merah dan mindfulness

19-Mar-15

Kemaren malem aku nonton sebuah TV Show Jepang yang berjudul "Nino-san" yang tentunya dibawakan dan dipandu oleh host dari salah seorang member Arashi, yaitu Ninomiya Kazunari.

TV Show ini nggak jelas intinya, karena setiap dua minggu sekali selalu berganti-ganti tema.Tapi isi acaranya menarik dan nggak ngebosenin kok, apalagi dipandu sama Nino :D

Minggu ini temanya adalah presentasi tentang penelitian para ilmuwan Jepang dengan bidang yang berbeda-beda.
Ada dua presentasi mereka yang cukup menarik, yaitu :

1. Warna merah
Seorang ilmuwan di bidang Neuroscience atau Ilmu Otak, melakukan penelitian tentang warna merah. Ia menyebutkan kalau warna merah saat ini sedang jadi masalah dan perdebatan di seluruh dunia.

Rupanya si merah yang seringkali mewakili image seksi dan berani ini, kenyataannya justru tidak seberani itu.

Warna merah justru membuat ciut nyali seseorang alias menurunkan semangat.
Contohnya adalah pulpen dengan tinta merah.
Sering kita lihat kan kalo di ujian/skripsi atau ngecek sesuatu, selalu ditandai dengan warna merah kalo ada yang salah atau perlu diperbaiki.

Sering kan, ketika ngeliat hasil ujian kita banyak coret-coret merahnya, justru malah patah semangat?
Kenapa bisa begitu?
Rupanya si merah ini diibaratkan seperti warna darah.

Misalnya, ketika kita lagi semangat lari maraton, tiba-tiba ngeliat darah (punya sendiri/orang lain) berceceran, pasti langsung lemes donk.
Boro-boro semangat nerusin lari maraton, mau jalan kaki aja lemes aji gile begitu ngeliat darah.
Hal yang sama pun terjadi saat kita melihat hasil ujian atau tugas yang penuh coretan merah. Otak kita telah di-mindset bahwa warna merah itu sama seperti saat melihat darah. Hasilnya, semangatpun hilang dan lemes.Itu negatifnya.

Positifnya adalah si merah ini memang bikin semangat kendor, tapi kalau digunakan dengan cerdas, justru bisa berefek sebaliknya.
Tau kan warna seragam tim sepakbola Manchester United (MU)?
Yup! MERAH.

Menurut penilitian di Inggris, tim yang memakai seragam warna merah memiliki tingkat kemenangan paling tinggi dibandingkan tim dengan seragam warna lain.

Seperti yang dijelaskan di atas, warna merah memang membuat ciut nyali orang dan mematahkan semangat. Tapi, kalau kita sendiri yang memakainya, justru akan menambah vitalitas percaya diri dan membuat orang lain takut, serta jadi pusat perhatian tentunya.

Sooo, yang mau tampil di depan umum, bertanding, adu jotos, jangan lupa pakai atribut warna merah, supaya lawan-lawan pada takut :D

2. Mindfulness
Seorang ilmuwan wanita di bidang Psychiatry atau Psikologi memberikan sebuah tips sederhana namun ampuh untuk mengatasi stres yaitu Mindfulness.

Metode mindfulness ini melaporkan apa yang sedang kita lakukan layaknya seorang reporter siaran langsung, tapi laporannya pada diri sendiri.

Misalnya, ketika kita lagi berjalan, lakukan aktivitas tersebut sambil diucapkan satu persatu."Sekarang aku lagi jalan. Kaki kiri diangkat, lalu melangkah. Terus, kaki kanan diangkat dan melangkah."
Sama seperti saat kita BeTe, sebel, marah atau bahkan senang.
Ketika sedang berlomba, trus kita kalah dan kecewa, jangan dipendam di dalam hati tapi ucapkan layaknya seorang reporter siaran langsung, "Aku kalah, sekarang ini kesel, kesel, kesel, kesel banget. Tapi aku pasti berusaha supaya nanti menang. Pasti bisa menang!"

Intinya sih, stres yang bertumpuk itu karena kita seringnya memendam semua perasaan seorang diri. Lama-lama perasaan negatif itu terus numpuk, numpuk, numpuuukkk dan akhirnya meledak nggak karuan yang ujung-ujungnya depresi.

Coba deh kalo sedikit-sedikit diungkapkan, walopun cuma ngomong sendiri, pasti perasaan negatif itu lama-lama berkurang dan hilang.

Etapi, kalo dimarahin Bos, jangan langsung di depannya ngomong pake suara keras pulak, yaa. Nanti aja kalo udah sepi dan cuma seorang diri.
Kecuali kalo kamyu udah nggak mau gajian lagi bulan depan. Hoho.

Dan lebih bagus lagi kalo bisa curhat sama temen, pasti perasaan lebih ringan."Karena sekarang ini curhat sudah jadi kebutuhan primer, kalo tidak terpenuhi akan menyebabkan galo akut."

Tapi, jangan keseringan juga curhat ama temenmu. Dikit-dikit curhat, dikit-dikit minta pendapat. Cuma dipelototin kucing tetangga aja langsung curhat, cuma mau nyebrang aja langsung minta pendapat temen kudu melangkah kaki kanan dulu ato kiri dulu.

Kesian temenmu, nanti lama-lama enek dan greget jadi tempat sampah curhatanmu :D

Ada banyak ilmuwan yang presentasi di TV Show kemaren itu, tapi dua di ataslah yang paling menarik menurutku.

Yah, sesekali tak apalah posting hal-hal berbau informasi, itung-itung sumbangsih kepada bangsa dan negara
#yakali biasanya juga posting curhat-curhat GeJe

Itulah senengnya nonton TV Show Jepang.
Selain dapet hiburan dan mata jadi fresh karena ngeliat Nino yang imyuut, juga dapet pengetahuan yang berguna.
Daripada nonton sinetron serigala atau harimau, yang ada malah dicakar 
#eeakk nyinyir




No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...