#JuliNgeblog #Day4 : Ini Kantor, Hutan di Sebelah Sana!

5-Jul-13

Pagi ini seharusnya menjadi pagi yang cerah dan menyenangkan bagiku, karena hari ini Bos nggak masuk seharian *disambit Bos*. Becanda. Hari ini pekerjaanku sudah beres semua dari kemarin, jadi aku bisa sedikit bernapas lega.

Harusnya seperti itu.Tapi, nampaknya pagi yang kuharapkan bisa dinikmati dengan tenang, berubah menjadi huru-hara.Lagi asik-asiknya ngetik terjemahan, tiba-tiba meja depanku yang berisikan mahluk dari bagian Purchasing dan Quality saling tereak dan saling serang dengan omongan yang sebetulnya bisa diucapkan dengan suara yang lebih pelan dan tidak perlu se-cetar membahana layaknya petir yang menggelegar di siang bolong *mentang-mentang kantorku tempat bikin penangkal petir...*

Entah mereka sadar atau tidak, bahwa kata-kata yang keluar dari mulut mereka itu memiliki suara keras yang bisa membuat kuping jadi amburadul. Mereka berasa ini kantor milik mereka berdua dan terus saja memperdebatkan hal yang sepele dengan teriakan dahsyat membahananya. Entah mereka ingin menarik perhatian orang sekitar atau mereka merasa suara mereka itu amat sangat merdu, sehingga bisa membuat orang tersepona.
*Paragaraf di atas banyak mengandung lebaynisme, hati-hati pemirsah!*

Akhirnya, karena aku sudah tidak bisa menahan gejolak jiwa muda yang menggebu-gebu ini *apa pulaa...* alias kesal bukan kepalang, tanpa sadar langsung menggebrak keyboard laptopku. Tapi ternyata nggak kedengaran dan mereka masih teriak-teriak. Duh, kasian lapie kesayangnku, jadi pelampiasan. Maaf ya...

Ternyata bukan hanya aku yang kesal, temanku di ujung sana tiba-tiba kirim chat dan bilang, "Coba pisahin tuh mereka berduaa....puyeng urang teh" (iih, aku bukan teteh mu #plaak)

Tanpa babibu, aku langsung menghampiri Kepala Departemen PC (yang tadi salah satu anak buahnya teriak-teriak) dan berkata, "Maaf ya, Bu...Saya langsung bilang aja. Tolong kalo ngobrol jangan teriak-teriak. Kasian mereka yang ada di office..." (sebenernya yang paling kasian sih aku, karena berada langsung di depan kedua tarzan tukang teriak itu..)

Untung Kepala Departemennya baik hati dan mau menerima komplainku. Dia segera minta maaf. Duh, si ibu baikknyaaa...padahal yang bikin ulah kan anak buahnya, tapi dia yang minta maaf. Setelah berkata seperti itu, suasana pun kembali tenang dan aku bisa meneruskan pekerjaanku denga tentram.

Hari ini Bos seharian nggak ada, dan biasanya para tarzan rimba itu suka banget tereak-tereak kalau bos lagi nggak ada. Begitu bos menclok di mejanya, pasti langsung hening. Dasar!! Pagi ini sebetulnya mood-ku amat sangat bagus, tapi tiba-tiba rusak gara-gara kalian berdua yang nggak bisa baca situasi dan perasaan orang sekitar. Jadi, maaf saja ya, kalau sampai tereak-tereak lagi, aku nggak akan bilang ke orang lain atau atasan kalian, tapi langsung ke orangnya! Gentle, donk! (walaupun aku ini wanita anggun, loh....#Dziggh!)

Melihat kelakuan mereka berdua, entah kenapa aku jadi teringat kata-kata bos kemarin. Dia bilang, "Lakukan pekerjaan kita dengan sungguh-sungguh baik itu sedang ada orang disamping kita ataupun saat sendiri. Terkadang, saat ada orang apalagi atasan, kita bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi saat sendiri malah mengerjakan dengan asal-asalan."

Sama seperti dua tarzan itu, saat ada bos heniiiiing banget bagaikan semut yang bisik-bisik. Tapi saat bos nggak ada, berubah jadi tarzan rimba #tepokjidat.

Kembalikan hari-hariku yang tenaaaaang!!!



No comments:

Post a Comment

Nomikai

N omikai dalam bahasa Jepang secara harafiah berarti Drinking Party.  Biasanya diadakan di lingkungan kerja, kuliah, circle/club/community ...