kangen saat-saat itu

8-Sep-14

Merindukan saat-saat istirahat siang di pojok loker yang gelap, dingin dan sunyi. Tertidur lelap hanya ditemani lagu-lagu Arashi atau Yuzu dari earphone dan suara-suara mesin yang ditinggalkan selama istirahat.Merindukan saat-saat staff dan karyawan lain saling memenuhi pojok loker, hingga menghalangi orang lewat. Mengeluarkan makanan yang dibawanya dari rumah atau oleh-oleh dari yang habis pulang kampung ataupun traveling. Pun ketika ibu-ibu dan cewe-cewe mengeluarkan katalog shopping dan berebut pengen lihat.

Atau ketika ada yang membawa barang jualan dan digelar begitu saja di lantai. Semua antusias melihat dan menawar.Ketika arisan dimulai dan semua peserta ikut berembuk harap-harap cemas siapa yang beruntung minggu ini dan bisa membawa sejumlah uang, juga menjadi moment tersendiri di pojok loker.

Merindukan saat pagi hari dimana ada yang bawa jajanan pasar untuk dijual secara sembunyi-sembunyi ke temannya. Kemudian dimakan juga secara sembunyi-sembunyi di pojok kantor, toilet atau gudang produk.

Merindukan berebut titip masakan padang ke OB untuk istirahat makan siang, karena menu catering yang itu-itu saja.Atau, saat Jumat datang dan beberapa karyawan menawarkan menjual masakannya dan jasa membeli bakso, lotek, ayam rica-rica di luar sebagai pengganti menu catering yang semakin membosankan.

Meski semua itu melanggar aturan, tapi semua sepakat untuk melakukan tanpa ribut dan tanpa mengganggu ketenangan orang lain. Semua dilakukan hanya atas dasar bersenang-senang.
Meski melanggar peraturan, tapi dengan itu kami semua bisa berbagi cerita, mengenal lebih dekat dan tertawa bersama.Aku merindukan saat-saat penuh tawa dan saling berbagi cerita itu.

Saat-saat istirahat yang singkat namun berkesan.Haruskah waktu diputar kembali untuk menikmati kebersamaan itu? Atau aturan yang dihilangkan?
Aturan yang hanya mementingkan disiplin, tata tertib, bla bla bla tapi tidak ada kebersamaan juga kebahagiaan di dalamnya.
#akhirnya nulis ngga penting gara-gara kangen ketawa-ketiwi di pojokan loker kantor....




No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...