BeTe and Rudet Stadium Akhir

14-Feb-12

Masih dalam suasana dengan emosi labil, karena tamu bulanan masih betah, yang otomatis emosi pun naik-turun setiap saat tanpa terkontrol. 
Huaaaaarggghhhhhhhhh...pengen gigit...gigit..gigiiiittttttt!!!!! 
Lempar...lempar..lempar..lempaaaaarrrr!!! 
Cubit...cubit...cubit..cubitttttt!!!!!!

Pokonya hari ini rudet dan BeTe stadium akhir. Dunia dan sekelilingnya tampak menyebalkan. Tapi nggak bisa marah dan ngamuk-ngamuk....*elus-elus dada*

Begitu banyak yang bikin kepala puyeng dan lemes hari ini. Dimulai pagi ini waktu mau laporan ke si Bos. Padahal itu laporan udah lengkap, eehhhh...dia malah minta data dari Jepang. Biar lengkap dan kita bisa check lebih teliti dan bla..bla..bla... 
Daripada manjang, aku cuma angguk-angguk kepala aja dan langsung balik ke meja. Setelah data dari Jepang nyampe, eeehhhhh....dia minta juga data QC di Indonesia. Katanya untuk cross check data Jepang itu dan supaya bisa membandingkan, dan bla..bla..bla....

Setelah data komplit semua, eeehhhhh...masih kurang juga dan malah manggil engineering dan bicara panjang lebar. Bilang harus check proses-lah, trial ulang-lah, monitoring-lah dan bla..bla..bla...panjaaaaaaaaaanggggg!!! 
Aku yang udah geram, gerah, marah, kesal, plus pengen nangis karena dari pagi si Bos rudet aja, nggak aku dengerin deh itu omongan si Bos. Aku cuma angguk-angguk aja, males nanggepin, biarin aja dia bicara panjang lebar. Untungnya engineer itu ngerti bahasa Jepang walaupun sedikit-sedikit, jadi aku nggak usah translate panjang lebar.

Saat itu kepala rasanya mau pecah. Pengen kayaknya aku banting itu laporan di depan si Bos sambil berkata, "Mau lo apa, sih?!"Tapi tentu saja itu sangat sangat nggak mungkin. Kecuali kalau besoknya aku resign mah nggak apa-apa. Hehehehe. Dengan muka merah (nahan marah), suara hampir abis (nahan sesenggukan), dan emosi labil, aku pun kembali ke meja kerjaku. Dan untungnya Tuhan masih berpihak padaku karena bersamaan dengan itu, bel pulang pun berbunyi. Tanpa ba bi bu aku pun langsung melesat ke toilet dan menangis sepuas-puasnya di situ. Pusiiiing rasanya ini kepala. Pengen menghilang, deh...

Setelah puas menangis, aku pun langsung cuci muka dan melihat wajahku di cermin toilet. Duhh, jelek banget!! Mata sembab, hidung merah, kacau deh! Nggak mungkin aku keluar toilet dan kembali ke meja kerja dengan muka kayak gini. Mana lapie belum diberesin, lagi...Ukkkhhhh.....

Akhirnya aku pun pergi loker buat bedakan dan nyisir, biar nggak terlalu kelihatan habis nangis. Tapi, tetap aja mata merah itu nggak mau hilang. Ketika berpapasan dengan temanku pun dia tahu kalau aku habis nangis. Dan langsung kujawab dengan senyum dipaksakan tanpa bicara sepatah katapun.

Dan itu baru satu kejadian dari sekian banyak kejadian yang bikin gerah. Sebetulnya aku sendiri nggak paham apa yang benar-benar membuatku nangis seperti itu. Hmm, mungkin ada beberapa kejadian lain, yah... 
Tapi, kita sambung lagi ntar, ok?

Sekarang waktunya lunch dulu.





No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...