8-Oct-13
Mulai hari ini hingga dua minggu ke depan, Abah Sacho alias bos ku pergi
dinas ke kampung halaman dia yaitu ke Jepun. Selain dinas, mungkin si
Bos mau temu kangen sama anak istrinya di sono. Maklum lah, pulang ke
Jepun cuma 2-3 kali setahun.
Kepergian bos selama dua minggu meninggalkan
kantor ini antara senang dan sedih *lebih tepatnya khawatir,
sih*.
Senang karena aku bebaaass sendirian tanpa ada bos yang kadang
bawel dan pundung *celingak-celinguk takut kedengeran Bos*.
Khawatir
karena seperti yang udah pernah aku tulis di postingan sebelumnya,
kalau bos nggak ada di kantor, entah kenapa semua sikap orang-orang
disini pada berubah liar.
Iya..liar, pemirsa.
Padahal ini tempat kerja
yang seharusnya tenang dan adem, bukannya hutan rimba di Ujung Kulon
sana.
Khawatir kalau Bos nggak ada, pasti orang-orang yang hobinya suka
tereak-tereak malah makin menjadi-jadi. Kalo kata Urang Sunda mah "asa di ulangtahun-keun".
Maksudnya, berasa dia lagi ultah bisa seenaknya dan
sebebas-bebasnya.
Nggak cuma orang-orang di office ini yang biasa tereak,
bahkan orang yang keliatannya diem pun ikutan liar. Ngomong
tereak-tereak dan nggak di kontrol. Mentang-mentang nggak ada bos. Belum
lagi orang dari office atas yang suaranya nggak kalah cetar membahana
membelah bumi.
Halah.
Yah, semoga saja semua itu cuma rasa khawatir
berlebihan.
Semoga saja orang-orang itu sekarang udah insyaf dan lebih
peduli pada sekelilingnya.
Peduli dan toleransi bahwa orang lain pun
ingin bekerja dengan tenang, tanpa ada gangguan polusi suara yang tidak
enak didengar itu.
Memang sih, setiap orang pasti ingin terlihat baik di
depan atasannya.Itu manusiawi, kok.
Tapi, ya nggak usah beda banged kayak
gitu kali. Keliatan banget cari mukanya....
No comments:
Post a Comment