Sore Hari

29-Nov-12

Sepulang kerja, kulihat ada SMS darimu. Kau curhat habis-habisan soal rasa sakit hatimu yang teramat dalam karena seseorang yang baru kau kenal. Seseorang yang seharusnya jadi partnermu malah mencabik habis hatimu dengan sepatah kata saja. Aku yang baru tiba di kosan, tanpa sempat ganti baju, langsung membalas SMS darimu dan berusaha menghibur semampuku.

Mungkin supportku tak begitu berarti dibandingkan rasa sakit hatimu, tapi saat ini hanya itu yang bisa kuberikan. Dalam curhatmu, kau lampiaskan segala rasa amarah dan tangisan. Dan entah kenapa, obrolan melalui SMS itu jadi merembet ke yang lain. Semua jadi campur aduk. Dan aku pun jadi ikut-ikutan mencurahkan isi hatiku.

Semakin banyak pesan pendek yang kubaca darimu, semakin banyak aku membalasnya, entah kenapa mata ini mulai mendung dan kabur. Saat kau bilang sedang menangis di seberang sana, membuat mataku yang mendung jadi turun hujan. Dan begitu kusadari, layar telepon genggamku jadi basah oleh tetesan-tetesan air yang sebetulnya nggak perlu #kayaknya ntar tuh layar harus dilap sampe mengkilap.

Tak apa, kemarin kau dan aku menangis, dengan masalah dan amarah kita sendiri-sendiri. Walau yang kita hadapi dan jalani berbeda, tapi saat menangis bersama, aku merasa tidak sendiri. Semoga kau juga merasa begitu.



No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...