hargailah setiap pertemuan

30-Nov-15

Hari ini saya belajar sebuah kata baru :



"ICHIGO ICHIE"


Yang kalau diartikan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki makna bahwa kita harus selalu menjaga setiap "perjumpaan" dengan siapapun.
"Perjumpaan" disini bukan berarti kita ketemu teman, keluarga, pacar, dsb tiap hari. Ketemu biasa, ngobrol, lalu pulang dan begitu seterusnya.

Bukan seperti itu, temans^^


"Perjumpaan" disini adalah sebuah kebetulan yang amat sangat kebetulan sehingga kita bisa berjumpa alias dipertemukan dengan seseorang.

Err, sebenernya males sih pake perumpaamaan ini, soalnya lagi perang dingin sama orang bersangkutan #eh curhat.
Tapi ya sudahlah, nggak ada contoh lain yang kepikiran sih...

Suatu hari aku ketemu dengan si Mamat (bagi yang nggak kenal, silakan lihat disini) yang notebene kalau bukan karena sebuah kebetulan yang amat sangat kebetulan, mungkin kita nggak bakalan ketemu, kenal satu sama lain, saling ejek, saling bully, dan seterusnya.

Kenapa? Karena aku ada di Indonesia, orang Indonesia asli loohh *sambil ngacungin jempol #halah*, sedangkan dia orang Jepang yang otomatis tinggal di Jepang. Dari jarak aja udah kebayang jauhnya dan kemungkinan bisa ketemu amat sangat kecil. Kalo nggak ada suatu kebetulan (atau mungkin lebih tepatnya disebut rencana Tuhan), mungkin kita nggak bakalan ketemu. 

Nggak cuma itu, meski suatu hari aku pergi ke Jepang, atau Mamat pergi ke Indonesia, belum tentu kita bisa ketemu bahkan kenal. Karena di Jepang ada jutaan orang, begitupun di Indonesia.
Bisa terpilih dari sekian jutaan orang dengan ratusan kilo jarak, adalah suatu kebetulan atau mungkin miracle^^

Suatu kebetulan lagi, kita berada di tempat kerja yang sama, sehingga di bawah nama perusahaan tempat kita bekerja itulah kita dipertemukan.

Sedikiiiiitttt saja langkah yang kuambil berbeda, mungkin saat ini aku nggak akan ketemu Mamat, nggak tau orang seperti apa dia, dan bahkan nggak bakalan ngerasain di bully sama orang iseng itu.
Jika waktu itu aku nggak jadi pindah kerja, atau aku pindah kerja setahun ataauuuu beda beberapa bulan saja dari sekarang, mungkin nggak bakalan kenal Mamat.

Begitu juga Mamat.

Mungkin kalau dia nggak dikasih instruksi buat ke Indonesia untuk audit, atau Mamat menolak pergi, mungkin kita nggak bakalan ketemu.

Atau meskipun aku sudah kerja di tempatku sekarang, dan Mamat beneran jadi ke Indonesia saat aku sudah bekerja di situ, tapi jika saat kami bertemu salah satu atau kedua belah pihak cuek bebek dan nggak mau tau, mungkin tidak ada yang namanya perjumpaan itu.

Well, intinya setiap perjumpaan itu pasti ada rencana di baliknya. Meski terlihat seperti sebuah kebetulan, tapi aku percaya ada rencana Tuhan yang tesembunyi, yang selalu berjalan dengan misterius.

Sama seperti ketika aku ketemu temen-temenku yang sekarang, aku bersyukur bisa bertemu mereka dan kenal dengan mereka. Ketawa bersama, nangis bersama, hengot bersama, sampe ngomongin orang bersama. Haha.
Kalau memang bukan rencana Tuhan, mungkin aku nggak akan kenal teman-temanku sekarang ini.

Dan seperti yang sering kita dengar, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan.

Mungkin saja hari ini kita lagi sebel sama seseorang sampe maki-maki depan dia, tapi siapa yang tahu kalau beberapa jam kemudian dia terkena musibah dan nggak akan ketemu dengan kita lagi selamanya.
Mungkin sekarang kita masih bersama dengan pacar, teman, atau keluarga.

Tapi siapa yang tahu kalau besok, minggu depan dan seterusnya bisa saja kita bermasalah dengan mereka, lalu putus, pisah, dan nggak mau ketemu lagi.

Jadi, setiap pertemuan dan penjumpaan yang pernah kita alami, sebisaaaaa mungkin dijaga sebaik-baiknya. Kita nggak tahu lho orang yang kita temui hari ini mungkin dikemudian hari akan jadi seperti apa di kehidupan kita nantinya.

Jaga baik-baik setiap perjumpaan, karena tidak tahu kapan perpisahan itu akan datang.

"Rezeki itu bukan hanya dapet uang atau gaji yang besar, tapi punya teman yang baik pun adalah rezeki yang tidak ternilai harganya."

Salam peluk hangat buat semua temen-temenku :)

Buat Mamat?
Salam tonjok, NIH!





No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...