ATM

18-Mar-14

Minggu lalu kartu ATM ku ketelen di mesin ATM dekat kosan. Dari dulu memang mesin ATM di situ sering bermasalah, dan kali ini aku yang ketiban sial.

Begitu tahu kartu ATM ku nggak bakalan keluar, aku pun langsung telepon customer care. Dari mesin ATM itu nampak 2 nomor customer care. Aku telepon lah dua-duanya. Dan ternyata sodara-sodara, ngga ada satupun yang nyambung :((

Hallooo, para customer care BII, kenapa nomor anda semua nggak ada satupun yang nyambung.
Sengaja aku sebutin deh nama banknya, udah kepalang kesel :( Padahal disini ada seorang nasabah yang lagi kesusahan dan butuh pertolongan segera *halah*, tapi nggak ada satupun yang bisa dimintai bantuan.


Aku terus menelepon dua nomor customer care BII itu. Dari sore hari semenjak kartu ATM ku tertelan hingga tengah malam. Pasalnya, itu kartu kudu diblokir dulu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Mana di rekening itu isinya tabungan aku semua....

Pagi hari, aku pun belum nyerah. Telepon lagi customer care dan teuteup nggak nyambung. Ngutip kata-kata temenku : "Cipleeuuu ah, katanya Bank Internasional Indonesaaaa, INTERNASIONAL gituh, tapi customer care aja ngga bisa dihubungi."

Well, ketika sampai kantor, aku pun coba telepon lagi dan kali ini alhamdulillah nyambung! *potong tumpeng*
Jangan-jangan kemaren customer care-nya udah pulang, dan pagi ini baru pada masuk kerja ya?
(trus, label 24 jam service itu apa yaaa?)


Dengan suara setengah ngantuk yang dipaksakan ramah, mbak-mbak di seberang sana pun mendengarkan keluhanku. Dan kartu ATM-ku pun bisa diblokir. Untuk penggantian kartu yang baru, mbak itu meminta aku untuk mendatangi kantor cabang terdekat.Karena jam operasional bank berbarengan dengan jam kerjaku, mau tidak mau aku harus ijin keluar kantor untuk beberapa jam. Untungnya kantor cabangnya dekat, cuma 20 menit pake motor.

Setelah sampai di bank, aku pun langsung menuju customer service dan menceritan semua perkaranya. Ketika buku tabungan dan KTP-ku diserahkan, ternyata harus diproses di kantor cabang tempat aku buka rekening. Itu artinya aku harus jelong-jelong hingga Kawasan Industri tempat kantor cabang itu.

Dengan sedikit ngebut, karena hari udah lumayan siang, aku pun melesat menuju Kawasan Industri. Hal pertama yang kusadari waktu pergi ke Kawasan Industri pake motor sendirian itu adalah LUAS BANGED! Mau ngebut, takut karena banyak truk-truk gede keluar masuk Kawasan, mau pelan-pelan bisa-bisa keburu siang. Serba salah deh :(

Setelah tiba di bank, aku masih harus ngantri sekitar 1 jam lebih. Begitu tiba giliranku, tanpa ba bi bu aku langsung menghampiri customer service dan menjelaskan semuanya. Begitu melihat nama yang tertera di buku tabungan dan KTP beda (padahal cuma beda nama panjangnya aja. Di KTP disingkat, di buku tabungan nggak), mbak customer service itu bilang harus melampirkan Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga.

Watdepaakk?!
Udah jauh-jauh ngebut, panas terik, lapar dan senewen, ternyata masih belum bisa diproses juga.
Akhirnya aku bilang aja kalau mau menarik semua uang di rekeningku atau pindah buku.
Ternyata masih nggak bisa.Kalaupun mau, tarik tunai cuma bisa dibawah 500ribu itupun dengan charge 10ribu.

Dengan langkah gontai, aku pun keluar bank dan kembali ke kantor. Mana uang di dompet tinggal dikit, uang di ATM yang satunya lagipun sudah hampir kosong.
Kenapa cuma karena ATM ketelen aja ribetnya amit-amit ginih deh.

Akhirnya hari itu aku nyerah deh. Yang penting ATM udah diblokir. Dan nggak mungkin aku balik lagi ke bank karena surat-surat yang tadi diminta bank semuanya ada di Bandung.
Setelah pikir-pikir, aku pun berniat mengurus ATM ku di Bandung saja.

Lalu, wiken kemarin di Bandung pun dihabiskan dengan mengurus kartu ATM.Niatnya tetep sama, tarik semua uang di tabungan dan pindahkan ke rekening lain. Aku udah muak, enek, kepalang kesel sama bank satu ini.
Begitu tiba di salah satu cabang di Bandung, ternyata masih nggak bisa diproses. Uang tidak bisa ditarik satu sen pun. Untungnya, teller bank menyarankan buat ganti ATM yang baru aja dengan dalih kehilangan kartu ATM.

Tanpa basa-basi, aku pun langsung menghampiri customer care dan disambut baik oleh mbak-mbak yang ramah. Ketika petugas bank meminta buku tabungan dan KTP, untungnya aku udah antisipasi dengan memberikan identitas lain yang namanya sama dengan yang tertera di buku tabungan. Jadinya, bisa diproses tanpa embel-embel Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, bahkan kalo perlu Surat Nikah! (punya gitu?).

Oiya, waktu aku mau narik semua uang di rekening, aku bilang kalau kartu ATMnya ketinggalan di luar kota, sedangkan aku lagi butuh uang dan yang ada cuma buku tabungan. Awalnya, teller bilang nggak bisa diproses kalau tanpa kartu ATM. Makanya mbak teller itu menyarankan buat bikin kartu ATM yang baru.Ketika semua berkas untuk pembuatan kartu ATM baru selesai diisi, costomer servicenya bilang, 
"Mbak, kartu ATM lama yang ketinggalan di luar kotanya akan kita blokir, jadi nanti digunting aja ya kartu lamanya."
"Nggak perlu digunting kok, mbak. Udah ditelen mesin." dalam hati sih ngomongnya. Haha.

Setelah kartu ATM yang baru jadi, ternyata kartu baru aktif hari Senin (waktu itu memang lagi wiken sih). Ya owloohhh, belum beres jugaaaa. Untungnya masih bisa ambil cash lewat teller (itupun kena charge pulak).
Yah, sudahlah ya. Yang penting semua beres dan uang di tabunganku pun aman.
Tapi emang udah dari awalnya ilfeel (gara-gara customer care yang nggak bisa dihubungi dan bikin panik), meskipun udah dapet kartu ATM baru, tetep aja semua isi tabungan bakal aku KURAS dan pindahin ke rekening bank lain yang lebih terpercaya dan ngga bikin ribet tentunya.

Namanya customer care, tapi nggak ada care-care-nya sedikitpun. Malah bikin tambah panik.
*esmosi tingkat dewa*




No comments:

Post a Comment

Nomikai

N omikai dalam bahasa Jepang secara harafiah berarti Drinking Party.  Biasanya diadakan di lingkungan kerja, kuliah, circle/club/community ...