19-May-12
Schedule hari ini adalah jalan-jalan dan belanja!!!! Horeee!!!
Setelah semua perjuangan selama 5 hari kemarin hingga titik darah dan keringat penghabisan (nggak segitunya kali..haha), akhirnya hari ini bisa senang-senang.
(Suasana Machida di pagi hari yang cerah dan bertepatan dengan weekend)
Pagi hari seperti biasa aku jogging dulu di seputaran hotel dan jalan-jalan sekitarnya. Karena di sini nggak ada kegiatan senam, otomatis olahraga harian berganti jadi jogging. Jogging pagi di sini enak banget! Jalanan rapih, bersih, udara sejuk, pokoknya asyik deh. Sekitar jam 07.30 aktivitas jogging selesai dan aku pun kembali ke hotel. Walaupun udara dingin kayak di puncak, tapi lumayan keringetan dan kalori pun terbakar (sisa dinner tadi malam..haha).
Schedule hari ini sedikit siang, karena memang hari ini libur dan waktunya jalan-jalan. Kali ini yang bertugas menjemput adalah Kouno-san dari IT Dept. Orangnya baik banget dan murah senyum :-) Kouno-san ngejemput kita di hotel sekitar pukul 09.30. Setelah semua persiapan beres, kita bertiga pun meluncur dengan semangat. Hari ini selain pergi bareng Kouno-san, kita juga berencana pergi bareng Kanazawa-san. Beliau ini bos-nya Kouno-san, bos IT gituh^^. Karena kita janjian dengan Kanazawa-san jam 11.00-an, jadinya masih punya waktu beberapa jam buat keliling-keliling.
(Di dalam kereta api yang bersih dan teratur *kapan di Indonesia bisa kayak gini..*)
(Mejeng dulu bareng Kouno-san)
Tempat pertama yang dituju adalah Machida. Waktu hari pertama sebetulnya udah pernah ke Machida bareng Takahashi-san, tapi tak apalah. Nggak bosen, kok. Hehehe. Sesampainya di Machida, lagi-lagi pergi ke toko buku. Tapi, ternyata buku yang aku cari masih belum ketemu. Dari kemarin-kemarin aku nyari photobook Toma Ikuta, tapi sampe sekarang nggak nemu-nemu. Padahal pengeeeen banget. Yah, sudahlah mungkin belum jodoh.
Setelah dari toko buku, perjalanan pun dilanjutkan ke toko CD. Kebetulan single terbaru Arashi yang Face Down baru keluar. Dan sesampainya di toko CD, woilaa...bener aja CD dan DVD single Arashi dipajang paling depan, plus tampilan cuplikan PV-nya. Tanpa dikomando aku pun langsung berdiri di depan video yang lagi diputar sambil senyam-senyum sendiri. Hihiihihi. Dan tanpa pikir-pikir lagi, CD single itu langsung diboyong (padahal uang saku makin menipis).
Hari pun makin siang, karena acara jalan-jalannya amat sangat menyenangkan, nggak kerasa waktu hampir menujukkan pukul 10.30. Kouno-san pun mengajak kita makan siang dulu (walau masih agak pagi sih, menurutku). Menu siang ini adalah udon. Udon adalah sejenis mie Jepang tapi bentuknya guede dan kenyal banget. Aku dan temanku pesan hot udon, sedangkan Kouno-san pesan cold udon. Plus topping daun bawang, udang goreng (yang guedeee juga) dan tahu goreng (sama-sama guedee) tapi rasanya manis. Dan seperti yang sudah bisa dibayangkan, porsi udon-nya guedeeeee banget. Gila ini mangkuk apa panci? Sendoknya aja kayak centong. Alhasil aku pun nyerah dan nggak sanggup ngabisin itu udon. Sayang banget, kapan lagi coba? Tapi ini perut udah nggak muat..huhuhu.
Selesai makan, kita pun ketemuan dengan Kanazawa-san di tempat yang udah dijanjikan. Tapi, ternyata Kouno-san nggak ikut. Dia cuma nganter kita sampai situ. Lalu berpisah. Yaaah, sayang banget. Padahal orangnya ramah dan asyik diajak ngobrol. Makasih yah, Kouno-san. Udah repot-repot nganter kita dan meluangkan waktunya, padahal ini hari libur. Makasih juga udah traktir udon. Lain kali pasti aku abisin itu udon, tapi sebelumnya puasa dulu 3 hari. Hahaha. Kalau ke Indonesia, ntar aku ajak ke Mie XP deh (soalnya dia pernah bilang suka makanan pedas^^)
Kembali ke acara jalan-jalan. Setelah berpisah dengan Kouno-san, aku, temanku dan Kanazawa-san langsung menuju ke stasiun kereta. Hari ini schedule pertama adalah menuju Tokyo Tower. Ternyata bos IT ini ngajak istrinya juga. Dari kemarin pergi bareng cowok-cowok melulu, dan sekarang ada ceweknya, rasanya seneng juga. Kalau ngobrol sama cewek kan lebih nyambung :-) Dan ternyata lagi, bos IT yang satu ini diem-diem bawa istrinya, karena sebetulnya nggak boleh bawa anggota keluarga. Dan dia minta dirahasiakan kalau kita pergi bareng istrinya. Hihihihihi....ada-ada aja.
Perjalanan menuju Tokyo Tower memakan waktu sekitar 50 menit. Dan kereta yang digunakan pun bukan kereta biasa. Kali ini kita naik Romance Car. Mungkin kalau di Indonesia sejenis kereta patas. Jadi nggak berhenti di stasiun kecil, dan langsung melesat menuju tujuan. Tempat duduknya pun berhadap-hadapan dengan jendela yang luas di sampingnya. Puas deh memandangi kota Tokyo. Dan nggak lupa foto-foto :-)
(Romance car yang akan membawa kita menuju Tokyo Tower)
Setelah sampai di tujuan, kita pun harus jalan dulu sedikit. Maklum, di Jepang nggak ada angkot atau ojek, jadinya yaah jalan kaki. Tapi, aku rela kok jalan, jalan, dan jalan terus kalau di Jepang sini. Lha, jalannya bersih, rapi, dan udaranya enak. Jalan-jalan pun nyaman. Sesampainya di Tokyo Tower, aku benar-benar dibuat takjub dengan menara warna merah itu. Biasanya cuma bisa lihat di dorama atau acara TV, kini Tokyo Tower ada di depan mata!! Berasa mimpi!
(Udah deket menuju Tokyo Tower, nih..)
(Tokyo Tower udah mulai keliatan, nggak lupa narsis dulu^^)
(Tepat di bawah Tokyo Tower)
Setelah beli tiket masuk, kita pun langsung antri di depan lift. Antri di depan lift aja teratur dan tertib banget. Siapa yang datang duluan, dia yang berada paling depan. Nggak ada acara sikut-sikutan atau dorong-dorongan. Keren!
Dan saat pintu lift terbuka, semua pun masuk dengan tertib. Lift pun naik menuju ke atas tower. Saat di lift, kita bisa melihat pemandangan di sela-sela kaca lift. Kereeeeen!! Dan tidak lama kemudian, sampailah di atas tower. Wuiiiihhhh, tinggi banget. Begitu keluar lift, kita pun langsung disuguhi pemandangan sekeliling kota Tokyo. Pelabuhan Yokohama pun kelihatan. Dan aku nggak henti-hentinya mengabadikan pemandangan yang baru pertama kali kulihat itu.
(Pemandangan dari atas Tokyo Tower)
Saat di atas tower, ada sedikit kejadian lucu. Waktu aku lagi ngambil gambar pemandangan kota Tokyo dengan menggunakan kamera, tiba-tiba aku lihat di sebelahku ada Ibu-ibu yang juga pakai kamera yang sama denganku. Merek, type dan warnya sama persis. Sebetulnya bukan hal penting sih, tapi begitu aku menyadari kamera yang kupegang sama, dan Ibu itu juga menyadarinya, kita berdua lantas saling pandang dan melempar senyum, sambil ketawa kecil dan bilang sama teman di sebelahnya kalau kamera kita sama. Ibu itu ramah banget. Padahal aku nggak kenal dan baru ketemu di situ, tapi nampak akrab banget. Hehehe.
(Di dalam Tokyo Tower pun nggak lupa buat narsis...haha)
Setelah puas berkeliling di Tokyo Tower, jalan-jalan pun dilanjutkan menuju Tokyo Sky Tree. Tempat ini masih mirip dengan Tokyo Tower, hanya saja lebih tinggi. Kalau Tokyo Tower tingginya 333 m, Tokyo Sky Tree tingginya 634 m. Tapi, Tokyo Sky Tree belum dibuka (masih baru soalnya), dan akan dibuka sekitar minggu depan. Itupun udah banyak yang booking dan kemungkinan besar kita nggak bakalan dapat tiketnya. Lagian, kalau minggu depan, aku juga udah balik lagi ke Indonesia. Oleh karena itu, kita pun harus cukup puas dengan memandang Tokyo Sky Tree dari kejauhan. Tapi, memang keren sih. Dan tentunya tidak lupa diabadikan lewat foto.
(Walaupun belum boleh masuk Sky Tree, tapi melihat dari jauh aja udah keren banget)
Puas foto-foto di Sky Tree, perjalan dilanjtkan menuju Asakusa. Di sana terdapat kuil yang gede banget. Dan menurut kabar, katanya kebetulan hari itu lagi ada Mikoshi Festival. Sekitar 30 ribu orang bakalan tumpah ruah di sekita Asakusa. Kanazawa-san dan istrinya udah khawatir aja, jangan-jangan kita nggak mau ke Asakusa, mengingat bakal penuh banget. Tapi, sebaliknya aku malah tambah semangat. Kapan lagi bisa lihat festival, coba?
(Mikoshi Festival yang sempat diabadikan ketika jalan-jalan)
Begitu sampai, ternyata memang penuuhhh dan banyak turis, baik itu domestik ataupun mancanegara. Tapi, yang bikin aku berdecak kagum adalah pada saat kita memasuki kuil untuk melemparkan uang receh, semua terlihat tertib. Sekali lagi, nggak ada acara sikut-sikutan dan dorong-dorongan. Semua sabar mengantri. Orang yang sudah selesai lihat bagian dalam kuil, melemparkan koin, dengan tertib mundur kembali ke belakang dan memberi kesempatan orang di belakangnya. Hebat. Waktu aku berada di situ pun, nggak ada rasa was-was bakal ada copet atau terjepit orang-orang.
Setelah selesai melempar koin, kita pun beringsut keluar. Dan saat aku membalikkan badan, owaalllaaah...di belakangku nampak lautan orang-orang. Apalagi saat mengambil foto dari atas tangga, rame banget!! Dalam perjalanan pulang, nggak lupa kita pun beli oleh-oleh. Di sana aku nemu uchiwa (kipas kertas) bergambar MatsuJun plus kalender-nya. Langsung deh diborong. Nggak lupa beli gantungan hape buat oleh-oleh dan tentunya makanan khas di situ. Ada mochi, senbei dan aku pun sempat beli kue yang bentuknya tokoh-tokoh doraemon. Lucuuu, rasanya sayang banget buat dimakan. Hahaha.
Ketika asik pilah-pilih oleh-oleh (bingung karena pengen beli semua^^), tiba-tiba dari arah berlawanan datang sekumpulan orang-orang pakai baju bertuliskan "festival". Owalaaah, ternyata Mikoshi Festival udah mulai. Mikoshi adalah kuil kecil yang dilapisi emas dan sangat berat. Kuil kecil tersebut digotong oleh banyak orang, saling bahu-membahu, sambil meneriakkan kata-kata semangat. Nggak peduli cewek atau cowok, semua ikut membantu.
(Eh, si Bapa yang gondrong nyadar kamera, cyiinn...)
Takjub dengan pemandangan yang biasanya hanya bisa dilihat di TV, kita pun melanjutkan perjalanan. Tujuan terakhir adalah menuju Takeshitadoori, tepatnya di Harajuku. Tempat banyak anak-anak gaul!! Terutama cewek-cewek. Dari Asakusa hanya perlu jalan kaki beberapa menit saja. Begitu sampai di sana, ternyata memang buanyaaak anak-anak muda nan gaul, plus dengan busana-busana yang ajaib. Aku sih seneng-seneng aja karena banyak ikemen. Hahaha. Dan nggak lupa aku pun berpose di depan Takeshitadoori, supaya ntar bisa sedikit nyombong kalau aku pernah ke Harajuku yang terkenal itu. Hahaha.
(Tiba di Asakusa, kebetulan lagi ada festival)
(Berduyun-duyun orang menuju kuil)
(Mejeng lagi di depan gerbang kuil)
(Pemandangan tampak dari atas kuil *woooww, banyak banget orangnya!)
Di Takeshitadoori, lagi-lagi aku berburu pernak-pernik Arashi. Saat melewati pertokoan, mataku langsung tertuju ke sebuah toko yang nyempil banget dan disekelilingnya penuh poster-poster artis Jepang. Tanpa dikomando, aku pun langsung melangkahkan kakiku menuju toko kecil itu. Dan owalaaah, di dalemnya penuh foto, poster, uchiwa dan banyak lagi dari artis-artis Jepang, terutama Arashi. Akupun langsung mencari-cari mercandise Arashi. Dan hasil buruanku membuahkan hasil. Aku dapet poster gede MatsuJun dan poster glossy Ikuta Toma plus uchiwa Arashi. Nggak lupa aku pun beliin poster Yamamoto Yuusuke dan uchiwa Kazuya Kamenashi buat oleh-oleh temanku sesama penggemar ikemen. Yuhuuuuu!!
Namun, yang amat disayangkan adalah aku nggak sempat ngubek-ngubek Takeshitadoori. Cuma sempet ke toko kecil itu. Setelah itu langsung pulang, karena harus ngejar kereta. Padahal aku udah ngiler pas lihat tas-tas lucu, baju-baju keren dan banyak pernak-pernik cewek yang nggak mungkin bakalan didapat di Indonesia. Aku cuma bisa gigit jari ketika meninggalkan Harajuku. Kapan lagi bisa ke situ, coba? Hix...
(Harajuku, icon anak muda Jepang)
(Anak-anak muda Jepang yang kebetulan tertangkap kamera *kawaii..*)
Untungnya kereta pun masih sempat dikejar. Perjalanan pulang pun ditempuh menggunakan Romance Car lagi. Phiew, rasanya pegel dan capek banget. Padahal pas tadi jalan-jalan nggak berasa capek sedikitpun. Belum lagi bawaan belanja yang bejubun. Halah-halah. Tapi, satu kata : FUN!
Sampai di Machida, waktu menunjukkan sekitar pukul 19.00. Waktunya dinner, soalnya ini cacing-cacing di perutku udah demo minta dikasih makan. Kita pun dinner di sebuah tempat makan. Nggak tanggung-tanggung semua makanan, terutama ikan dilahap habis. Kanazawa-san dan istrinya malah pesan sebotol sake Jepang yang gede banget. Dan dia keukeuh menawarkan aku untuk minum, yang langsung aku tolak dengan halus. Pokonya no alcohol and pork. Hehehe.
Selesai dinner, kita pun melanjutkan pulang ke Hotel. Istrinya Kanazawa-san pulang duluan, sedangkan bos IT itu nganterin kita sampai hotel. Saat naik kereta dari Machida menuju Sagamihara (hotel), ternyata kereta sudah datang dan hampir berangkat. Dengan tanaga yang tersisa (padahal yakin deh udah nggak ada tenaga), kita bertiga lari sekuat tenaga. Mana bawaan banyak, kaki udah pegel dan suara kereta udah kedengaran. Dan untunglah kita masih sempat naik kereta. Phieww..sampai ngos-ngosan. Bener-bener pengalaman yang nggak akan terlupakan.Jadi berasa kayak dorama, ngejar-ngejar kereta, lari-lari...hahaha. Kapan lagi, coba? Setelah sampai di hotel, Kanazawa-san pun pamitan dan kita nggak lupa mengucapkan terima kasih. Betul-betul hari yang melelahkan, tapi menyenangkan tentunya. Banyak banget pengalaman yang nggak terlupakan, yang belum tentu bisa dialami di Indonesia.
Ketika masuk kamar hotel, langsung deh mandi dan meerbahkan diri di kasur yang empuk. Karena hari hari Sabtu, ada acara Arashi ni Shiyagare di TV, aku pun nonton dulu sebelum akhirnya terlelap. Besok hari terakhir dan pagi-pagi udah harus ke bandara untuk kembali lagi ke tanah air. Simpan tenaga!
Rasanya nggak pengen pulang, betah banget. Dan satu yang paling disesalkan adalah aku nggak sempat ngubek-ngubek Harajuku!! Huhuhu...Maybe next time^^
(Takeshita Street yang selalu ramai oleh anak-anak muda)
No comments:
Post a Comment