Kenalan, Yuk!

27-Feb-15

Baru menginjak bulan kedua di kantor baru, dan berbagai macam orang baru pun hadir mengisi hari-hariku.Ini apaaan sih, baru opening udah mendayu-dayu 
#efek menjelang wiken.

Kerjaanku yang wara-wiri di sekitar orang-orang yang satu kebangsaan dengan Doraemon dan Hello Kitty ini menjadikan tiap hari pun nggak bisa jauh-jauh dengan mereka. Karena ke depannya mungkin bakalan banyak curhatan soal kerjaan menyangkut mereka-mereka ini, mari kita kenalan dulu sama teman sebangsa Doraemon dan Hello Kitty ini :D

1. Plant Manager
Ini bosku yang sekarang dan duduk tepat di belakang mejaku [jadinya susyaaaah kan kalo mau internetan #diselepet dokumen].

Namanya Shunichi Kawasaki [bukan merek motor Ninja], perawakan biasa bahkan terhitung pendek untuk seukuran orang Jepang, jadinya suka diledek "chibi" [kerdil, bukan chibi-chibi cherrybell yaa] atau "tansoku" [kaki pendek] sama temennya.

Bapak berusia 44-an ini baeeeeekkkk banget, nggak pernah marah dan kerjaannya becanda atau pasrah jadi korban bully temen-temen dan bawahannya. Hobinya bagi-bagi coklat atau makanan manis #lirik timbangan

Sayangnya, karena terlalu baik dan agak cuek, kadang manager-manager di bawahnya itu jadi manja dan males-malesan. Kalo kulihat, dia juga kurang ngasih saran dan ngajarin anak buahnya alias yang penting tahu beres. Mungkin beliau pun masih belajar buat jadi pimpinan, jadinya ya masih banyak kekurangan :)

Bos satu ini belajar bahasa Indonesia otodidak dan lumayan bagus, walaupun terpatah-patah. Karena dia sering belajar bahasa Indonesia sama drivernya yang koplak nggak ketulungan, si Bos pun jadi hapal bahasa-bahasa gaul kayak bingitsbingowani pirosami-samicapcus, dan kata-kata gaul yang aku aja nggak tau. Gara-gara nggak tahu bahasa gaul itupun, dia pernah meledek, "Kamu sudah tua ya, nggak ngerti bahasa gaul."
#giles Bos pake motor ninja

2. Quality & Production Director
Baru masuk kerja aku langsung dikasih 2 orang bos. Yang satu, yang tadi disebutkan di atas dan yang ini adalah Bos satunya lagi.

Berbeda dengan Kawasaki-san yang baik dan selalu menjaga emosi, Bos yang bernama Hideki Yoshida ini bedaaaa 180 derajat. Temperamen, tukang gebrak meja, tukang melempar umpatan, emosi tinggi, gampang panas dan gampang gelisah.

Dia ini tipikal bos yang punya harga diri tinggi, senang membanggakan apa yang dia punya, suka cerita panjang lebar soal gadget, sepatu bermerk, jeans harga jutaan yang dia punya dan seabrek cerita lainnya yang bikin malesin dengerinnya.

Sebetulnya orangnya baik sih, tapi ya gitu deh aku kurang sreg sama pemimpin yang hobinya marah-marah tanpa ngasih solusi. Apalagi temperamen, nggak jaga mulut dan isi omongan, dan emosi meluap-luap. Bagiku, pemimpin yang baik adalah justru yang pintar jaga emosi, omongan dan ketika dia marah nggak usah tereak-tereak tapi stay cool berwibawa tapi marahnya dapet dan membekas di hati #CAELAH!

Tiap kali dia dateng ke mejaku dan ngeliat wallpaper Arashi di layar komputer, Hideki ini pasti nyeletuk "Ngapain kamu pasang-pasang photo saya di komputer?! Kalo ngefans bilang aja."
#lempar komputer ke mukanya

3. HRD Director & Advisor
Tipikal orang Jepang yang bahasa Indonesianya fasih banget sampe-sampe kami para interpreter pun berasa makan gaji buta, karena sebetulnya dia nggak perlu penterjemah. Tapi saat harus negosiasi dengan dedengkot-dedengkot kumiai, beliau pasti manggil interpreter buat bantuin negosiasi. Bapak bernama Kikuchi Tatsuya satu ini kebagian ngurusin segala hal yang berhubungan dengan HRD, mulai dari recruitment, salary, bonus, keperluan karyawan, dsb.

Ciri khas Tatsuya-san adalah kalo ditanya dan dia nggak tau, jawabannya pasti : "Nggak jelas", dengan gaya bahasa anak-anak SMA alay-____-

4. IT General Manager
Kakek bernama Urushibara tapi lebih sering dipanggil Uru-san karena namanya kepanjangan ini adalah penggemar berat JKT48.

Kalian nggak salah baca lho, kakakss. Aki-aki berumur 50-an ini beneran penggemar JKT48 terutama Haruka. Di meja kerjanya, terpampang dengan manis fotonya berdua sama Haruka, di dinding kubikelnya terpasang dengan apik kalender JKT48 yang tiap bulannya menampilkan foto personel JKT48 yang berbeda-beda.

Uru-san fasih berbahasa Indonesia, tapi kadang masih butuh penterjemah ketika meeting teknikal IT dan kerap kali bikin aku keblenger dengan istilah-istilah IT yang kayak bahasa planet itu. Dia ini orangnya nggak sabaran dan riweuh sorangan, apalagi saat menjelaskan pake bahasa jepang, belum ditranslate, tau-tau udah mulai ngomong kesana-kemari. Tapi so far dia orangnya baik kok, kalo abis translate bareng dia pasti ditraktir jus :D

5. President Director
Presdir bernama Kakinuma ini disimpen di urutan kelima bukan karena apa-apa, tapi baru keingetan aja. Maap, ya Mbah 
#dilempar sendal

Beliau ini orangnya kalem, murah senyum dan nggak gampang panasan, tapi kalo ngomong cepeet, panjaaaang, dan kayak orang kumur-kumur 
#dilempar sendal lagi.

Karena tugasku kali ini murni sebagai interpreter aja, tanpa harus jadi secretary, aku pun nggak begitu deket sama Presdir. Dia sendiri pun punya secretary khusus yang mengurus segala keperluannya.

Tidak banyak yang bisa diceritain dari Mbah Presdir yang satu ini, apalagi beliau bulan depan mau balik ke Jepang dan digantikan dengan Presdir baru.

6. Finance, Accounting, & Warehouse Director
Kakek bernama Ito Nobukazu ini mirip banget dengan kakekku dan sering ngasih nasihat soal kehidupan juga pengalaman-pengalaman dia. Orangnya wise banget, kadang kocak dan suka puyeng sendiri saat menghadapi closing accounting.

Wejangan yang paling berkesan buatku adalah ketika dia berpesan bahwa menjadi seorang interpreter atau penterjemah tidak boleh berbohong saat menterjemahkan, tetapi gunakan bahasa sehalus dan sebaik mungkin saat menyampaikan.

Emang bijak banget deh kakek satu ini :)

Kakek satu ini suka banget sama lagu "Sakitnya tuh disiniiii...." dan selalu ngeledek aku dengan nyanyian dan goyang dumay-nya yang dia banggakan :D

Sayangnya, beliau juga akan segera kembali ke Jepang bulan depan dan digantikan oleh orang lain.

7. Engineering Director
Aku jarang ngobrol dengan Engineering Director bernama Aoki ini, tapi sekalinya aku ngobrol dengannya, langsung ketauan kalo Director satu ini amat sangat kebapakan, baeeek banget, selalu sabar dan memperlakukan para interpreter yang imyut-imyut ini kayak anaknya sendiri.

Suatu hari, dia manggil aku untuk minta translate e-mail di mejanya. Sambil translate, Aoki-san tanya-tanya dan bergulirlah percakapan di antara kami.

Aku : [Ngambil kursi buat duduk di sebelahnya]
Aoki : [tiba-tiba nyeletuk] "Kamu belum nikah, ya?"
Aku : "Belum. Kenapa gitu? Mau cariin calon buatku? Anakmu bisa mungkin." [kalimat terakhir cuma di dalam hati aja]
Aoki : "Nggak, cuma tanya. Belum mau menikah kah?"
Aku : "Iya. Kayaknya belum dikasih pengen. Mungkin masih belum bisa percaya sama yang namanya cowok..."
Aoki : [NGAKAK] "Nggak bakalan pernah deh cowok itu bisa dipercaya."
"Berarti kamu juga nggak percaya sama saya dan sama ayahmu ya."
Aku : [Ngangguk]
Aoki : [NGAKAK lagi]

8. Material Control Director
Namanya Yoshida Takeshi dan nampaknya nothing special soal orang satu ini. Haha.
Yang aku tahu, dia ini dulunya pernah bekerja jadi guru makanya bahasa yang dia gunakan lebih tertata dan sopan dibandingkan orang Jepang lainnya. Aku jarang bersinggungan dengan dia, cuma beberapa kali aja ketika dia memerlukan penterjemah.

9. Sales & Marketing General Manager
Aku sebenernya males nyeritain staff bernama Takeuchi Shingo satu ini. Duduk di belakangku sebelah Bos dan usilnya minta ampun!Dari cara bicaranya yang slengean, becanda yang garing, sok-sok pamer kekayaan, ngeledek staf yang gendut [padahal sendirinya juga gendut -___-], sampe ketawa ngekeh nggak jelas, pokonya malesin deh ini orang #celingak-celinguk takut kedengeran orangnya.

Karena bahasa Indonesia dia udah lancar [soalnya istrinya orang Indonesia], jadi aku pun jarang bersinggungan dengannya [walopun tempat duduk kami deket].

And last is...

10. Research & Development Director
Director yang bernama Ochi ini juaraaaang banget keliatan. Kadang ada di officenya, kadang tau-tau udah ada di Thailand-lah, di Jepang-lah, ampe ke UK segala. Bahkan aku pun belum pernah ngobrol sama beliau ini, cuma nyapa ketika berpapasan aja. Tapi, dari hasil merhatiin diem-diem, Ochi-san ini baik banget, murah senyum, kebapakan, dan entah kenapa mengingatkanku akan sosok si Akang DOI!!

Oh God!!
Bakal gagal move-on lagi ini...

Tinggi, badan tegap berisi, suara ngebas dan tegas, cool, always smile, dan saat serius dengan kerjaannya dia nampak sexy #HALAH.

Itu Doi-san bangeeettttt.

Bedanya, Ochi-san ini mungkin Doi versi yang lebih tua. Karena usianya udah memasuki kepala 4 dan sedikit rambut putih mulai muncul di kepalanya. Mungkin 10 tahun yang lalu dia bakal sama kayak si Akang Doi [hayoohh, ngayal muluu!]

Sekian perkenalan Bapak-bapak Jepang yang akan mengisi hari-hari kerjaku seminggu, sebulan, setahun kedepan atau entah hingga kapan, yang pasti selama aku betah di sini^^

Walaupun rata-rata udah pada tuir, tapi kebanyakan orang Jepang disini santai dan cenderung cuek, yang tentunya ada nilai plus dan minusnya juga.

Well, have a nice work!!!



No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...