Tragedi di pagi hari

30-Nov-12

Pagi itu seperti biasa aku pergi kerja. Hari jumat, wiken, dan nanti sore pulang ke Bandung. Dengan santainya aku pun melangkah keluar. Dari belakang kedengeran suara teman kantorku manggil dan ngajak bareng. Tanpa babibu aku pun boncengan dengannya.

50 meter setelah keluar gang, motor matic yang dikemudikan temanku bermaksud mau nyebrang. Waktu itu tanpa ada firasat apapun, aku asyik berkhayal lagi ngedate sama Matsujun #jiaahh, pagi-pagi udah konslet.

Lagi anteng ngayal, entah kenapa dunia berasa terbalik dan begitu sadar aku melihat aspal jalanan udah ada di depan mataku. Detik berikutnya kurasakan pipi dan keningku mendarat mulus di aspal panas pagi itu. Dan aku udah tengkurep di jalanan.Buyar sudah khayalanku di pagi itu dan rasa perih di muka membuatku kembali ke dunia nyata #ngayal mulu sih! bangun woooii!!

Motor yang kutumpangi bareng temanku hampir nabrak motor dari arah berlawanan. Temanku yang berusaha menghindar, banting setir ke sebelah kiri dan jatohlah kita berdua dengan cantiknya di atas aspal.

Hal pertama yang kurasakan adalah rasa perih di seluruh wajahku. Begitu kulihat dari kaca spion, wajah sebelah kiri mengeluarkan cairan warna merah pekat dari kening dan pipi. Gyaaaa, wajahku jadi kayak abis ditonjok sekampung. Bonyok nggak karuan. Rusak deh wajah manis nan anggun dan elegan yang kumiliki ini #tsaahhh, beneran ditonjok sekampung ini mah.

Kulihat temanku lagi sewot sama orang yang hampir nabrak kita, sedangkan aku cuma bisa meringis nahan sakit dan usap-usap wajah #dasar narsis, masih aja khawatir sama muka.Setelah dibantu orang sekitar dan diobati seadanya, kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat kerja. Sampai tempat kerja, security yang lihat wajahku bonyok langsung tanya-tanya dan menolong aku dan temanku. Untung andi, sobatku datang dan langsung mengobatiku. Senangnya ada temen deket yang bantuin.

Setelah pengobatan pertama dilakukan, kita berdua pun diboyong ke rumah sakit untuk pengobatan yang lebih lengkap. Takut-takut ada cedera lain.

Karena hari itu aku memang berencana pulang ke Bandung, orang HRD menyarankan aku untuk langsung pulang aja dan nggak usah masuk kerja #asiikkkk (dicubit boss). Dan melesatlah aku naik bis menuju Bandung. Sebetulnya aku nggak yakin kuat pulang sendiri ke Bandung dengan kondisi badan kayak gini. Tapi, entah kenapa aku pengeeenn banget pulang dan ketemu mama. Tadi waktu aku telepon mama buat mengabarkan aku kecelakaan aja udah sesengukan dan nggak bisa ngomong.

Dan kini, aku udah di Bandung dan istirahat dengan tenang di sisi Allah SWT #astagfirlah, nggaakkkk... Banyak banget temen-temenku yang kirim SMS. Makasih udah mengkhawatirkan aku. Tenang aja, karena aku mengambil prinsip hidup kecoa yang nggak bakal gampang mati, jadi luka kayak gini mah nggak seberapa (padahal tadi jerit-jerit waktu ditetesin betadine).

Terimakasih ya Allah, engkau masih memberiku kesalamatan. Maaf, tadi waktu pergi aku lupa berdoa dulu padaMu...

Mungkin ini peringatan darimu agar aku lebih hati-hati dan selalu menjaga raga titipanMu ini.



No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...