sendiri

11-Apr-16

Aku suka pergi belanja sendiri, karena tidak perlu khawatir ada orang yang kesal menungguku belanja lama-lama.
Aku suka pergi makan sendiri, karena bisa makan di tempat yang kusuka.
Aku suka ke bioskop sendiri, karena bisa menikmati film tanpa harus terganggu.
Aku suka nongkrong ke cafe sendiri, karena bisa menikmati kopi kesukaanku sambil menulis blog atau baca
Aku suka traveling sendiri, karena bisa membuatku lebih mandiri dan menjelajah sesuka hati.

Tapi,
Aku tidak suka saat harus bekerja sendiri,
tanpa support, tanpa bantuan, tanpa ada orang yang bisa diajak diskusi.

Aku cuma manusia biasa, bukan wonder women yang bisa menghandle semua kerjaan seorang diri.

Dulu, tiga orang interpreter dan satu orang sekertaris, termasuk aku total lima orang saling support dan menjadi satu team.
Pulang malam, audit dua minggu berturut-turut, dokumen bertumpuk, dimarahi bos, meeting sepanjang hari pun kami jalani bersama, sambil sesekali bercanda dan curhat.
Ada teman berbagi.
Sekarang,
hanya tinggal aku sendiri.
Semua kerjaan yang dulu dihandle 5 orang, kini semua beban itu sendirian kupikul.

Saya lelah,
dan muak.




No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...