[Report] : Arashi 5x20 Anniversary Tour in Hokkaido

Disclaimer : SPOILER ALERT!


14 November 2019

Tepat jam 18:00 (waktu Jepang) lampu di seisi Dome serentak padam disusul dengan mengalunnya lagu Kansha Kangeki Ame Arashi yang menandakan konser Arashi Anniversary Tour 5x20 di Sapporo Dome, Hokkaido sore itu telah dimulai.
Semua fans di Sapporo Dome menjerit histeris dan bahagia, termasuk gue donk, ketika sang idola muncul dari main stage dari atas moving troley (?) *gue nggak tau apa sebutannya, yang pasti kayak lift terbuka yang suka dipake petugas cleaning service buat bersihin kaca luar gedung di gedung-gedung pencakar langit* #HALAH

[Seperti ini kemunculan mereka saat membawakan lagu Kansha Kangeki Ame Arashi]









Dengan berlatar layar bertuliskan Arashi Anniversary Tour 5x20 yang bertaburkan kristal Swarovsky, kelima member Arashi turun perlahan menuju main stage sambil membawakan lagu pertama.
Gue yang masih belum bisa mencerna apa yang terjadi di depan mata gue, bingung mau menjerit histeris atau mau nyanyi bareng mereka.
Akhirnya, gue menjerit sekuat tenaga yang kemudian disambung nyanyi bareng lagu Kansha Kangeki Ame Arashi :D

14 tahun gue ngefans dan hanya bisa ngeliat Arashi di dalam kotak persegi (kalo kata temen gue), dimana gue nggak pernah sekalipun terpikir bisa nonton konser mereka secara langsung, karena buat gue bisa ngeliat mas-mas badai di layar lapie dan tipi aja udah amat sangat bahagia.
Apalah itu bisa ketemu mereka langsung, mungkin cuma ada di dalam mimpi gue, karena bagi gue Arashi adalah mahluk-mahluk yang mungkin nggak akan pernah bisa terjangkau oleh gue yang hanya rakyat jelata ini #HALAH

Tapi rupanya, usaha dan konsistensi gue selama 14 tahun akhirnya terbayar!
Arashi yang biasanya cuma bisa gue lihat di layar, sekarang ada di depan mata gue dengan hanya berjarak beberapa meter aja!
Konser Arashi yang biasanya cuma bisa gue tonton dan nikmati dari layar, sekarang GUE ADA DI DALAMNYA dan bisa menikmati langsung.

Ya Allah, Alhamdulillah.
Nggak berhenti gue mengucap syukur.
Nggak tau gue harus gimana lagi ketika bisa berdiri di dalam Sapporo Dome kemarin.
Terima kasih sudah mewujudkan mimpiku.



Anyway, setelah lagu Kansha Kangeki Ame Arashi selesai, Arashi lanjut dengan lagu Oh! Yeah!, Step and Go, dan Kotoba Yori Taisetsuna Mono.
Seperti biasa, di lagu Kotoba Yori Taisetsuna Mono, pas bagian part solo Ohno di awal, doi meneriakkan "Kotoba yori taisetsuna mono koko ni waaaaaaaa....."
yang disambut seluruh fans dengan "ARU KARAAAAAA"

Aaaaak, yang selalu gue denger dan teriakkan saat nonton video konser mereka, sekarang bisa ikutan tereak bareng Ohno!

Setelah lagu Kotoba Yori Taisetsu na Mono selesai, Arashi membuka konser dengan opening greeting, yang tentunya gue tunggu-tunggu donk.
Rasanya 'aneh' ketika opening greeting ini, karena gue yang biasanya cuma bisa ber-iyeee iyeee di depan layar lapie atau tipi *halu detected* sekarang bisa ikutan tereak ketika Matsujun bilang
「この5万人を幸せしてやる!」(kono go man nin wo shiawase shite yaru!)
atau ketika Ohno tereak 「札幌祭りデェ~!」(Sapporo Matsuri deeeei~!)
dan saat Sho nunjuk ke semua penonton dengan sambutan khasnya, 「調子どうだ?!」(choushi wa dou da?!)

Apalagi saat opening greeting, semua member Arashi pindah ke center stage yang menjadikan gue bisa melihat mereka lebih dekat dan lebih jelas tentunya.
Oiya, tempat duduk gue kemarin ada di bagian stand, 4 baris dari depan. Jadi, meskipun jaraknya agak jauh ke main stage, tapi lumayan deket dari center stage.
Apalagi Arashi kan selalu pake moving stage, yang bakalan mengelilingi seisi Dome supaya lebih dekat dengan fans yang nonton di belakang dan di bagian atas.
Saat itu gue belum tau moving stage-nya bakalan lewat mana, jadinya gue cuma bisa berharap sama si center stage itu aja.

Apakah moving stage ini bakalan bikin gue lebih dekat sama Arashi atau sebaliknya?
Mari kita lihat nanti :)

Seperti biasa, setiap giliran member Arashi meneriakkan opening greeting khas mereka, pen light di seisi Dome akan menyala sesuai dengan warna member Arashi masing-masing. Di konser kemaren, pen light gue nggak mau connect dengan seat mark yang ada di tempat duduk, jadinya pen light gue nggak kompak donk. Ketika pen light di seisi Dome menyala warna merah, pen light gue (dan beberapa orang yang sama-sama pen light-nya error) malah nyala warna putih. Hadeuuuh asyeem banget. Meski udah gue setting ulang berkali-kali, teuteup aja kagak mau connect. Akhirnya gue cape (haha) dan sebodo amat lah ya. Yang penting gue nikmatin aja konsernya, nggak usah terganggu sama hal sepele kayak pen light ini.

Beruntung, ada staff konser yang patroli dan ngeh kalo pen light gue nggak beres. Si mbak staff ini langsung menghampiri tempat duduk gue dan men-setting ulang sampai pen light gue bener dan kompak dengan pen light seluruh Dome.
Senangnyaaaa!
Hebadh ya, sampai ada staff yang patroli buat ngecek pen light doank!
Bener-bener salut deh sama semua kru dan staff-nya.



Yakali ah, Matsujun udah susyeh payeh bikin konsep sama setting konser, dese pan pastinya pengen konser dia berjalan SEMPURNA tanpa cela, termasuk soal lighting dan pen light.
Bisa-bisa dia manyun kalo lightingnya acakadut amburadul.
Makanya semua staff dikerahkan supaya konser berjalan mulus dan SEMPURNA!
SEMPURNA LOOOH! *iyaaa bawel*

Setelah opening greeting selesai, konser dilanjutkan dengan lagu Find the Answer yang jadi theme song dari drama-nya Jun, 99,9% season 2.
Lagu Find the Answer habis, seisi Dome berubah gelap dan hening.
Selagi Arashi ganti kostum dan prepare buat lagu berikutnya, di layar raksasa main stage muncul background video.
Di video itu diceritain seolah-olah Aiba punya 'kekuatan misterius', dimana doi menggunakan bayangan buat mengejar keempat member Arashi lainnya, yang kalo sampe ketangkep 'kekuatan bayangan Aiba' #HALAH *udah kayak nama jurus Naruto aja inih* bakal menghilang jadi debu dan asap.
*Beneran berguru sama Hokage kayaknya si Mas Aiba ini* #dilempar shuriken

Keempat member Arashi lari dan sembunyi sekuat tenaga supaya nggak tertangkap si bayangan ini.
Sedangkan Aiba cuma duduk manis dan santai dengan gayanya yang cool, bergaya bangsawan dan GANTENG banget yaowloooo *cipok*
Sekuat apapun keempat member Arashi lari dan sembunyi, pada akhirnya semua tertangkap bayangan dan menghilang berubah jadi debu dan asap.
Di akhir video, Aiba pun ikut-ikutan menghilang dan berubah jadi debu dan asap.
Dari video ini semua fans pasti udah mengira lah ya, kalo tokoh utama di perform berikutnya adalah Aiba dan lagu yang bakal dibawain pasti I'll Be There yang jadi theme song drama Aiba, Kizoku Tantei, dimana doi berperan jadi detektif bangsawan yang cool dan playboy abis :D

Seperti yang sudah diprediksi banyak orang, lagu berikutnya yang dibawakan Arashi adalah I'll Be There, dan mereka muncul di main stage.
Setelah itu, perform dilanjutkan dengan lagu Meikyu Love Song.

Kemudian, Arashi bawain lagu La tormenta 2004 yang langsung disambut histeris sama fans.
Gimana nggak, karena di lagu ini setiap member bakal 'menceritakan' tentang member Arashi dan mereka bakal neriakin nama member-nya di akhir lirik yang mereka bawain, yang tentunya bikin semua fans ikutan tereak ketika Arashi meneriakkan nama-nama member mereka,
"Say Matsujun!"
"Say Aiba-chan!"
"Say Nino!"
"Say Oh-chan!"
"Say Sho-kun!"

Ketika giliran Ohno nyanyi untuk Sho, pas di akhir lirik yang menyebutkan 「ヘソピアス」(tindikan di pusar Sho), Sho nunjukin perut sixpack-nya tapi pas bagian pusarnya dia tutup pake kertas dengan tulisan 「無」(nggak ada) karena dia lagi nggak pake aksesoris di pusarnya.
Yang tentunya langsung disambut teriakan histeris dan ketawa ngakak sama semua fans.

Terakhir, Sho meneriakkan "Say Arashi!"

Lagi-lagi rasa 'aneh tapi happy' menghampiri gue, karena bisa ikutan meneriakkan langsung nama-nama member Arashi bareng Arashi, yang selama ini cuma bisa diteriakin sambil nonton tipi/lapie.

Perform dilanjutkan dengan lagu Breathless dan Everything.
Pas mereka bawain lagu Everything di bagian 「赤から青に変わるシグナル」(Sinyal yang berubah dari merah ke biru), pen light di seisi Dome pun mengikut liriknya dengan berubah dari merah ke biru.
Cantiknyaaaaa!

Setelah itu, bagian perform solo Nino dengan membawakan lagu Hatenai Sora.
Entah gue yang lagi bengong atau hilang ingatan, tapi entah kenapa di part ini gue nggak inget apa yang ditampilkan Nino (perform/video), karena tau-tau Nino udah nyanyi solo di bagian reff Hatenai Sora dengan berlatar langit biru yang luas dan cerah, kemudian berganti dengan bunga-bunga cantik dan beragam warna.
Maap Nino, ingatan gue makin payah seiring bertambahnya umur *dipelototin Nino*


Atau mungkin gue malah bengong ngeilatin Nino gegara dua hari yang lalu doi mengumumkan pernikahannya #ALIBI

Setelah lagu Hatenai Sora selesai, Dome pun kembali gelap dan hening, diiringi semua member Arashi yang kembali ke backstage buat menyiapkan perform mereka selanjutnya.

Di tengah keheningan dan kegelapan, muncul Sho dengan setelan kemeja putih dan celana katun. Berasa doi mau bacain berita di tipi. Tapi si Abang satu ini emang paling cucok pake setelan formal.
Sho melipat kedua lengan bajunya hingga sikut dan duduk di depan Grand Piano di main stage.
Ngeliat Sho dari pinggir dengan lengan baju terlipat sambil main piano itu rasanya gue pengen jadi tuts piano yang dipencet-pencet Sho #APASEH!

Sho membawakan lagu Aozora no Pedal (tanpa nyanyi, hanya iringan piano), kemudian keempat member Arashi muncul di main stage dan membawan lagu Aozora no Pedal sambil diiringi dentingan piano dari Sho.
Di tengah lagu, Sho berhenti dan minta semua penonton di Dome buat nyanyi bareng bagian reff-nya yang sambil diiringi dentingan piano dari Sho cencunya.

"Di main screen ada liriknya, jadi silakan nyanyi bareng sambil lihat lirik di layar ya", tambah Sho.

Entah semua penonton ini terbius dengan ke-charming-an nya si Abang, atau dese emang pinter mengerahkan massa dan supporter *bentar lagi dia bakal mimpin demo ke DPR kayaknya* #dicabok
semua penonton larut dan ikut menyanyi dalam iringan piano Sho.
Lagi-lagi gue merasa 'aneh', betapa bahagianya bisa nyanyi dengan diiringi piano yang dimainkan langsung oleh seorang Sakurai Sho.

Setelah emosi penonton dibuat terbuai dan lemes *kata-katanya woooi* dengan lagu Aozora no Pedal versi piano, waktunya bikin panas lagi seisi Dome.

Lagu berikutnya yang mereka bawakan adalah Fukatsu Love.
Tau donk kalo di music video Fukatsu Love ada Ikuta Toma yang jadi model video klipnya.
Naaah, di perform mereka kali ini pun TOMA MUNCUL!
Nggak, nggak muncul langsung orangnya, tapi cuma berupa music video yang ada di layar raksasa di main stage.
Video-nya dibuat ulang dan cencunya Toma yang ganteng itu muncul lagi sebagai model di video.
Gara-gara itu jadinya gue bingung mau fokus ke Arashi yang nge-dance di center stage atau ngeliatin Toma yang naujubilah kerennya di layar raksasa di main stage *maruk ya*

Perform berikutnya dilanjutkan dengan lagu Believe, Lucky Man, Natsu Hayate dan ditutup dengan BRAVE sebelum break MC.

Break MC adalah part yang paling gue tunggu-tunggu.
Gimana nggak, karena di part ini Arashi bakal berinteraksi dan ngobrol langsung sama semua fans di seisi Dome donk ya.
Gue menantikan topik apa yang bakal dibahas mereka di break MC kali ini.

Sekali lagi, monmaap karena ingatan gue payah, jadi urutan siapa yang cerita duluan di break MC ini mungkin nggak urut, jadi semuanya berdasar ingatan gue dan hasil searching report di twitter ya :)

Di awal break MC, Sho seperti biasa menyapa semua fans yang kemudian mempersilakan semua penonton untuk duduk supaya bisa istirahat sejenak sambil dengerin obrolan mereka selama break MC.

Mereka ngebahas soal Aiba, yang seperti biasa, kedapatan ngelakuin miss selama konser. Tenang, Aiba nggak dimarahin kok, malah diketawain.
Palingan dipelototin sama Matsujun doank. Haha.
*pukpuk Aiba*

Aiba : "Pas lagunya abis, dan gue mau balik ke backstage, gue selalu mengekor di belakang Matsujun soalnya kan gelap. Tapi, (di konser) hari ini gue nggak ngeliat Matsujun di depan gue, tau-tau malah ngelewatin pintu keluar dan gue pun nyasar.
Dari belakang, kru konser nangkep dan nyeret gue ke arah yang benar....",
cerita Aiba soal miss-nya di konser hari ini.

Sho : "Pantesan, di belakang tadi kamu kaget dan terus-terusan bilang, 'Matsujun mana? Matsujun manaaaa?'" timpal Sho sambil ngakak

Jun : "Gue nggak kemana-mana kok."
Ohno : "Sebaliknya, gue selalu ada di belakang dan ngekor Aiba-chan, eeeeh tiba-tiba Aiba nggak ada...."
Jun : "Abis itu semua kru konser panik dan nyari-nyari Aiba sambil bilang 'Aiba-san NGGAK ADA!"

Bahkan di panggung pun Aiba-chan teuteup aja nyasar ya.
Utututuwuwuwuwwuuu lucunyaaa kamuh!

Kemudian, Ohno mulai buka suara.
Ohno : "Ada yang mau gue sampaikan. Gue banyak muncul di iklan (iklan McD) looh!"
Arashi : "Ooooh, ini yang sering muncul di iklan itu yaaa! Widiiih, asli orangnya ada disini!"
Ohno : (sambil berlari-lari kecil ke ujung stage) "TARATATATATATAAAAA!" (jingle iklan McD)

Aaaaaakkk, "Taratatataaa" nya bisa denger langsung dari Ohno, bukan di tipi lagi!



Kemudian, Arashi pun nggak lupa buat memperkenalkan dan promosi channel youtube serta lima akun media sosial mereka.
*hari geneeh masih ada yang belum tau dan belum follow?!*
*ARE YOU KIDDING ME?!*


Aiba : "Gue newbie banget soal media sosial, jadi jangan lupa di follow yaa qaqaaa!"
Jun : "Kami belum terbiasa pake media sosial, maklum om-om usia 30-an baru dikasih media sosial donk...."
Sho : "Instasory yang kemaren diposting, udah kayak anak 4L4Y aja ya, pake aplikasi filter atau beauty camera gitu. Haha!"
Nino : "Beneran kayak anak SMA Alay deh!"

Mereka juga cerita soal Jet Storm dan kunjungan ke 4 kota besar, yaitu Jakarta, Singapore, Bangkok dan Taipei. Widiiiih, nama Indonesia disebut bok!
Gue sebagai orang Indonesia yang beruntung bisa ada di situ, terharu donk *mewek*

Sho : "Pas Jet Storm kemaren, kita disuguhin banyak makanan mewah ya. Sebelum terbang buat Jet Storm, malamnya kita tampil di acara penobatan Kaisar, terus begitu masuk ke Arashi Jet, widiiiih banyak suguhan makanan mewah.
Padahal sebelum masuk Arashi Jet, gue kan pulang dulu ke rumah, disana gue cuma minum bir kalengan dan makan frozen food-nya Ajinomoto *PROMOSI IKLAN SENDIRI NIH YEEEE*
Gue jadi bingung sendiri...."

Aiba : "Gue masih ngerasa nggak adil nih. Keempat member Arashi dipanggil sama panggilan belakang (-san, -chan, -kun, dsb) sama fans, tapi kenapa CUMA GUE yang dipanggil namanya doank! Bahkan pas Jet Storm ke luar negeri kemaren pun semua manggil gue begitu.
Nino-chaaan!
Oh-chaaan!
Jun-kuuuun!
Sho-kuuuun!
AIBA!
*ngakak*

Sho : "Mungkin buat orang luar (Jepang) nama Aiba paling gampang disebut kali" hibur Sho.
Aiba : "Iya kali ya. Ya kalo gitu sih gapapa. Haha."

Lalu, mereka juga ngebahas soal off-shoot foto konser yang biasanya diunggah di website fanclub. Disitu, Ohno menuliskan pesan di atas salah satu foto dan menuliskan namanya sendiri "SATOSHI" di bagian akhir pesan.
Ngeliat ini, Sho langsung komen,

Sho : "Kalian tau nggak, ANEH BANGET lho Riida nyebut dirinya sendiri dengan "SATOSHI". Lhaa, dia biasanya nyebut dirinya sendiri dengan sebutan "WASHI" (saya). Tiba-tiba pake nama Satoshi. Hahah!

Ohno : "Gapapa keleeus. Lha, gue kan SATOSHI!" *nggak mau kalah*

[off-shoot photo yang diobrolin Sho-Ohno]


Kemudian, Jun promosiin tentang rilisnya DVD special drama yang doi perankan.
Beberapa waktu lalu, Jun main di NHK special drama yang syuting di Hokkaido dan bercerita tentang Hokkaido. Jun berperan jadi tokoh sejarah yang  menemukan dan membuat peta Hokkaido.

Jun : "Errr, gue mau ngasih tau kalo DVD special drama yaitu Eien no Nispa akan segera rilis.
Dan kalian tau nggak, tanggal rilisnya adalah sehari setelah ulang tahun Ohno Satoshi yaitu tanggal 27 November 2019!!!
Bayangin coba, rilisnya sehari setelah ulang tahun Ohno Satoshi yaitu tanggal 27 November 2019!
*Jun bilang ini sampai TIGA KALI dengan semangat menggebu-gebu*
Gampang diinget kan?!" *ngakak*

Kemudian, Ohno muncul dan nanggepin Jun.

Ohno : "Sehari setelah ulang tahun gue itu, ulang tahunnya Bruce Lee lho!" #PENTING

Jun langsung ngakak ngedenger ini.
Jun : "DVD drama spesial gue rilis di hari ulang tahun Bruce Lee, lhoo!"
Sho : "Susah diinget kali ah!"
Jun : "Pokonya kalian tinggal searching 'Bruce Lee' aja, ntar pasti muncul!" *teuteup yaa*

Aiba : "Judulnya apa tadi? Eien no MICHOPA?" *ngakak*
Jun : "EIEN NO NISPA tauuk! Eien no michopa, lu kira itu cerita jaman mana?" *sewot*

FYI, bagi yang nggak tau siapa dan apa itu "Michopa", doi adalah talent Jepang cewek kekinian dan gahol yang akhir-akhir ini sering muncul di acara TV. Sila googling untuk tau lebih jelas.
Karena Michopa ini identik dengan girl jaman now, makanya Jun sewot karena drama yang dia peranin kan setting-nya di jaman sejarah. Haha.

Kemudian, Jun menjelaskan tentang digital foto yang bakalan dikirim dari fan club ke semua member FC setelah konser berakhir.
Karena bingung menjelaskan istilah digital fotonya, doi pun nggak tau kudu mulai cerita darimana...

Jun : "Errr, engg...itu lho....hmmmm disebutnya apa ya....ya pokoknya itu deh!
Pokonya "itu" bakalan dikirim ke e-mail kalian setelah konser ini" *nyengir*

Keempat member Arashi lainnya cuma bisa ngakak dan ikutan nyengir.

[Yang dimaksud Jun adalah digital photo kayak gini, tapi doi bingung nyebutnya apa. Haha]


Selain itu, Ohno dan Aiba juga cerita tentang Muscle Club yang anggotanya Ohno dan Aiba doank cencunya. Demi bisa nambah anggota club, mereka maksa Nino supaya masuk club dan ikutan muscle training bareng mereka.
Tau sendiri donk kalo Nino ini paling anti sama olahraga, apalagi muscle training. Mana mau bocah satu ini olahraga berat kayak begitu.
Kru konser yang merasa nggak enak hati ngeliat Nino dipaksa muscle training, nyemangatin Nino dengan bilang "muscle training menyenangkan lho!" sambil bantuin ngangkatin pinggang Nino saat dia lagi push up.

Yaelaaah, push up sambil diangkatin pinggangnya sama kru mah bukan push up keleuuuss!
Haha.

Setelah break MC selesai, perform dilanjutkan dengan lagu COOL&SOUL, lalu My Girl.

Berikutnya, Matsujun muncul dengan diiringi rombongan orchestra dan bawain lagu One Love yang cuantiiiik banget. Jun dengan balutan kostum serba putih, GANTENG BUANGEEET jadi pemimpin orchestra malam itu *angkut bawa pulang ke rumah*

Setelah perform solo Matsujun selesai, berikutnya muncul Ohno dengan solo part-nya dan bawain solo dance yang kereeeen banget *udah pasti lah ya*, dengan diiringi lagu Face Down, yang dilanjutkan dengan lagu Tsunagu.

Setelah Tsunagu selesai, perform mereka dilanjutkan dengan lagu CRAZY MOON ~Kimi wa Muteki~, lalu Sakura dan ditutup dengan Truth sebelum masuk ke tayangan video latar berikutnya.

Video yang ditayangkan berikutnya adalah flash back perjalanan Arashi dari sejak debut mereka di tahun 1999 hingga saat ini.
Mereka menayangkan foto-foto Arashi dari tahun ke tahun, perjalanan panjang, dan tentunya setiap member yang semakin matang *buah kali ah*

Setelah tayangan video selesai, mereka muncul kembali dengan membawakan lagu pamungkas, A-Ra-Shi.
Akhirnya gue bisa ikutan joged A-Ra-Shi pas bagian reff "you are my soul soul" dan "Arashi! Arashi! For Dream!" sambil gerakin tangan ala dance A-Ra-Shi!
Hapal bener dah ane sama dance satu ini. Haha.

Selain seneng ajrut-ajrutan joged A-Ra-Shi, yang paling bikin happy dan ngakak adalah latar video yang mereka tayangkan selama perform lagu debut mereka ini.
Tau donk gimana video klip lagu A-Ra-Shi?!
Kelima member Arashi yang masih unyuuuu banget nge-dance dengan kostum jaket warna-warni, dan terakhir mereka berderet berlima dengan kostum serba putih, Jun dengan topi cupu-nya dan Nino dengan jaket parka-nya.

Naaah, di perform A-Ra-Shi ini pun mereka menayangkan video yang sama,
tapi dengan model kelima member Arashi yang sekarang, alias yang udah pada dewasa!
Gue ngakak dan ngejerit histeris donk ngeliat video-nya.
Bayangin aja, Jun versi dewasa yang udah berumur 36 tahun dengan kostum putih dan topi cupu-nya sama kayak dia pas umur 17-an.
Nino juga dengan sok unyu dan sok cool dengan balutan parka putih dan topi parkanya dipake hingga nutupin kepala dia.
Yasiiih, kalo Nino mah wajahnya nggak banyak berubah.
Tapi teuteup aja bodor sekaligus ngangenin gimanaaaa gitu ngeliat video A-Ra-Shi versi dewasa itu.
Jadinya setiap kali gue nonton video debut mereka, jadi ngebayangin versi dewasa mereka. Haha.

[bayangin kelima bocah tanggung ini berubah jadi mas-mas ganteng yang mateng, tapi dengan kostum yang sama!]


Setelah puas ngakak dengan video A-Ra-Shi versi dewasa dan joged you are my soul soul, perform mereka dilanjutkan dengan lagu A Day in Our Life, Hadashi no Mirai dan Sakura Sake.
Di part akhir konser ini, mereka mulai pake moving stage dan moving troley buat keliling Dome.

Salah satu moving stage bergerak dari center stage menuju ke depan, sambil membawakan lagu Kitto Daijoubu, Monster, dan Trouble Maker.
Di lagu Trouble Maker, Nino dan Aiba meragain dance mereka di lagu UB (album Untitled) yang langsung bikin fans ngejerit histeris.
Aaaaak, bisa ngeliat mereka perform dance UB jugaaaa.



Awalnya gue nggak ngeh kalo mereka mulai bergerak dari center stage ke bagian kursi penonton di bagian stand.
Iya, ITU TEMPAT DUDUK GUE!
Entah gue yang terlalu terbius dan larut dengan perform mereka, sampe-sampe nggak sadar kalo Arashi makin mendekat.
Gue mulai sadar ketika lama-lama kok Arashi makin keliatan jelas ya.
Rambut Jun yang di highlight pirang, warna pirangnya makin keliatan, codet di pipi kanan Ohno pun bahkan ampe keliatan.
Lho, lhooooo tunggu kenapa Arashi sekarang ada di depan mata gueeee!?
Apalagi moving stage yang berhenti di sebelah kiri tempat duduk gue, ternyata punya tambahan stage di depannya, sehingga ketika Arashi maju ke tambahan stage itu, MAKIN DEKET aja mereka.

Bukannya ikutan nyanyi, gue malah tereak gaje,
"GILAK! DEKET BANGET! DEKET BANGET!!!!"



Masih belum cukup dekat, begitu lagu berganti ke Wild at Heart disambung lagu GUTS, member Arashi mencar dan berpisah dengan formasi 2-3 dan loncat ke moving troley.
Formasi 3 member (Sho, Jun dan Aiba) melaju ke sebelah kiri gue, yang artinya makin menjauh dari tempat duduk gue.
Sedangkan formasi 2 member (Ohno dan Nino) ngesot ke sebelah kanan alias menghampiri tempat duduk gue.
Entah pas di lagu apa, Ohno dan Nino TEPAT BERADA DI DEPAN MATA GUE, dengan jarak nggak lebih dari 5 meter aja, pemirsah!

Yaowlooooo, saat itu perasaan gue campur aduk.
Nggak tau harus gimana.
Arashi yang selama belasan tahun ini cuma bisa gue lihat di layar lapie dan tipi, yang nggak mungkin gue jangkau, sekarang orangnya ada di depan mata gue, dengan jarak yang amat sangat dekat.
Saking deketnya, gue bisa ngeliat dengan jelas mata Ohno yang selalu keliatan ngantuk (haha) dan senyum jailnya Nino yang unyuuuu banget.

Lagi-lagi gue cuma bisa tereak gaje,
"Oh-chan! Nino! GILAAAK! DEKET BANGET!!! DEKET BANGET!!"
*bukannya ikut nyanyi woooi!*

Sebetulnya waktu itu gue hampir ngeliat Jun di depan mata, tapi ketika Jun hampir lewat di depan gue, dese malah balik badan dan dadah-dadah sama fans di bawahnya (moving stage-nya naik ke atas juga).
Gue cuma bisa cengo dan meratap, "Jun...."
Gue pengen liat wajahmu cintaaaah, kenapa kamu malah memalingkan mukamu tepat saat kamu berada di depanku.....
*nangis di pelukan Aiba* #LHO

Perform mereka di moving stage pun selesai dan kembali ke center stage sambil bawain lagu Kimi no Uta sekaligus sebagai penutup sebelum memasuki closing greeting.

Closing greeting pertama dibuka oleh sang leader, Ohno, yang selanjutnya diikuti oleh keempat member lainnya.

Ohno :
"Gue bersyukur sekali bisa bareng-bareng dengan keempat member Arashi ini. Gue nggak tau apa yang bakalan terjadi dan Arashi bakalan seperti apa kalau bukan dengan keempat member ini. Akhir-akhir ini gue suka nangis cuma dengan ngeliat keempat member lainnya. Bahkan, gue bisa nangis cuma dengan ngeliat Aiba-chan lagi makan salad (ngakak).

"Tau nggak, selama gue berdiri di stage ini, gue nggak pernah merasa capek sekalipun. Anehnya, pas lagi di backstage atau di dress room, justru kerasa capek. Jujur, capek lho, faktor usia kali ya *jujur amat ya si Om!*
Semua itu berkat power dari kalian semua.
Berkat kalian juga, gue jadi bisa maintenance kondisi badan, sehingga jadi punya kondisi badan yang kayak sekarang dan nggak gampang capek. Setelah masuk masa hiatus nanti pun, gue akan berusaha untuk tetap jaga kondisi badan".



Sho :
"Pertama-tama gue mau tanya, yang merasa 'iya, itu gue' nggak perlu angkat tangan stay seperti itu aja ya.
Gue mau tanya siapa disini yang baru pertama kali datang langsung ke konser Arashi?"

Padahal udah diminta nggak usah ngacung, teuteup aja pada ngacung.
Termasuk gue. Haha.

"Iiih, dibilangin nggak usah ngangkat tangan juga (ketawa).
Anyway, gue cuma mau bilang, semoga kita bisa ketemu lagi di bulan Mei tahun depan, di Kokuritsu yang baru (New-National Stadium), dimana kami akan mempertunjukkan 'sesuatu' yang baru, yang belum pernah dilihat siapapun, pokoknya DUNIA yang belum pernah dilihat siapapun.

"Mungkin udah banyak yang tahu, sebelum 5x20 ini, kita udah mulai sejak 5x5 alias sejak perayaan 5 tahun debut kami. Lalu lanjut ke 5x10, dan sampai ke 5x20 yang sekarang ini.
x5, x10, x20, setiap kali selalu berubah dan berganti, tapi angka 5 di depannya nggak pernah berubah. Karena kami akan selalu berlima, dan terus berlima, tidak akan berubah."

*gue mewek pas Sho bilang begini*
*lap ingus*

"Sekali lagi gue sampaikan, kita akan ketemu lagi di Kokuritsu tahun depan, kami akan menunggu kalian di sana, di dunia yang belum pernah kalian lihat (Mada minu sekai).
Oiya, ngomong-ngomong, Mada Minu Sekai itu salah satu judul lagu Arashi juga, sila dicek ya qaqaa (promosi teuteup jalan, haha)".




Aiba:
"Terima kasih sudah datang ke konser kami. Fun banget lho!
Yah, walaupun gue rada serem sama MJ karena dese patroli dan mantau gue melulu gegara miss gue di lagu Lucky Man tadi, dimana gue nyasar bikin panik banyak orang *nyengir*

"Tadi Riida (Ohno) bilang kan ya, cuma dengan ngeliat gue makan salad aja, dia ampe nangis begitu. Nggak ada lho orang yang bisa kayak gitu selain Riida (ketawa).



Nino :
"Terima kasih banyak atas kedatangan kalian......eh, salah itu bahasa Indonesia ya" *nyengir*

Gue KAGET banget lho pas Nino ngomong pake bahasa Indonesia, dan hampir tereak seneng jumpalitan #LEBAY
Sedangkan orang Jepang di sekeliling gue cuma cengo. Haha. 

"Berkat kalian semua, kami bisa seperti sekarang ini. Mungkin gue cuma bisa menyampaikan lewat kata-kata, tapi percaya deh perasaan kami lebih dari sekadar kata-kata. Kami bisa seperti ini, hingga 20 tahun ini, berkat dukungan dan power dari banyak orang.

"Meskipun konser ini akan berakhir sebentar lagi, tapi bukan berarti semuanya akan berakhir. Kami sudah mulai memasuki tahun ke-21. Tahun yang baru sudah dimulai. Gue berharap semoga bisa terus bersama kalian, berjalan bersama, dengan jarak dan perasaan yang sama juga. Semoga bisa selalu begitu.

"Kami akan sangat senang jika kalian bisa menikmati kebersamaan kita, termasuk candaan kita yang kadang mungkin pada mikir 'apaan sih..', 'nggak penting deh ah...', 'pada gaje semua deh...'

*tapi justru yang gaje-gaje itu yang bikin kita semua cintaaaaak sama kalian huhuhu*

"Hari ini rasanya kalian semua nice banget, eh...bukan berarti kalian nggak nice di hari lain lho *ketawa*. Gue nggak akan berubah, gue akan tetap berada disini bersama kalian.
Hari ini menyenangkan banget, terima kasih banyak."



Jun :
"Kalo boleh gue pinjem kata-katanya Aiba-kun, gue bertekad untuk membuat 'badai' di seluruh dunia. Gue serius bakalan bikin 'badai'.
Tapi, untuk bisa mewujudkan semua itu, kami membutuhkan dukungan dan power dari kalian semua. Tolong support kami untuk bisa mewujudkannya".

*PASTI DONK!*


Setelah semua penonton terharu dan terdiam mendengarkan closing greeting dari setiap member Arashi, ucapan terima kasih yang terdalam dari Arashi untuk seluruh penggemarnya ditutup dengan lagu 5x20 yang diiringi orchestra.

Setelah lagu 5x20 selesai, semua member Arashi pun mengucapkan terima kasih pada semua penonton dan kembali ke backstage.

SELESAI?

Bukan Arashi donk ya kalo nggak bikin pehape,
pehape yang bikin bahagia *mana ada pehape yang bikin bahagiaaaa*

Meski tadi mereka udah dadah-dadah I'm sorry goodbye, closing greeting bahkan sampai bilang 'ini lagu terakhir kami hari ini',
semua penonton tau kalo mereka bakal balik lagi buat ENCORE donk yaaa!

Yang sering nonton video konser sih udah hatam lah ya, say goodbye dan last song-nya Arashi itu artinya durasi konser masih manjang sampai 40 menit kedepan. Muahahahaa.
Setelah hening sejenak, yang ditunggu-tunggu pun muncul!
Arashi is comeback!!! yang langsung disambut bahagia oleh semua penonton.

Masih dengan kostum yang sama saat mereka membawakan lagu 5x20, yaitu setelan jas warna pink dengan beragam gradasi warna yang membedakan setiap member Arashi, encore Arashi dimulai dengan lagu Fight Song.



Arashi muncul di center stage yang kemudian maju menuju moving stage!!!
Asiiiik, ini yang gue tunggu-tunggu!
Moving stage bergerak yang artinya gue bisa ngeliat mereka amat sangat dekat!

Setelah Fight Song, encore Arashi masih terus berlanjut dengan membawakan beberapa lagu yaitu Energy Song ~zekkochouchou~, PIKANCHI DOUBLE, Love So Sweet dan terakhir Happiness.

Gue lupa pas di lagu encore yang mana, Sho yang tepat berada di moving stage sebelah kiri gue, ngeliat ke arah tempat duduk gue dan goyang-goyang pantat dengan unyunya seperti layaknya Sho kalo lagi becanda gaje. Doi juga dadah-dadah ke arah kita sambil nunjuk-nunjuk dengan semangat. Nggak lupa dese juga ketawa dan ngakak ngeliat kelakuan fans di area kita yang histeris gaje.
Yawoloooo, Sho ini udah ganteng, nice bangeeet ya.
Dese selalu dengan senang hari ngeladenin kelakuan fans-nya dan malah ikutan gaje berjamaah :D

Di tengah encore, member Arashi kembali berpencar dengan formasi 3-2 dan loncat ke moving troley yang mengelilingi seisi Dome.
Lucky, kali ini formasi 3 (Jun, Aiba dan Sho) menghampiri tempat duduk gue.
Yang pertama lewat depan gue adalah Sho dengan gaya semangat 45-nya ngeladenin fans di depan dia. Disusul Aiba yang dadah-dadah dengan wajah manis dan agak malu-malu gimanaaa gitu.
Setelah itu ada babang tamvan yang ditunggu-tunggu dari tadi lewat tepat depan gue!!!

Matsujun ada di depan mata gue, dengan hanya dipisahkan jarak 5 meter aja, pemirsah!
Saat lewat depan gue, doi lagi duduk di atas moving troley sambil ngelap keringet dan nyengir ke arah penonton di area tempat duduk gue.
Saking deketnya, gue sampe bisa ngeliat keringet Jun bercucuran dari dahi ke pipinya #PENTING
Yaowloooo, rasanya gue masih nggak percaya Matsujun ada di depan mata gue.
Bukan Matsujun di layar tipi atau lapie, tapi orangnya langsung ada di depan mata.
Saat itu gue cuma bisa MANGAP selebar-lebarnya ngeliat idola gue lewat.

Masih belum cukup dibuat histeris dengan kemunculan Sho, Aiba dan Jun, eeehhhh rombongan Ohno dan Nino lewat lagi di depan gue!
Aaaaakkk, jantung gue! Jantung gue mau meledak rasanya #LEBAY
Adek lelah, Bang! Sesak dada ini rasanya....
Beri akoh napas buatan!!!
*nyosor ke Jun*

Seperti kita tahu, dua hari sebelum konser, Nino mengumumkan untuk memutuskan menikah, yang cencunya bikin geger seluruh Jepang, atau bahkan seluruh fans Arashi di seluruh dunia.
Sebelum konser dimulai hari ini, banyak yang bertanya-tanya apakah Nino (dan member Arashi lainnya) bakal menyinggung soal kewong-nya Nino atau bahkan sama sekali nggak bakalan disenggol sedikit pun.

Hasilnya, selama konser berlangsung nggak ada sepatah katapun baik dari member Arashi ataupun dari Nino sendiri yang menyinggung soal pernikahan Nino. Bahkan bercandaan atau kepeleset lidah sekalipun sama sekali nggak ada.
Konser berlangsung bagaikan nggak terjadi apapun.

In my sotoy opinion, mungkin Arashi cuma pengen semua fans-nya menikmati konser mereka tanpa terganggu dengan hal-hal pribadi mereka. Mereka cuma pengen menghibur penggemarnya dengan performance mereka yang perfect itu. Soal urusan pribadi mah kita kesampingkan aja dulu ya, mereka kan profesional, hal-hal pribadi toh nggak ada hubungannya. Yekan?

Selama konser pun nggak ada anti-fan yang tereak gaje misalnya "Nino happy wedding" atau bahkan bawa-bawa uchiwa yang nyindir tentang pernikahan Nino.
Mungkin karena itulah di closing greeting Nino mengucapkan terima kasih karena para penggemarnya nice banget.
Entah itu ditujukan buat menunjukkan rasa terima kasih Nino atas respect dan support dari penggemarnya, atau bukan. Well, cuma Nino yang tahu.

Then, gue rasa bukan cuma gue, mungkin banyak penggemar yang juga ngeh kalo selama konser Nino jadi 'agak pendiam' dari biasanya.
Nino yang biasanya jail, rewel, bawel, banyak protes dan berisik gaje, di konser hari ini rasanya lebih kalem. Becanda pun secukupnya, paling nimpalin Aiba, senyum jail biasa, nggak LUAR BIASA JAIL dan GAJE seperti biasanya.

Eniwey, apapun itu, kita tetep cinta dan sayang Nino.
Nino mau kewong, mau punya anak atau apapun itu, toh itu hidup Nino, terserah doi.
Gue sebagai fan akan selalu support kamu, Neen!
So, please jangan jadi jaim dan kalem begitu. Itu bukan Nino yang biasanya.
Kita suka Nino yang jail, rewel, berisik dan gaje seperti biasanya.
Kita suka Nino yang selalu bully Aiba, yang selalu nempel mesra sama Jun sampe bikin Ohno jeles, yang selalu kompak sama Sho saat gaje berjamaah, dan yang selalu ngelempar candaan pedes dan tajem ala Nino.
Tetaplah jadi Nino yang biasanya :)



Setelah lagu Happiness selesai dibawakan, dengan ini berakhir pula konser Arashi 5x20 Anniversary Tour hari pertama di Sapporo Dome, Hokkaido.
Konser yang dimulai dari jam 18:00 dan berakhir sekitar jam 21:27 ini berasa cuma sekejap, dan rasanya nggak pengen berakhir.

KEREN!

Nggak ada kata-kata lain lagi yang bisa mengungkapkan konser hari ini.
Gue puas!
Udah gitu aja.

Konser Arashi yang pertama kali gue tonton secara langsung, setelah penantian selama 14 tahun ini nggak bakalan gue lupakan seumur hidup.
Konser Arashi hari ini akan jadi kenangan indah sepanjang hidup gue, dimana akan gue jadikan bukti kesetiaan dan konsistensi gue dalam mengejar impian.



Last, terima kasih bagi kalian yang udah mampir ke sini dan baca report gue.
Maapin kalo lebih banyak halu dan delusi gaje-nya daripada report seriusnya *biasanya juga gitu*
Haha.
Semoga report ini bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan dunia persilatan #NAONSIH

Semoga dikasih rejeki lagi buat nonton konser Arashi berikutnya.
Smile again, for dream!




                        



*sebagian foto diambil dari koleksi pribadi, media sosial, tumblr, Arashi fan club dan beberapa sumber*
*credit pic by owner*

[Slice of Life] : remind you

Gue nggak tau apa rencana Allah yang sedang atau sudah Ia siapkan buat gue.
Terutama soal partner hidup gue di masa depan.
Jujur, gue happy dengan kehidupan gue sekarang ini.
Bisa melakukan apapun yang gue suka, bisa pergi kemanapun yang gue inginkan, bisa mengidolakan siapapun *baik dalam konteks cuma-sekadar-ngefans atau emang beneran suka dari hati terdalam #ciyeh* tanpa harus terikat dengan seseorang.
Tapi, gue tau akan ada saatnya gue mengakhiri semua itu,
gue tau akan ada saatnya gue membutuhkan seseorang untuk menghabiskan sisa hidup gue nanti *uhuk*

Gue yakin Allah sudah membuat rencana terbaik untuk gue.
Dan apapun itu rencanaNya, gue akan dengan senang hati menerima dan menjalankannya.
So, hingga rencana itu datang, gue akan menikmati hidup gue sekarang ini :)

Satu hal yang selalu bikin gue terheran-heran dan bertanya-tanya adalah tentang satu orang ini.

Empat tahun sejak kenal tukang bully ini, dan dua tahun berlalu sejak hubungan kami kandas dan nggak pernah kontak-kontakan lagi.
Terakhir gue ketemu dia adalah dua tahun lalu, ketika gue udah tinggal di Jepang dan kebetulan lagi ada di kota tempat dese tinggal, jadi sekalian maen dan meet up sama doi.
Semenjak itu, kita sadar kalo masing-masing mulai sibuk dengan kerjaannya sendiri-sendiri, tempat tinggal kami pun berjauhan, dan nampak susah buat sering-sering ketemuan.
Ditambah lagi, gue pun saat itu cuma berencana tinggal 1 tahun aja di Jepang.

Yaelah, kalo sibuk sama kerjaan mah, semua orang juga sibuk. Itu sih urusan prioritas aja keleeus.
Lagian, jaman canggih sekarang, apalagi Jepang, jarak mah udah bukan halangan. 
LDR? nggak ngepek kali ah.
Pasti banyak yang mikir gitu kan?
Trus, siapa yang bilang cuma 1 tahun di Jepang?
Udah hampir 3 kali musim dingin di Jepang, dan kayaknya nggak ada tanda-tanda mau balik ke tanah air tuh. Hahaha.

Tapi begitulah, karena kami rasa mending masing-masing aja dulu, maka kita pun memutuskan break aja, hingga waktu yang belum ditentukan.
Dengan prinsip, kalo jodoh mah pasti bakal ketemu dan bersatu lagi #EHEM
Selama bareng sama si Mamat ini, kita nggak pernah bertengkar, jeles-jelesan kayak anak 4L4Y atau sok-sok-an posting galau di sosmed ketika lagi ngambek #HALAH
Kalo soal dia yang nge-bully gue sih itu mah nggak masuk itungan bertengkar, tapi emang udah kebutuhan hidup si Mamat kayaknya ya #DIKEPLAK
Beneran pisah baik-baik, tanpa ada dendam dan dusta diantara kita #OYEAH

Dan setelah itu gue pun melanjutkan hidup seperti biasa.
Nggak ada acara galo atau susah move on #masihmusim? karena ya kayak pisah sama temen biasa aja.
Rasanya kayak temen deket mau pindah ke kota lain, trus ya udah gitu aja
Bukan, bukan berarti gue nggak ada rasa sama dia, sehingga lempeng-lempeng aja,
atau memang sifat gue yang terlalu lempeng kali ya...haha

Then,
suatu hari terjadi sebuah kasus, pemirsah!
Hape gue rusak, dan semua kontak LINE serta phonebook gue ILANG.
Cencunya termasuk kontak si Mamat donk ya.

Begitu gue ganti hape baru, nggak ada backup data, jadinya ya udah sayonara semuanya deh.

Beberapa kontak temen dan keluarga gue, masih bisa gue cari dengan menghubungi mereka satu persatu di sosial media dan minta nomer atau add LINE ke mereka.
Gue juga selalu nulis di memo kecil nomor-nomor temen dan keluarga gue untuk jaga-jaga, karena secanggih apapun smartphone yang gue punya, teuteup cara manual dengan tulis tangan-lah yang paling aman.
Sayangnya, gue lupa nulis nomer dan LINE ID si Mamat di memo gue, dese pun nggak suka maen socmed selain LINE, jadi gue nggak bisa ngontak dia.
Jadi, semenjak itu, gue nggak bisa menghubungi si Mamat sama sekali.

Kadang gue berpikir, apa ini rencana Allah supaya gue nggak ketemu dan berhubungan lagi sama si Mamat?
Kalo memang iya, ya udah gue ikhlas.
Mungkin memang udah harusnya gitu.
Oke, bye bye Mamat!
Sayonara!

Itu yang pengen gue teriakkan pada dunia #HALAH
Tapi,
nampaknya kenyataan berkata lain.

Ketika udah pisah dengan si Mamat, gue pun lantas nggak mikirin dia lagi
*emang pada dasarnya lempeng kali ya*

Kalo saja di sekeliling gue nggak ada hal-hal yang mengingatkan gue tentang dia.

Sekali lagi, gue nggak tau apa rencana Allah untuk gue.
Jika memang gue harus 'menyingkirkan' si Mamat dengan hilangnya semua kontak yang menghubungkan dia dan gue,
kenapa sebaliknya justru ada aja hal-hal yang selalu mengingatkan gue tentang dia.
Seolah-olah gue dipaksa untuk TIDAK LUPA tentang tukang bully satu itu.

Misalnya,
ketika hidup gue yang damai dan tentram ini sedang berjalan,
tetiba aja di tipi ada liputan tentang Hamamatsu (kota tempat tinggal si Mamat), trus ditambah liputan tempat kita pernah makan bareng di sana.
Plis deh, tempat makan di Hamamatsu itu buanyaaaak banget!
Hamamatsu itu luas, Jendral!
Kenapa, ketika gue kebetulan nyalain tipi, kebetulan lagi ada liputan tentang kota Hamamatsu tayang dan kebetulan lagi tentang tempat makan yang pernah gue dan Mamat datengin.

Oke, cuma kebetulan.

Ketika lagi-lagi gue lagi nonton tv show Arashi, di sana ada guest star yang MIRIP BANGET sama si Mamat.
Mulai dari tinggi badannya, rambut coklatnya yang dibuat ikal di bagian atas, bentuk wajahnya, bahkan sampai cara ngomong dan cara ngeledeknya SAMA BANGET sama si Mamat.
Well, karena si guest star yang kemudian diketahui dia adalah dubber anime ini cencunya lebih ganteng dari Mamat donk ya, karena doski artis. Haha.
Tapi, beneran mirip yaowloo.
Si guest star ini jaraaaaang banget tampil di tipi, bahkan gue baru tau ada mahluk beginian *atau emang gue nya yang kudet aja kali ya*
Tapi, lagi-lagi ketika hari-hari damai gue sedang berjalan seperti biasa,
lagi-lagi kebetulan adaaa aja yang bikin gue harus mengingat kembali tentang si Mamat.

[Iya, ini versi gantengnya, karena dese kan artis yey, 
tapi senyum jailnya ketika si Mamat sukses nge-bully gue, ekspresinya mirip banget]


Oke, masih cuma kebetulan.

Lagian yang di atas kan cuma nongol di tipi, kagak pernah ketemu langsung.
Walopun pada akhirnya ketika doi di atas itu nongol di tipi lagi dan kebetulan gue lagi nonton,
mau nggak mau gue bakal keingetan sama si Mamat lagi.

Then,
di tempat kerja gue ADA YANG MIRIP sama si Mamat.
Dari cara ngomongnya, style-nya, pembawaannya yang ceria dan periang *nggak kayak orang Jepang kebanyakan yang kaku dan cupu*, sampai ke style dan potongannya rambutnya.
Bahkan ketika dia ganti warna rambut dari coklat terang ke warna gelap,
sama kayak si Mamat yang juga ganti warna rambut, malah makin mirip.

Hadeuuhh,
ini dunia maunya apa sih?
Masih bisa disebut kebetulan?

Yang artis itu masih mending lah ya, karena gue nggak usah ketemu langsung.
Tapi, kalo di tempat kerja, mau nggak mau kan ketemu.
Udah gitu duduknya deketan, dan meja dia tepat berada di jalur pandangan gue.
Jadi, tiap kali mata gue lepas dari monitor komputer, pasti yang keliatan adalah si otong yang mirip Mamat itu.
Sekarang sih si otong itu udah pindah tempat duduknya, cukup jauh dari gue karena ada rombak departement, tapi teuteup aja ketemu kan ya.

Masih kurang kebetulan?
Beberapa hari sebelum gue pindah departement, datang satu staff cewek yang bakalan ngegantiin gue. Begitu gue tanya siapa namanya ke HRD, gue langsung bengong ketika tau nama belakangnya sama kayak nama si Mamat.
Kebetulan apa lagi nih?
Temen gue langsung ngakak begitu gue bilang ke dia, "Tau nggak, staff cewek baru yang mau gantiin gue, nama belakangnya sama kayak nama mantan gue. Tiap kali gue mau manggil staff baru ini, rasanya aneh aja gitu".
Udah gitu, dia duduk tepat di depan gue, yang artinya papan namanya berada di depan mata gue.
Kebayang kan gue bakalan ngeliat nama yang sama dengan nama si Mamat setiap harinya.
Belum lagi gue harus manggil dese dengan nama yang sama dengan si Mamat setiap kali gue mau manggil staff baru itu.
Kadang gue tanpa sadar harus ngambil jeda dulu sebelum manggil staff baru itu.
Rasanya kudu narik napas dulu aja gitu. Haha.
Trus, kadang gue suka kaget sendiri ketika ada yang manggil staff baru itu, karena berasa ada yang manggil si Mamat.
Untungnya cuma berlangsung lima hari sih, karena setelah itu gue pindah department.

Oke, udah cukup kan semua kebetulan itu?
Sebetulnya masih ada banyak kebetulan-kebetulan lain yang mau nggak mau mengingatkan gue pada si Mamat.
Tapi cukup segitu dulu aja deh, bisa-bisa postingan ini nggak beres-beres kalo gue ceritain semuanya.

Kalo memang gue diminta untuk melupakan dan mengikhlaskan semua keterkaitan gue dengan Mamat,
kenapa justru banyak banget hal-hal dan kejadian yang seolah-olah memaksa gue untuk 'menolak lupa' tentang si Mamat?

Nggak, gue nggak akan nyari dan stalking socmed dia, atau ngontak kenalan gue di tempat kerja yang dulu supaya minta kontak si Mamat, gue juga nggak bakal nyewa agen rahasia atau detektif buat menyelidiki si Mamat supaya bisa ngontak dia lagi *lagian sayang duitnya, mending buat travelling*.

Kembali lagi ke awal,
kalo memang jodoh ya pasti ketemu lagi dan nggak bakalan kemana.

Kalo memang si Mamat bukan buat gue, ya udah gue nggak bakalan maksa.
Meski begitu banyak hal-hal yang bikin gue harus mengingat si Mamat lagi, ya udah lah nikmatin aja ya.
Anggap aja SEMUA itu CUMA kebetulan.
Kebetulan yang terlalu kebetulan ☺

Hey, Mamat!
Dimanapun kamu berada, terima kasih telah jadi salah satu bagian dari hidupku.
Semoga kamu selalu bahagia dan bertemu orang baik yang jadi partner hidupmu nanti.




[Slice of Life] : oitoma

Oitoma dalam bahasa Jepang artinya adalah waktu luang (spare time).
Oitoma juga ditulis dalam kanji 'hima' (お暇 = おいとま)yang bisa berarti nggak ada kerjaan, santey kayak di pantey, nganggur, pokoknya bebaaas dari kerjaan.

Kemarin adalah hari terakhir gue bekerja di departement (P Section) yang selama hampir 11 bulan ini jadi tempat kerja gue.
Dan mulai hari ini gue bebas tugas dan bebas kerja selama beberapa waktu.

Nggak, gue nggak resign atau jadi pengangguran.
Gue masih dalam status karyawan tetap di perusahaan tempat gue bekerja sekarang.
Karena gue masih butuh duit buat nonton konser idola gue, buat beli goods dan merchandise mereka serta buat nongki di warung kopi prestisius, jadi gue nggak akan mengambil keputusan bodoh dengan resign dari kerjaan gue cuma karena ego dan emosi sesaat.

Kecuali gue terlahir di keluarga Bakrie,
atau jadi salah satu ponakan Kaisar Jepang,
yang nggak perlu nguli 9 to 5 demi mengumpulkan segenggam beras dan seember berlian.

Lho, kamu kan anggota keluarga Bakrie juga.
Holland Bakrie.

Itu kata temen gue beberapa waktu lalu.
Asyeem emang. Haha.

Seperti di postingan sebelumnya, gue minta pindah departement, section, tempat kerja atau apapun itu namanya, yang penting nggak satu tempat kerja dengan orang-orang yang bikin emosional itu.
Namun, kepindahan gue nggak bisa langsung comot lalu cus duduk di tempat baru.
Perlu proses dan hal-hal adiministratif lainnya, yang mungkin bisa makan waktu beberapa hari, atau bisa beberapa minggu juga.
Tergantung dari proses itu sendiri.
Itu urusan orang-orang HRD dan Sales sih ya, gue mah terserah mereka aja.
Nah, selama menunggu segala proses endeswey endesbray itu beres, so gue bebas tugas.
Tenang aja, selama masa bebas tugas, salary teuteup masuk kok *itu yang penting soalnya haha*

Eniwey,
karena udah lama nggak menikmati pagi dengan tenang,
maka untuk sementara waktu gue akan menikmati hari-hari bebas tugas gue dengan pergi Hot Yoga tiap hari, nongki di warung kopi yang sepi sambil ngeblog atau baca buku, mantengin Netflix sepanjang malam tanpa khawatir besok kudu bangun pagi, atau cuma sekadar bengong seharian sambil guling-guling di rumah.

Karena ketika hari bebas tugas ini berakhir,
percaya deh hal-hal seperti di atas akan sulit banget untuk dilakukan.

Jadi, daripada gelisah gundah gulali memikirkan bagaimana kerjaan dan tempat kerja gue berikutnya nanti, gimana orang-orangnya, gimana lingkungannya, apakah gue bisa beradaptasi, dan hal-hal yang belum terjadi lainnya,
mending kita nikmati hari-hari santey sekarang ini.


今日から私のお暇が始まります。


[Slice of Life] : haters

Beberapa hari yang lalu, ada temen curhat di Instastory tentang Arashi.
Dia bilang kalo banyak yang ngatain idolanya itu (Arashi) nggak pantes jadi National Idol.

"Heran deh, kenapa banyak yang suka sama Arashi. Apa bagusnya mereka?
Suara jelek, tampang pas-pasan, yang kayak gitu kok bisa terkenal."


Kira-kira gitu isi cacian yang diterima temen gue terkait Arashi.

Gue sebetulnya udah kenyang banget sama cacian haters yang sirik dan julid sama Arashi kayak gini.
Dan gue udah sebodo amat sih ya.
Gue nggak mau buang-buang waktu dan energi buat berdebat sama orang-orang kayak gini.
Karena waktu dan energi gue terlalu berharga untuk dibagi sama kalian #CAILEH

Tapi, ijinkan gue mengatakan satu hal aja.

Arashi yang (menurut kalian) suaranya jelek dan tampang pas-pasan aja 
bisa banyak yang suka, loyal dan setia jadi fans mereka selama belasan tahun, bahkan 20 tahun.
Gimana kalo Arashi dianugerahi suara emas yang bahkan juri-juri kontes nyanyi di luar sana pun bakal ngangap dan tersepona?
Gimana kalo Arashi dianugerahi tampang GUANTENG dan CHARMING tingkat khayangan? (tanpa oplas cencunya yaa).

Huh? Gimana coba?

Yang suaranya jelek dan tampang pas-pasan aja banyak yang tergila-gila,
gimana kalo mereka terlahir sempurna?

Apakah kalian insekyur karena idola kalian yang udah dipermak abis-abisan dan punya suara emas itu ternyata kalah pamor sama yang pas-pasan dan tampil apa adanya?

Bagi gue,
mengidolakan dan mengagumi seseorang/sekelompok orang bukan hanya dilihat dari luar saja,
tapi bagaimana keberadaan mereka bisa mengisi hari-hari gue menjadi lebih baik, bisa keluar dari masa-masa suram dan sedih, bisa membantu mengejar impian gue,
bahkan cuma dengan ngeliat kelakuan absurd dan 'ketidakberesan' mereka, bisa bikin gue ketawa ngakak dan melupakan sejenak kepenatan dunia yang fana ini #HALAH

Cencunya gue suka ngeliat mereka dalam tampilan ganteng dan keren,
tapi buat apa kalo cuma ganteng dan keren namun membosankan.
Apalagi kegantengan kan cuma sementara, begitu masuk usia 40, 50 bahkan saat lansia,
ya udah pudar aja kegantengannya digantikan keriput.

Tapi, dengan karakter Arashi yang absurd, nggak jaim dan nggak pernah merasa kalau mereka itu artis papan atas, mulai dari jaman mereka masih bocah remaja tanggung nan cupu, sampai sekarang udah jadi om-om pun gue nggak pernah sekalipun merasa BOSAN mengagumi mereka.

Jadi, bagi kalian yang sirik dan  julid,
ya udah sih,
daripada buang-buang waktu dan energi buat ngejelek-jelekin idola orang lain,
mending percaya aja sama idola kalian, 
karena siapapun itu idola kalian,
pasti setiap orang akan menganggap idolanya lah yang THE BEST dan TOP BGT.
Yekan?



And the haters gonna hate, hate, hate, hate, hate
Baby, I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake
I shake it off, I shake it off

Gicuuu kata mbak Taylor Swift :D



[Work] : Decision

2019.8.27 (Tue)

Hampir 9 bulan gue kerja di tempat kerja yang sekarang.
Di perusahaannya sendiri sebetulnya tepat 1 tahun, tapi ditempatkan di section yang sekarang, kita sebut saja P Section, baru 10 bulan.

GUE NGGAK BETAH.

Sebetulnya ketika di awal-awal gue masuk ke P Section ini, gue menyangkal kalo gue nggak betah.
Gue berdalih kalo gue masih newbie, masih belum nemu ritme kerja gue, masih perlu banyak belajar, masih cupu dan banyak alasan lainnya yang gue tanamkan dalam-dalam di pikiran.
Semata-mata untuk menyangkal pikiran negatif dan mencoba untuk sok-sokan tegar, kuat dan positif thinking.

Setelah hampir setengah tahun gue ditempatkan di P Section, gue udah mulai terbiasa dengan kerjaan sehari-hari, yang artinya gue udah nemu ritme kerja gue, yang seharusnya berbanding lurus dengan tingkat kenyamanan gue di tempat kerja.

Tapi, anehnya gue justru makin nggak betah.
Gue makin gusar, cepat marah, cepat sensi dan sering nangis cuma gara-gara hal sepele di tempat kerja.
Yang bikin gue coba bertahan adalah karena gue suka dengan lokasi tempat kerja yang sekarang.
Apartement-nya bagus, deket dari tempat kerja dan stasiun, sehingga tiap hari gue cukup jalan kaki untuk sampai ke tempat kerja.
Nggak perlu berjibaku dengan rush hour di kereta atau bis.
Gue nggak mau pindah rumah atau pindah tempat kerja lagi.
Capek.

Akhirnya, karena gue nggak mau pindah, gue pun coba untuk menganalisa ulang penyebab gue nggak betah kerja di P Section ini.
Gue coba belajar lagi, tanya ke staff lain kalo gue nggak ngerti, supaya gue bisa lebih memahami kerjaan gue dan lebih smooth kerja.

Tapi,
GUE TETAP SUCK
dengan kerjaan gue.

Setelah berpikir, berpikir dan berpikir, akhirnya gue tahu penyebab utama kenapa gue nggak betah kerja di sini.

LINGKUNGAN KERJA.

Bukan isi kerjaan itu sendiri.
Karena bagi gue, gue merasa sudah mulai menguasai kerjaan, meski masih perlu banyak belajar tentunya.

Lingkungan kerja, terutama orang-orang di sekeliling gue yang bikin gue nggak betah.

Leader gue yang menjadi atasan gue langsung, suka ngomong kasar, nggak bisa jaga sikap, dan yang paling bikin gue kesel adalah sikap dia yang pilih kasih ketika menghadapi karyawan tetap (direct) dan outsourcing/kontrak.

Ngomong kasar disini bukan cuma ngata-ngatain orang, kayak ucapan bego, goblok, dan sumpah serapah lainnya.
Ucapannya lebih kayak power harrassment.
Misalnya, ketika ada staff yang bikin kesalahan atau belum laporan, dengan suara keras yang hampir seisi lantai kedengeran, dia bilang,
"Kamu nggak bisa ngitung kayak gini? Ngitung perkalian aja nggak bisa?" atau, "Kamu kerja ngapain aja? Nggak ada yang dikerjain?"

Gue nggak tau kalo di Indonesia sekarang kayak gimana rules-nya, tapi di Jepang, merendahkan orang dengan kata-kata begitu dianggap kekerasan verbal, apalagi jika diucapkan dari orang yang kedudukannya lebih atas ke yang lebih bawah,
bisa dianggap power harrassment.
Sebego-begonya staff yang dia bawahi, hal kayak gitu nggak pantas diucapkan seorang leader.
Apalagi dia ngucapin itu di depan banyak orang.
Mungkin yang bersangkutan menganggap itu cuma bercanda, tapi percaya deh, yang dikatain pasti sakit hati.

Gue sendiri yang saat itu cuma mendengar aja, rasanya sesak banget.
Dan itu nggak cuma sekali dua kali, tapi sering.

Oiya, gue juga pernah kena.
Karena project yang gue kontrol ternyata banyak yang delay, dia marah di depan semua orang dan bilang kalo gue nggak ada artinya berada di section ini.
Dia bilang begitu nggak cuma sekali dua kali.
Tanpa tanya alasan apa yang bikin gue delay, dia nyerocos begitu aja.

Oh, jadi selama ini gue nggak guna ya.
Karena bagi dia, gue nggak ada artinya kerja di section dia.

Setelah dia bilang begitu, gue jadi makin nggak mau kerja bareng dia.
Karena sekuat apapun gue berusaha, tetap aja nggak dihargai.
Karena bagi dia gue nggak ada artinya.
Semenjak itu, gue mulai membuat jarak dari dia.
Gue bicara seperlunya, laporan seperlunya, bahkan ketika dia bercanda pun gue pura-pura budeg aja.

Sekali lagi, kekerasan verbal seperti ini bisa bikin orang down, minder, dan kehilangan motivasi kerja.
Sehingga dianggap power harrassment.
Kayaknya nggak cuma di Jepang, dimanapun pasti dianggap begitu.

Mulutmu harimaumu itu memang bener ya.

Nggak bisa jaga sikap adalah ketika dia jelas-jelas bikin kesalahan yang merepotkan orang lain, bukannya minta maaf, malah cengengesan.
Belum lagi, dengan suaranya yang keras dan ganggu banget itu, banyak orang yang terganggu.
Bahkan, suatu hari, staff dari section lain sampai ngirim chat lewat SKYPE ke gue dan bilang kalau suara leader gue kedengeran sampai meja dia.
Meja dia waktu itu ada di ujung office, sedangkan meja gue ada di tengah office,
dimana satu lantai office berisikan lebih dari 100 orang.

Rasanya gue malu punya leader kayak gitu.
Dan gue cuma tersenyum pahit waktu baca chat-nya.

Staff yang bekerja di tempat gue, nggak semuanya staff direct dan karyawan tetap.
Karena kekurangan tenaga kerja, banyak yang merekrut dari outsourcing
atau karyawan kontrak.
Dari segi kerjaan nggak ada bedanya, harusnya semua diperlakukan sama, palingan hanya tittle dan salary yang beda.

Tapi, nggak buat orang satu itu.
Yang sering gue lihat adalah ketika ada kartap yang bikin kesalahan, misalnya dia lupa bikin laporan penting, padahal hari itu harus presentasi, si Leader cuma ketawa dan cengengesan.
Tapi, ketika staff outsourcing yang bikin kesalahan, dia bakal marah dengan sumpah serapah dan kekerasan verbal yang biasa dia lontarkan, seperti contoh di atas tadi, itu dia ucapkan ke staff outsourcing.

Atau ketika ada kartap yang telat masuk kantor, padahal pagi itu ada meeting, si Leader lagi-lagi cuma ketawa dan bilang "Oh, si A belum datang...hmmmm"
Tapi ketika staff outsourcing telat masuk kantor, dia pasti nyindir dan ngamuk, ditambah wejangan yang berujung sumpah serapah.
Gue yang denger aja udah sakit hati, apalagi yang ngerasain langsung.

Oiya, gue sebetulnya masuk ke kategori kartap, tapi karena sebetulnya induk perusahaan gue bukan disini, gue pun dianggap seperti karyawan kontrak.
Dan salah satu kekerasan verbal yang gue contohin di atas adalah salah satu sikap pilih kasih dia yang pernah gue terima.

Gue nggak bisa terus kerja bareng dengan orang seperti ini.
Gue terus kepikiran dan bikin motivasi kerja gue turun.
Tapi gue coba bertahan dan sok tegar lagi.

Sebetulnya, ada satu Leader lagi yang lebih muda.
Awalnya, dia terlihat baik dan bisa diandalkan.
Ucapannya juga nggak kasar, dan selalu jaga sikap.
Tapi, disini gue menemukan bahwa manusia itu bakalan menunjukkan taringnya disaat dia terdesak.
Alias sifat aslinya bakal keluar ketika dia di bawah tekanan.

Suatu hari, gue nanya soal kerjaan sama Leader yang lebih muda ini.
Karena gue masih oon dan banyak yang nggak ngerti, gue berkali-kali bolak-balik nanya ke dia.
Saat itu, kebetulan dia lagi ada meeting, dan kebetulan gue nyamperin dia buat nanya sesuatu.
"Sori, gue ada meeting." katanya
"Oh, maaf. Gue nanya ntar aja kalo gitu."
dan gue pun cuma memastikan satu hal apakah gue perlu ngirim e-mail atau nggak.
Sebetulnya dia cukup jawab iya atau nggak.
Tapi, entah karena dia lagi buru-buru karena mau meeting, atau kesel karena gue menghambat dia, atau kesel karena gue nanya melulu, tiba-tiba suaranya yang biasanya selalu tenang, berubah jadi meninggi,
"Kan gue udah bilang dari tadi, kamu kirim e-mail ke PIC-nya aja dan tanya langsung ke dia. Udah ngirim e-mail belum?!"

Yang bikin gue kaget dan tersentak.
Oh, dia menunjukkan taringnya.

Sejak saat itu, pandangan gue sama dia pun berubah.
Dan gue pun mulai membuat jarak sama dia, karena gue takut dibentak lagi kayak gitu.

Iya, gue cemen.
Baru dibentak dan dikatain kayak gitu aja udah langsung down.
Tapi, percaya deh, kata-kata yang keluar dari mulut seseorang efeknya lebih perih ketimbang sikap atau perbuatan lain.
Karena kata-kata itu bakal membekas di ingatan.

Mulutmu harimaumu, my dear.

Kalau saja hanya dua orang leader itu yang sikapnya bikin gue
geleng-geleng kepala, mungkin gue masih bisa bertahan.
Tapi semakin hari gue semakin tau kalau bukan cuma Leader-nya yang nggak beres, melainkan semua staff di P Section ini pun kelakuannya bikin gue geleng-geleng kepala.

Suatu hari, ketika gue dimarahin abis-abisan karena project yang gue kontrol banyak yang delay.
Sebetulnya gue udah follow ke semua PIC satu persatu.
Satu persatu sampai gue datangin meja mereka, bawa laptop, tanyain satu persatu project yang mereka handle, gue tanya kenapa ini delay, alasannya apa, apa ada yang bisa gue bantu, apa tertahan di manager, kalau misalnya sungkan buat bilang ke atasan, biar gue yang bilang dan nge-push mereka, karena gue tau orang Jepang suka nggak enakan sama orang, sedangkan gue mah sebodo amat.
Dan jawaban dari mereka semua adalah
"Nggak apa-apa, tanggal deadline-nya dimundurin aja, nanti saya yang beresin sendiri."
Yang artinya, bakalan makin delay dan molor dari deadline.

Tapi ya gue mah apa atuh, nggak punya hak maksa, toh mereka yang ngerjain, gue cuma mengontrol, kalo Engineering-nya sendiri bilang gitu, gue cuma bisa manut.
Dipaksa berkali-kali supaya cepet beresin itu project, Nyet!
pun mereka selalu beralasan : SIBUK.

Yaelah, semua orang juga sibuk, Tong.
Kalo nggak sibuk mah gue juga udah pulang kali.

Eniwey,
ketika gue dimarahin dan nggak diberi kesempatan buat menjelaskan alasannya.
Saat itu semua staff P Section termasuk para PIC yang sok sibuk dan molor-molorin deadline pun ada di sana.
Tau nggak gimana reaksi mereka?
SEMUA DIAM.
Nggak ada satupun yang angkat bicara, atau sekadar basa basi busuk bilang
"Oh, itu project saya, saya yang minta supaya deadline-nya dimundurin,
makanya jadi delay."
atau, "Nanti saya coba bantu follow juga" endeswey endesbrey.

NGGAK ADA.
Semua hening.

Hellooooo, kalian pada budeg atau nggak ngerti bahasa Jepang?!
Itu project kalian sendiri, tapi ketika gue yang dimarahin abis-abisan, padahal udah jelas-jelas kalian yang salah, malah pada diem.
Saat itu rasanya gue pengen nunjuk mereka satu-satu di depan hidung mereka
dan bilang "Woi, itu project elu, jangan diem aja, Nyet!"
Jadi, sekarang yang cemen siapa?

Dan ini nggak terjadi sekali dua kali.
Tiap kali Leader gue ngamuk, selama nama mereka nggak disebut, pasti mereka cuma diem dan ujung-ujungnya gue yang kena semprot.
Ketika nama mereka disebut, baru deh buka mulut.
Hadeuuh, kalian ini Mister Gepeng ya?
Harus sebut nama dulu baru datang.

Yang familiar sama Mister Gepeng, berarti umur kita nggak beda jauh.
Muahahaa.

Eniwey,
sekarang gue tau kalo team di tempat gue kerja ternyata orang-orangnya pada gitu.
Cemen.
Ketika ada yang jadi kambing hitam, selama itu bukan diri sendiri, bodo amat si kambing hitam itu mau dimarahin abis-abisan kek, yang penting GUE aman.
Mungkin itu prinsip mereka.

Oke, fine!
Sekarang gue tau sifat asli kalian.
Memang bener ya, taring kalian keluar di saat-saat kepepet.
Di saat terancam bahaya, sekarang gue tau mana yang bener-bener setia kawan dan mementingkan kepentingan bersama, dan mana yang memilih sembunyi di balik si Kambing Hitam.

Then,
karena gue merasa lingkungan kerja dan team gue udah nggak kondusif, gue nggak bisa kerja bareng dengan orang-orang kayak gitu.
Akhirnya gue pun mengambil keputusan.
Gue menghubungi pihak HRD dan Sales di induk perusahaan gue.

Karena udah nggak tahan banget, gue pun membeberkan semua kejadian di tempat kerja.
Sampai sedetail-detailnya.
Yang paling gue tekankan adalah gue nggak berkenan dengan kekerasan verbal, power harrassment dan sikap pilih kasih.
Soal staff lain yang cemen-cemen itu nggak gue bilangin.
Ya udahlah, biarkan saja para cemeners itu tetep bersembunyi di balik si Kambing Hitam.

Gue meminta supaya gue tetap bisa kerja di tempat kerja yang sekarang, tapi pindah section/department.
Kalopun ternyata memang nggak bisa pindah department, ya udah sih, gue coba bertahan lagi aja, palingan gue bakal lebih bersikap sebodo amat aja.
Ya gue nggak muluk-muluk, lagian gue mah apa atuh, nggak bisa milih pengen ditempatin dimana.
Udah dapet kerjaan yang baik dengan tempat tinggal yang baik kayak sekarang pun gue udah amat sangat bersyukur.

Setelah diskusi, interview kerjaan, dan berembuk dengan PIC dari induk perusahaan gue, dese pun meminta supaya bisa bicara langsung sama manager tempat di P Section, untuk menyampaikan unek-unek gue.
Ternyata bapa manager nggak sendiri, beliau pun ngajak dua leader gue buat ikutan meeting sama PIC induk perusahaan gue.
Mungkin supaya si leader itu tau apa masalahnya dan denger langsung dari PIC gue.

Tau nggak, keesokan harinya setelah PIC gue bicara sama bapa manager dan dua leader gue, entah kesambet petir, entah salah minum obat, dua leader itu tiba-tiba berubah drastis.
Si Leader yang lebih tua jadi sok akrab sama staff outsourcing dan staff kontrak.
Tiba-tiba dia jadi sering datengin meja mereka satu-satu, nanya-nanya gimana kabarnya, gimana liburan kemaren, ohh kerjaan yang ini susah ya, gapapa yang penting belajar, ketawa-ketiwi, bercanda, sumpah serapah nggak keluar lagi.

Leader yang lebih muda pun jadi lebih friendly.
Ketika gue nanya soal kerjaan, dia ngejelasin dengan pelan-pelan, suaranya halus kayak lagi ngobrol sama anak-anak, dia tanggap dan cepet respon.

Cepet banget ya kalian berubah.
Tapi buat gue,
SEMUA ITU BULLSHIT!
Gue malah jijik ngeliat perubahan drastis mereka.
Akting kalian payah.

Serigala yang lagi pake kostum domba itu ternyata ada ya.
Di depan mata gue pulak.
Manusia nggak bakalan bisa berubah secepat itu, apalagi hanya dalam hitungan jam.
Semua perlu proses, bro!

Gue bukannya nggak menghargai perubahan mereka ke arah yang lebih baik.
Gue akan sangat senang dan respect kalo mereka memang bener-bener mengubah sikapnya DARI HATI bukan sekadar akting sampah kayak gitu.

Beberapa hari kemudian setelah perubahan drastis itu, mereka balik lagi ke sifat mereka semula.
Sumpah serapah keluar lagi dari mulut leader yang lebih tua, sikap pilih kasih sih nggak usah ditanya lagi, ketika ada staff outsourcing yang nanya kerjaan dan nggak ngerti-ngerti,
leader yang lebih muda lagi-lagi kesel dan meninggikan suaranya.
Ya gue udah tau dari awal sih, perubahan sikap kalian kemaren-kemaren itu cuma anget-anget tai ayam.


Selama dua bulan terakhir ini, hampir tiap hari gue nangis.
Awalnya gue masih bisa tahan, dan nangis cuma di rumah pas pulang kerja aja, karena saking keselnya.
Tapi, semakin kesini gue semakin nggak bisa nahan emosi.
Gue sering lari ke toilet buat meluapkan emosi gue dan nangis di sana.
Meski mungkin dari luar gue keliatan diem aja dan tanpa emosi, tapi gue cuma pura-pura sok kuat.

Then, dua minggu lalu keputusan sudah keluar.
PIC gue dari induk perusahaan memutuskan kalo masa kerja gue di P Section hanya sampai akhir September ini.
Dese setuju dengan pindahnya gue dari P Section ke department lain, tapi tetap di tempat kerja (di gedung) yang sama.
Alasannya adalah karena ketika PIC gue bicara sama bapa manager, dese nggak ngeliat adanya niat untuk perbaikan lingkungan kerja di P Section, sehingga daripada gue makin stress, PIC gue memilih untuk memindahkan gue.

Palu sudah diketok.
Gue akan berada di P Section ini hingga akhir September.
Setelah itu gue masih belum tahu akan dipindahkan kemana.
Saat ini baru bapa manager dan dua leader gue yang tau soal rencana gue berhenti dari P Section.
Staff lainnya mungkin belum tau.
Tapi, kalo ngeliat kelakuan leader gue yang mulutnya ember, mungkin diem-diem dia udah ngomong sama beberapa staff lainnya.

Jujur, gue antara lega dan cemas.
Lega karena gue akhirnya bisa lepas dari lingkungan yang buruk.
Meskipun gue nyaman dengan kerjaan gue karena udah mulai terbiasa, tapi gue nggak mau diem pasrah aja menerima kondisi buruk yang sebetulnya bisa gue tinggalkan.
Lega akhirnya gue nggak usah memaksakan diri tiap hari, nggak usah sok kuat lagi, nggak usah pasang poker face terus sepanjang hari.

Cemas, karena gue nggak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dimana gue akan ditempatkan lagi, apakah section/department baru nanti lingkungan kerjanya akan lebih baik atau malah justru lebih parah, apakah gue bisa beradaptasi (lagi) dengan orang-orang baru dan kerjaan baru, dan semoga gue masih tetap ditempatkan di tempat kerja yang sekarang,
karena gue udah capek pindah rumah dan udah betah dengan apartement yang sekarang.
  
Semoga semua dilancarkan.
Semoga gue dikasih yang terbaik.
Semoga keputusan gue ini nggak gue sesali di kemudian hari.
Gue nggak akan terus melihat masa lalu, biarlah itu jadi pelajaran buat gue.
Pokoknya gue akan menantikan dengan excited apapun yang akan terjadi nanti.
Nggak usah mikir yang nggak-nggak, apalagi hal yang belum terjadi.
Karena kebiasaan jelek gue, selalu cemas mikirin hal-hal yang belum terjadi yang bahkan belum tentu bakal sejelek yang gue pikirin.
*toyor diri sendiri*

Tinggal sebulan lagi hingga gue menuju lingkungan baru.
Mari kita jalani dengan senyum dan fun!



*maap nih ye, postingan kali ini suram dan berat banget^^*

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...