more colour in my world

15-Aug-14

Entah kenapa, tiba-tiba keingetan sama band Japanese Rock yang sudah aku puja-puja sejak jaman SMA dulu, L'Arc-en-Ciel atau lebih dikenal dengan Laruku.

Kenal Laruku itu kelas 2 SMP (sekitar tahun 1999 #oh, ketahuan deh aku hidup di jaman apa...), waktu itu pas lagi booming OST. Rurouni Kenshin yang judulnya Niji dan 4th Avenue Cafe.

Karena nggak ada temen alias cuman sendirian jejeritan liat Om Hyde, jadinya aku malah mlipir jejeritan boyband Eropa such as A1 dan Westlife [kangennyaaaa...]

Memasuki masa SMA, boyband Eropa mulai sepi dan aku CLBK lagi sama Laruku, terutama Om Hyde yang nggak pernah keliatan tua.Sampai kuliah tingkat awal, aku jadi pemuja Laruku yang nggak tergoyahkan.Mulai dari koleksi CD, VCD, dan donlotan yang isinya Laruku dan poster-poster mereka yang menuhin kamarku, list musik di MP3 [masih booming MP3 player waktu itu] pun Laruku semua.

Ada sih, beberapa J-Rock song kayak Luna SeaGacktGlay dan X-Japan, tapi cuma beberapa.
Nggak ketinggalan style fashion-ku yang sedikit banyak terpengaruh dari Laruku. Mulai dari atasan, bawahan, jaket, akesoris, model rambut, hingga cat kuku pasti ada unsur gothic atau paling tidak kudu berwarna item.



ac1130459ee55f39637b4d8d6f6c6ae2_tetchan1
(kira-kira kayak gini lah style-nya)



Dan saat itu aku adalah manusia yang paling anti dengan warna PINK. Baru ngeliat aja udah bergidik, sebel, apalagi dipakein di badan. Mbuh lah!

Tapi,beberapa bulan memasuki bangku kuliah [padahal waktu kuliah nggak pake bangku, lho! Suer! #nggak penting], seorang temanku mulai memperkenalkan Idol Group yang bernama Arashi. Pertemuan Arashi lebih lengkapnya bisa dibaca di sini.

Pemuja gothic yang amat sangat mendewakan Laruku dan segala style-nya tiba-tiba berubah haluan jadi fangirl dari sebuah idol group?! Awal-awalnya nggak ada perubahan yang signifikan, karena aku masih menjadikan warna hitam sebagai item wajib di keseharianku. Style boyish pun masih melekat, dengan nggak mau pake rok [sekarang juga masih sih, tapi rada mendingan], dan potongan rambut yang nggak pernah mau melebihi bahu.

Tapi, pelan atau pasti, perubahan itu mulai terlihat.Memasuki dunia kerja, warna hitam nggak selalu jadi item wajib, bahkan mulai bergeser dengan warna-warna cerah.Apalagi aku kerja di daerah panas menyengat bagai teras neraka [halah], sehingga kudu menghindari baju hitam yang mudah menyerap panas.

Yang paling ekstrim [nggak segitunya juga kali], aku mulai terbiasa menggunakan item warna PINK!!

Top-wear, jacket, t-shirt, sepatu, tas dan aksesoris lainnya. Kalau nggak ada warna ungu [warna wajib karena mewakili Matsujun #ahelaahh], aku pasti pilih PINK!
Rambut pun mulai panjang hingga melebihi bahu.Dulu, kalo panjang dikiiit aja pengennya langsung ngambil gunting dan babat habis ini rambut, sekarang justru ketika rambutku dipotong dikiiiitt aja, rasanya sayang dan sediih gimana gitu.

OMG~~~ kemana anak J-Rock pemuja gothic yang suram dan boyish ini?
Sekarang menjelma jadi cewek alim *hoahahahahahaa*

Setelah analisis dengan begitu cermatnya #gaya#, ternyata perubahan ini sedikit banyak berkat Arashi. Yes! My beloved idol group ini tidak hanya memberikan begitu banyak tawa dan kebahagiaan, tetapi juga memberikan banyak warna lain dalam hidupku *makin lama bahasanya makin malesin deh*.

Bukan.
Bukan berarti aku nggak bahagia ketika Laruku masih jadi the one and only pelampiasan dan pemujaanku [isshh, bahasanya].
Siapa yang nggak jingkrak-jingkrak ketika dikedipin Om Hyde dengan sharp-eyes-nya ituuuuu, coba? :D

Bukan berarti juga aku total berhenti memuja Om Hyde, kok.
Aku masih rutin mantengin info mereka, list lagu mereka tetap tersimpan di play list dan selalu didengarkan [meski beberapa hari ini absen, karena aku lagi cinta sama Yuzu], dan tentunya kekagumanku pun ditunjukkan dengan ikutan euforia Jakarta World Tour pada 2012 lalu.Pokonya Laruku itu everlasting lah.
Dan aku bangga bisa menjadi fans mereka.

Tapi, Arashi pun amat sangat memengaruhi warna-warna hidupku.
Motivasi belajar bahasa Jepang supaya bisa ngerti ketika nonton acara mereka dan nggak ngandelin subtittle.
Motivasi kerja rodi setiap hari supaya bisa beli tiket ke Jepang, yang syukur-syukur bisa nonton konser mereka juga secara langsung, [nggak cuma di DVD].
Tawa dan kebahagiaan yang nggak terganti ketika melihat mereka.Hidup yang lebih cerah, ceria, care, menghargai sesama berkat semua nilai kehidupan yang selalu Arashi tunjukkan, tanpa bermaksud menggurui atau memerintah.
Dan, tentunya menambah teman juga memperluas pergaulan :D



010b60be410248f1cbd69c7ac539b987_381194_original

(My beloved idol, ARASHI)



So, baik itu Laruku atau Arashi, kedua group ini bener-bener membuat banyak motivasi dalam hidupku hingga bisa menjadi sekarang ini #uhuk.
Semoga Laruku tetap memberikanku rasa tenang, calm, dan dewasa dengan style cool-nya dan Arashi akan terus menambah warna-warna cerah di dalamnya.

[Salam peluk hangat dari fan tergila kalian untuk dua group yang paling kukagumi : Laruku and Arashi]

Are you ready? for dream!!!





No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...