12-Jul-13
Masih inget soal gebetan-gebetan di kala sekolah dulu?
Aku termasuk tipe setia, bahkan untuk hal-hal sepele seperti gebetan atau cowok incaran. Jumlah gebetanku bisa dihitung dengan jari, kurang dari sepuluh orang. Aku biasanya akan menuju lurus hanya pada satu cowok dalam satu waktu. Jadi, setiap kali jenjang pendidikan yang aku tempuh, hanya satu cowok yang aku suka.
Bahkan untuk urusan idola, hingga saat ini hanya ada 3 orang idolaku. Yaitu Ben Adams (personil boyband A1), Hyde (vokalis band Jepang L'Arc-en-Ciel) dan Matsumoto Jun (personil boyband Arashi).
Kembali ke soal gebetan. Saat SD aku menyukai anak laki-laki di kelasku. Dia lucu dan baik. Aku selalu nampak adu mulut atau melempar lelucon dengannya. Dia menghadiahiku foto satu-satunya yang digunting di kartu Ujian Nasional sebagai tanda perpisahan. Ah, manisnya :))
Saat SMP, lagi-lagi aku menyukai teman sekelasku. Dia sahabatku juga. Orangnya ramah dan senang bercanda. Sedikit badung tapi setia kawan. Aku pernah mendengar dia juga menyukaiku, tapi dia juga menyukai temanku. Aku bingung dan akhirnya memutuskan untuk menyimpan sendiri perasaanku agar persahabatan kami tidak rusak. Hingga kini, dia tidak tahu kalau aku pernah menyukainya dan kami tetap berteman. Bahkan tahun lalu kami nonton konser L'Arc-en-Ciel bersama-sama.
Memasuki SMA, mulai dengan kehidupan remaja. Saat itu aku tidak begitu tertarik dengan percintaan, pacaran, gebetan dan lainnya. Aku hanya ingin menjalani masa-masa SMA ku dengan tenang dan masuk universitas yang kuincar. Tapi, yang namanya perasaan memang tidak pernah bisa ditebak. Kali ini pun aku menyukai teman sekelasku yang lagi-lagi adalah sahabatku sendiri. Awalnya aku tidak suka karena sikapnya yang sok cool dan terlihat sombong. Tapi, mungkin pepatah tak kenal maka tak sayang memang benar. Saat lebih mengenalnya, aku tahu kalau sebetulnya dia baik dan supel. Bahkan dia duluan yang menyapaku dan hapal namaku (waktu itu aku saja tidak hapal namanya..).
Aku mengenalnya sejak kelas 2 SMA dan hingga lulus kami terus sekelas. Bahkan hingga kami kuliah di tempat yang berbeda, kami masih berteman dan saling kontak satu sama lain. Aku pernah mengungkapkan perasaanku padanya, tapi hanya sekadar memberi tahu, bukan untuk mengajaknya pacaran. Setelah itu hatiku lega sekali dan persahabatan kami tetap berjalan.
Saat kuliah, untuk kesekian kalinya aku menyukai teman sekelasku lagi. Tapi yang ini berlangsung begitu cepat dan akhirnya aku patah hati karena dia pacaran dengan adik kelasku. Malahan dia mengenalkan pacarnya di depanku langsung. Ashyeeemm...
Setelah itu, entah kenapa gebetan dari masa SMA-ku mulai kembali memasuki hidupku lagi. Kami saling kontak lagi. Seakan lupa kalau dulu aku pernah menyukainya, kami berteman seperti biasa lagi. Hingga suatu hari dia harus pergi ke seberang lautan untuk mengejar mimpinya. Itulah terakhir kali kami saling bertukar kabar. Setelah itu tidak ada lagi kontak dan kami hidup masing-masing.
Suka, patah hati, suka lagi, patah hati lagi. Mungkin siklus cinta memang seperti itu. Saat ada seseorang yang kusukai, aku akan terus lurus berpusat padanya. Meski banyak yang lebih baik darinya, aku selalu setia hingga akhirnya memang harus berpisah. Dari semua gebetanku, terlihat jelas kalau aku tipe yang tidak pernah mengalami love at first sight alias cinta pada pandangan pertama. Aku harus benar-benar mengenali orang itu, bahkan hingga kekurangannya, baru bisa menyukainya. Sehingga, kebanyakan gebetanku adalah teman sekelas atau orang yang sering kujumpai, kuajak ngobrol dan bercanda bersama.
Yah, mengenang masa-masa indah sekolah dulu dengan gebetan memang seru :))
No comments:
Post a Comment