menjadi MC yang harus selalu senyum ramah, suara tetap konsisten meski banyak kekacauan yang terjadi di depan mata.
Dan yang paling bikin seneng adalah make-up Mbake Via Queen yang bikin akika jadi ketjeh!!!
Sekali lagi, makasih yaaa mba buat make-up and hair-do-nya.
KEREN! *sun tangan*

See you tomorrow :D





Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...