1-Jul-13
01-Jul-13
Tepat 3 tahun lalu adalah hari pertama aku bekerja di
perusahaanku yang sekarang ini.
Teringat saat pertama kali aku masuk, aku
diperkenalkan di depan seluruh karyawan yang kebetulan saat itu sedang
ada briefing general. Gugup, sudah pasti. Tapi biarlah, toh anggap saja
jadi artis sehari...
Apa yang telah kudapatkan dalam 3 tahun ini? Banyak
sekali tentunya. Dan yang paling terlihat dan terasa untukku adalah
kemampuan bahasa Jepangku yang meningkat cukup baik (tentu saja masih
banyak kekurangan di sana-sini). Aku yang semula tidak mengerti saat bos
atau staf Jepang lainnya berbicara menggunakan bahasa formal apalagi
bahasa teknik (di kampus hanya diajarkan bahasa umum), kini hanya dengan
mendengar sekilas aku sudah bisa menangkap apa maksud pembicaraan
mereka. Dulu saat membaca e-mail, artikel dan dokumen dengan huruf kanji
yang "ajaib", aku butuh waktu berjam-jam untuk menterjemahkan. Kini,
hanya dibaca sekilas, aku langsung dapat mengetikkan artinya.
Terasa
sekali bedanya dibandingkan 3 tahun lalu.Selain hardskill yang
disebutkan di atas, nampaknya softskill pun ikut berkembang. Aku banyak
belajar soal tata krama, etos kerja, cara menghadapi rekan kerja yang
menyebalkan dan kepo, atasan yang seenaknya, cara
mempertanggungjawabkan pekerjaan, berani mengambil risiko, berusaha
untuk selalu berinisiatif dan aktif, serta cara menghadapi tekanan.
Dulu
aku paling anti berbicara di depan banyak orang dan mengemukakan
pendapatku. Aku lebih senang diam. Tapi, karena pekerjaanku yang
sekarang ini, aku dituntut, mau tidak mau, suka tidak suka, harus berani
berbicara di depan orang banyak dan merangkai kata-kata saat
menterjemahkan percakapan orang. Kadang ada yang berbicara kasar, dan
aku harus putar otak untuk menyaring isi pembicaraan itu agar
tersampaikan dengan lebih halus.
3 tahun lalu aku pernah ditekan oleh
seniorku sendiri. Dia sama-sama penterjemah dan dipindahtugaskan ke
bagian ekspor. Entah apa yang salah dariku, tiap kali berpapasan
dengannya, dia tak pernah menjawab salam dariku, selalu bicara ketus dan
saat aku membuat kesalahan dia selalu memarahiku sambil teriak agar
seluruh orang di kantor tahu.Setiap pulang kerja, malam harinya aku
selalu menangis dan tidak tahan dengan perlakuannya. Tapi, entah kenapa
setiap pagi aku selalu mencoba dan mencoba lagi menghadapi tekanan
seniorku itu. Saat itu aku amat bersyukur punya sifat cuek, aku tak
pernah ambil pusing dengan perlakuannya dan terus bertahan. Aku mulai
berhenti menangis setiap malam.
Bahkan ketika temanku bilang, "Dia
(senior) itu kan bukan orang yang ngegaji kamu, kenapa diambil pusing?
Lagian dia sirik kali sama aura positif kamu dan takut tersingkir,
makanya jadi sinis"Mungkin ocehan temanku sedikit berlebihan, tapi ada
benarnya juga. Bos ku tidak pernah semena-mena bahkan dia sangat baik
(walaupun agak galak^^), kenapa orang yang nggak penting itu malah jadi
beban pikiranku? Dan akhirnya seniorku itu malah keluar dari tempat
kerja dengan alasan depresi dengan pekerjaannya.
So, walaupun aku baru 3
tahun berada di sini, banyak sekali hal bermanfaat yang kudapat. Yang
tidak bermanfaat sih, dibuang saja..haha..
Semoga tempat kerjaku ini
adalah tempat terbaikku untuk lebih banyak belajar dan bertemu banyak
orang baru. Kalau ternyata tempat terbaikku bukan disini, semoga Alloh
segera mempertemukanku dengan tempat itu...
No comments:
Post a Comment