Love Story of Yolanda-sama

19-Jan-12

Setelah 1 minggu ini stuck dengan kisah cintaku yang kalau aku mengingatnya kembali buat aku semakin meradang, kali ini aku coba menyuguhkan kisah cinta sahabatku. 
Mumpung sebentar lagi Valentine, jadi temanya agak-agak lope-lope...
Kalau temanya GALAU melulu nggak akan ada habisnya #eeaaa...

Sobatku ini bernama Yolanda (bukan lagunya Kangen Band, yah..). 
Dia teman kuliahku dan orangnya rame, asik, gila dan walaupun kalau ngomong suka cablak, tapi dia seorang pembela kebenaran teman. Kalau ada temannya yang disakiti, pasti ini anak sudah berdiri paling depan (entah mau ngapain itu juga...hahahhaa..)

Ketika masih kuliah, dia pernah punya cowok dari jurusan lain. Dari cerita yang kudengar, mereka kenal saat KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang rutin diadakan kampusku saat kita menginjak tahun ke-3. Pada awalnya mereka ini saling benci, saling ejek, saling caci maki...pokoknya nggak akur deh. Entah apa yang menyebabkan mereka adu mulut melulu. Tapi, mungkin pepatah 'Tak kenal maka tak sayang' ada benarnya. Selama kurang lebih 1 bulan mereka dipingit bersama dalam suatu lingkungan jauh dari keramaian dan hingar-bingar kehidupan manusiawi *halah..halah...apaan lagi ini?* Maksudnya, kan kalau KKN itu mereka dibentuk dalam suatu kelompok dari beragam jurusan dan diharuskan tinggal selama 1 bulan bersama di suatu daerah. Nah, mungkin karena sering bertemu, sering berinteraksi dan sebagainya, sehingga munculah benih-benih cinta di antara mereka.

Dan tidak perlu menunggu waktu yang lama, mereka berdua pun jadian. Nama cowoknya, sebut saja Nugraha. Jadilah Yolanda dan Nugraha ini cinlok. Dan KKN menjadi moment yang tidak terlupakan bagi mereka berdua. Seiring waktu berjalan, Yolanda pun semakin dekat, semakin mengenal Nugraha. Dari kepribadiannya, kesukaannya, kekurangan serta kelebihannya dan tentunya keluarganya. Yang aku tahu, keluarga mereka sudah saling kenal. Nugraha sering berkunjung ke keluarga Yolanda, begitu pun sebaliknya.Selama kurang lebih 3 tahun mereka menjalin hubungan. 
Dan dari yang sering aku lihat, tampaknya hubungan mereka baik-baik saja. Terlihat kalau Yolanda pulang suka sama-sama, dianter kemana pun dengan motor Nugaraha, dan sebagainya. Sebagai seorang teman, tentunya aku senang kalau hubungan mereka lancar-lancar saja. Karena selama pacaran dengan Nugraha, Yolanda tidak pernah menceritakan hal-hal yang aneh-aneh soal hubungan mereka. Yah, kalau pertengkarang kecil pastilah ada. Namanya juga pasangan.Lalu, setelah wisuda (kalau tidak salah) mereka berdua akan segera mengukuhkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Tampak sekali Yolanda begitu sumringah dan ceria. Tentulah, wanita mana yang tidak bahagia saat sebentar lagi ia akan jadi wanita seutuhnya.Tapi, nampaknya Tuhan berkehendak lain. Di suatu siang bolong, tiba-tiba temanku yang lain (kami berteman membentuk grup dengan 6 orang member) mengirimiku SMS. Isinya adalah kalau Yolanda putus dengan Nugraha. Dan nampaknya ada masalah besar yang terjadi di balik putusnya hubungan mereka. Sampai-sampai katanya melibatkan orang tua mereka.

Tidak mau ketinggalan berita (dasar tukang gosip!!), aku pun langsung SMS Yolanda dan mengklarifikasi kronologis kejadian yang sebenarnya. Yolanda pun bercerita panjang lebar. Ternyata Nugraha ketahuan selingkuh. Detailnya aku tidak begitu tahu, tapi katanya saat Yolanda pergi ke kosan Nugraha, dia mendapati cowoknya itu sedang dengan cewek lain. Setelah berdebat sengit dan masing-masing mengeluarkan egonya, tetap saja tidak ada titik terang.

uwaki2

Yang lebih mengagetkan lagi, Nugraha sampai membawa masalah ini ke keluarga Yolanda. Ia pergi menemui keluarga Yolanda dengan alasan mau menyerahkan atau mungkin mengembalikan kembali Yolanda pada keluarganya. Nugraha sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas di hadapan Ibu Yolanda. Bahkan terkesan kalau selama ini Nugraha telah memilih pasangan yang salah dan merasa ia dibodohi oleh Yolanda. Bahkan Ibu Yolanda sampai menangis. Aku sendiri tidak bisa membayangkan Nugraha tega berkata seperti itu pada seorang Ibu, apalagi Ibu pacarnya sendiri.

Dari situlah terungkap semua tabiat asli Nugraha. Yang aku tahu, Yolanda pernah beberapa kali minta putus pada Nugraha karena ia sudah tidak tahan dengan sikap cowoknya itu yang temperamen. Tapi, Nugraha selalu memohon-mohon tidak ingin ditinggalkan, dan akhirnya Yolanda pun luluh. Tidak hanya itu, kalau Nugraha sedang kumat, ia terkadang memukul atau melempar benda pada Yolanda. Waduuhh, biar dengan alasan apapun kekerasan tetap tidak bisa dimaafkan, bukan? Belum lagi sifatnya yang selalu membangga-banggakan dirinya dan merendahkan orang lain.Saat Yolanda mengungkapkan semua tabiat Nugraha, aku jadi berpikir, jangan-jangan saat Nugraha bersama aku dan teman-temanku yang lainnya, dia juga menganggap remeh kami? Mungkin karena saat itu Yolanda sedang bersama kami, untuk menghargai ceweknya ia pun tidak berkata apa-apa. Tapi, bagaimana saat di belakang? Entahlah...aku tidak mau berpikiran macam-macam. Memang sih, aku dan teman-temanku yang lain hanya rakyat biasa. Tapi tak apalah...biara saja dia mau mikir apa.

Setelah putus dengan Nugraha, Yolanda pun down. Pastilah, siapa yang tidak terpuruk saat menghadapi insiden seperti itu. 3 tahun menjalin hubungan, dia berikan segalanya, keluarga pun sudah saling kenal, bahkan berencana ke jenjang yang lebih serius. Tiba-tiba putus hanya karena cewek lain yang belum tentu lebih baik dari pacarnya yang selama ini selalu setia dan sabar menghadapi kelakuannya yang temperamen itu. Bahkan saat putus pun, padahal sudah jelas-jelas cowoknya yang selingkuh, tapi berasa semua adalah salah Yolanda.

Yolanda merasa terpuruk dan seluruh dunia seakan memusuhinya (nggak segitunya kali yahh...hehe). Tapi aku tahu dia bukan tipe yang akan terus terpuruk dan membiarkan dirinya terus terperosok ke jurang hingga akhirnya tidak bisa keluar lagi. Move on! Dia pun berusaha untuk move on. Yolanda mulai menyibukkan dirinya dengan berbagai hal. Dari kumpul dengan teman-temannya, mencari pekerjaan baru dan tentunya kembali bertualang cinta. #eeaaa

Tidak lama, saat ia pindah ke kota yang sama denganku karena mendapat pekerjaan di kota yang sama juga, aku mendengar Yolanda mulai dekat dengan seorang cowok. Sebetulnya sudah lama dia kenal dengan cowok itu, sebut saja namanya Rangga. 
Rangga ternyata tetangga Yolanda di kampung halamannya, dan saat Yolanda pindah ke kota lain pun, Rangga banyak membantu Yolanda. Yolanda yang saat itu masih dalam masa transisi menyembuhkan luka hatinya dan sedang mencari Savior Angel yang bisa mengisi ruang kosong nan hampa di hatinya, menyambut kehadiran Rangga dengan hangat dan siap membuka hatinya kembali untuk cinta yang baru. (tumben aku nulis agak bener...hehe)

Dan kalau aku lihat pun, tampaknya hubungan Yolanda dengan Rangga berjalan lancar. Mereka sering keluar bareng, Rangga selalu senang hati membantu Yolanda saat kesulitan, dan Yolanda pun sampai mengenalkan Rangga padaku. Tentunya karena mereka berdua sama-sama sedang sendiri, jadi apa salahnya bukan?Tapi, sekali lagi Tuhan berkehendak lain. Yolanda yang tidak ingin hatinya terkoyak kembali meminta kepastian dari Rangga. Ia pun terang-terangan mengungkapkan semuanya, tapi apa jawaban Rangga? Ternyata Rangga tidak bisa memberikan kepastian seperti yang diinginkan Yolanda. Ia masih ingin meniti karir dan menghabiskan waktunya sendiri. Akhirnya, mereka berdua pun berhenti di tengah jalan. Dan hingga kini aku tidak tahu bagaimana kabar Rangga.

Selang beberapa waktu, Yolanda pun mulai sibuk dengan pekerjaan barunya. Walaupun seringkali ia mengeluh karena belum terbiasa, tapi tampaknya dia menikmatinya dan bisa melupakan keterpurukannya. Dari cerita di kantornya yang kudengar, Yolanda mulai mengenal banyak orang-orang baru. Orang-orang yang siap mengisi kehidupannya yang baru juga. Karena dia tipe orang yang cepat akrab, maka tidak sulit bagi Yolanda untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.Dan hanya selang 1 bulan (kira-kira) Yolanda bercerita padaku kalau ia telah menemukan pujaan hatinya yang baru. Pujaan hatinya itu tidak lain dan tidak bukan adalah rekan kerjanya yang baru. Sebut saja namanya Tian. Bahkan Yolanda bercerita kalau mereka tidak pacaran semata, namun akan serius hingga jenjang pernikahan. Tampak sekali kalau temanku yang satu ini sudah bertekad bulat. Aku sendiri saat itu masih belum percaya karena yang kutahu mereka baru saja kenal beberapa bulan. Tapi, sudah akan seserius itu? Aku pun bertanya pada Yolanda apakah dia benar-benar serius akan menikah dengan cowok yang baru dikenalnya beberapa bulan ini dan Yolanda pun menjawab kalau ia sendiri tidak tahu kenapa, yang pasti ia sudah merasa bahwa keputusannya sudah bulat dan merasa Tian-lah soulmate-nya yang selama ini dia cari.

Sebagai teman, tentu aku menghargai keputusannya. Apalagi terlihat mereka berdua memang cocok dan Yolanda pun nampak sangat bahagia di sisi Tian. Lagipula, saat Yolanda mengenalkan Tian padaku, aku melihatnya sebagai cowok yang baik dan bertanggung jawab, walaupun orangnya agak bawel dan polos. Hahahahaa...sorry, friend. Kini dua sejoli itu sedang dimabuk asmara dan bersiap menanti hari bahagia untuk mengukuhkan cinta mereka berdua di hadapan Tuhan dalam waktu dekat ini.Memang terkadang (atau mungkin lebih sering) manusia yang merencanakan, tapi yang memutuskan tetaplah Tuhan. Begitupun soal jodoh. Hubungan yang dibina 3 tahun saja bisa kandas seperti itu dan tidak terduga pula, tapi walau mengenai hanya 1 bulan, kalau memang itu jodoh yah tidak akan kemana. Pepatah yang mengatakan 'jodoh di tangan Tuhan' memang everlasting, lah... Tapi, bukan berarti kita hanya diam menunggu sang Pujaan Hati datang menghampiri. Tetap usaha dari diri sendiri dan dukungan sekitar pun sangat diperlukan.Seorang sahabat pernah berkata, "Saat kita mencari jodoh itu seperti saat kita mengajukan proposal perencanaan. Kita mengajukan proposal pada Tuhan, tapi belum tentu Tuhan akan approval proposal kita itu. Jika Tuhan setuju, maka rencana dalam proposal akan maju dan berjalan lancar. Tapi jika tidak, yah...bisa lihat sendiri.."

Fyuuuuhhh...itulah sekelumit cerita cinta sahabatku yang ingin aku sharing. Kalau melihat sobatku yang satu ini aku selalu kagum karena dia bisa dengan cepat move on. Kadang aku selalu ingin seperti itu, tapi yahh...setiap orang berbeda-beda bukan. Yang penting POSITIVE THINKING!!!

PS : Sorry friend, kalau ada kata-kata yang salah atau kurang detail ataupun kekurangan lain. Ini cuma cerita menurut sudut pandangku saja. Lebih dan kurangnya mohon dimaklumi. Kalau mau ditambahkan, silakan...Asal jangan dihujat, dicaci maki ataupun di black list. Kesian, aku capek ngetiknya nih...hahahaha... Hope u always happy with ur hubby...




No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...