Perampokan

6-Mar-15

Satu minggu setelah kasus pasport-ku di kantor lama selesai, tiba-tiba temenku cerita kalau kamera yang biasa disimpan di laci mejaku (yang di kantor lama tentunya) raib alias hilang. Waktu itu aku pikir, ada yang nyuri kamera dan si peminjam nggak kontrol dengan baik, sehingga kamera pun menghilang entah kemana.

Kupikir hanya kasus hilangnya kamera saja.
Ternyata, kasus yang terjadi lebih besar, sodara-sodara.

Kantorku yang lama disatroni perampok bersenjata tajam sekitar 8 orang dan menguras habis isi brankas senilai 50 juta rupiah, 8 unit laptop, 1 unit iPad dan tentunya si kamera itu sendiri.

Untuk berita lebih jelasnya silakan ke sini atau ke sini.

Sebetulnya, kamera itu biasanya tersimpan dengan aman dan apik di laci meja serta selalu dikunci. Tapi, mungkin memang takdirnya si kamera kesayangan bos besar yang kece bingits dan lumayan mahal itu harus berpindah tangan pada hari terjadinya perampokan. Karena hari itu kebetulan kamera dipinjam staff dan pejabat HRD, dan salahnya si peminjam tidak langsung mengembalikan atau menyimpan kamera di tempat aman, melainkan tergeletak begitu saja di atas meja seorang diri tanpa ada yang menemani.

Aku seakan tidak percaya ketika mendengar berita perampokan itu.

Tidak percaya, karena seminggu setelah kantor lama "merampok" uang dariku sejumlah 750ribu dengan alasan biaya penggantian pasport, mereka justru kehilangan nilai uang yang lebih besar dari itu.Tidak percaya, ternyata karma itu datangnya lebih cepat dari yang diharapkan.

Tidak percaya, ternyata Tuhan mendengar doa orang yang terdzolimi ini 
#HALAH!

Padahal beneran loh aku ikhlas banget ketika mereka dengan ngototnya bilang kalo aku kudu bayar biaya pembuatan pasport, dan kuanggap sebagai sumbangsih serta pengabdian pada bangsa dan negara tercinta ini.

Tapi, mungkin Tuhan berkata lain.

Mungkin selain aku, masih banyak orang-orang di luar sana yang hak-haknya pernah diambil dan merasa tersakiti oleh mereka para petinggi-petinggi di kantor lama itu.
Mungkin Tuhan mendengar doa-doa mereka.
Mungkin juga Tuhan sudah sebal dan muak dengan orang-orang angkuh dan suka mengintimidasi yang lemah, sehingga Ia memberikan sedikit pelajaran untuk mereka agar sadar bahwa sesungguhnya di atas langit masih ada langit.

INI SEBENERNYA MAU NULIS APA SIH?!!

Dari kasus perampokan kok tiba-tiba sok wise pake bawa-bawa Tuhan segalaaa, ya owloohhhh.
Ya sudahlah, yang penting kasus perampokan udah lewat dan temen-temenku di sana nggak ada yang kena sabet samurai, parang atau golok yang dibawa para perampok #amitamit. Itu aja udah cukup.

Dan semoga petinggi-petinggi yang sedang tersesat dan tak tahu arah pun bisa sadar sehingga menemukan jalan kebenaran 
#apapulaa




No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...