03-03-14

4-Mar-14

Udah lama ngga nulis random, boleh ya? *biasanya juga postingannya ngga jelas, kok....*

Pagi-pagi buta, mungkin baru selesai adzan subuh, entah kenapa aku yang biasa terbangun oleh alarm lagu Arashi di hapeku, tiba-tiba kaget mendengar suara musik dari tetangga sebelah. Yang kutahu, sore kemarin tetangga kosanku itu baru beli tipi baru, mungkin dia lagi nyoba sound system-nya, jadi suaranya menggelegar sampe luar.

Lagunya selow sih, "Kirim aku, malaikatmuuuu...."

Seperti itu deh kalo ngga salah lagunya. Lagu sapa ya? BCL?Correct me if I'm wrong :D

No problemo sih. Toh, suara musiknya bisa aku samarkan dengan suara dari konser Arashi yang langsung kusetel sambil menemaniku mandi. Tapi, kesian juga tetangga sebelah lainnya. Kecuali, kalo tetangga lainnya juga suka sama lagu itu, lain ceritanya.


Sebelum tetangga itu pergi kerja, dia terlihat rusuh alias riweuh. Nampaknya kesiangan sih (tapi anehnya, kok hampir tiap hari kayak gitu ya..). Sebelum pergi, dia membanting pintu dengan amat cantiknya. Saking cantiknya, sampai-sampai aku bengong dan mangap *awas, ada lalat!*

Oh, please...

Kalo pagi-pagi denger sesuatu dibanting-banting itu rasanya mengingatkan aku pada sebuah trauma. Please, jangan dibanting. Ngga apa-apa deh mau setel suara musik sekenceng-kencengnya, tapi pintunya nggak usah ditutup dengan bantingan seperti itu....

Pagi hari diawali seperti itu, mudah-mudahan sepanjang hari ini tidak ada hal buruk yang terjadi.


Setelah sedikit dihibur mahluk-mahluk indah di PV Arashi, aku pun pergi kerja.Awal bulan, yang artinya briefing general di kantorku. Seperti biasa, Bos pasti bakalan berpidato ato sekadar memberikan sepatah dua patah nasihat pada seluruh karyawannya. Tidak lupa aku yang berdiri di sampingnya siap menyampaikan isi ceramah Bos dalam bahasa Indonesia.

Alhamdulillah, lancar.
Mungkin kekhawatiranku tadi pagi terlalu berlebihan.

Menjelang siang, entah kenapa kepalaku sakit. Minum obat, minum air putih bergelas-gelas, tidur sejenak, cuci muka, tidak ada satupun yang bisa meredakan nyerinya.Menjelang pulang kantor, sakit kepalaku sedikit berukurang. Tapi anehnya, sakitnya bertambah parah begitu tiba di kosan.

Sakit kepala belum hilang, entah kenapa perasaanku jadi tidak enak.Rasanya sedih.
Seperti sesuatu akan terjadi sebentar lagi.
Sesuatu yang tidak baik.
Dan selalu seperti itu, tiap kali akan terjadi hal yang tidak mengenakkan hati, pasti diawali dengan sakit kepala dan rasa sedih juga sesak di dada.
Begitu aku menghibur diri dengan memutar lagu dan video Arashi, bukannya terhibur, tangisku malah pecah.Aku menangis sejadi-jadinya, tanpa tahu sebabnya. Lagu dan video yang mengalun sudah tidak kupedulikan lagi.

Begitu tangisku reda, aku mengambil handphone-ku (yang selanjutnya akan sangat kusesali) dan mulai membalas beberapa pesan dari temanku yang tadi sempat kuabaikan.
Aku yang biasanya tidak tertarik membaca isi socmed, entah kenapa sore itu iseng ingin membaca kabar teman-temanku (yang ini pun selanjutnya akan kusesali).
Disitu, kulihat sesuatu yang seharusnya tidak usah kulihat.
Tapi jari-jariku seakan tidak bisa berhenti dan terus mencarinya. Padahal sudah jelas kalau aku seharusnya berhenti saat itu juga. Tapi jari-jariku masih terus mencarinya.

Akhirnya, aku berhenti.
Setelah aku sadar bahwa itu akan membuatku semakin sedih.
Sudahlah, pikirku. Toh seharusnya aku sudah tahu kalau ini akan terjadi. Bukankah tadi sudah ada tanda? Tanda yang biasanya kudapatkan saat hal buruk akan terjadi.
Aku pun melemparkan handphone-ku ke kasur. Dan kembali menikmati lagu dan video yang tadi sempat kuabaikan.

*Diberi kemampuan untuk bisa merasakan sesuatu yang belum terjadi itu, terkadang menyebalkan memang.*




No comments:

Post a Comment

Nomikai

N omikai dalam bahasa Jepang secara harafiah berarti Drinking Party.  Biasanya diadakan di lingkungan kerja, kuliah, circle/club/community ...