Luka

3-Dec-12

Luka yang kudapat akibat kecelakaan motor hari Jumat kemarin mulai berangsur sembuh. Hanya dengan tetesan-tetesan obat, olesan minyak tradisional ditambah beberapa obat antibiotik dan penahan sakit, luka itu cepat kering dan membaik. Begitu hebatnya teknologi, ilmu pengetahuan dan resep tradisional, sehingga hanya dalam beberapa hari aku sudah bisa beraktivitas seperti biasa (walaupun luka di wajah masih berbekas dan bengkak di kaki masih nyut-nyutan).

Luka fisik yang terlihat, walaupun kadang tidak sedap dipandang, namun terlihat begitu nyata ketika berangsur-angsur sembuh.

Luka hati yang tidak terlihat, bahkan tidak ada yang tahu, tapi begitu terasa sakitnya hingga tidak tahu apakah bisa sembuh atau tidak. Jika luka fisik bisa sembuh hanya dalam hitungan waktu, bagaimana dengan luka hati? Apakah bisa sembuh seiring berjalannya waktu? Atau tidak akan sembuh, bahkan lukanya semakin dalam?

Tak ada teknologi, ilmu pengetahuan atau mekanisme apapun untuk menyembuhkan luka hati. Mungkin obat tradisional alias pepatah dan wejangan dari orang terdekat bisa sedikit mengobati nyerinya.

Postingan ini aku tulis cuma selentingan aja, ketika tadi pagi melihat luka di lutut dan wajah berangsur kering dan sembuh, sampai kerasa gatel banget (tapi nggak bisa digaruk...haduuhhh). Entah kenapa jadi sentimen dan merembet ke yang lain. Hahaha. Yah, sutralah. Semoga lekas sembuh, myself :-)



No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...