25-Nov-13
Dua minggu terakhir ini aku kecanduan milk tea dan green tea. Tempat
biasa yang menjual kedua jenis minuman itu berada di pojok mall di
Bandung dan jauh dari keramaian. Tapi tetep dijabanin demi mendapatkan
minuman kesukaanku.
Sabtu siang itu Bandung amat sangat panas dan terik.
Aku kehausan. Sangat.
Tidak tanggung-tanggung, aku beli kedua minuman itu
sekaligus. Padahal satu jenis saja sudah sangat banyak, tapi aku tidak
mau ambil pusing dan keukeuh memborong dua cup besar.
Green tea aku
habiskan dalam waktu beberapa menit, lalu disusul milk tea pun aku
seruput hingga habis.
Tanpa jeda.
Tanpa diselingin makanan atau minuman
apapun.
Rasanya enak, segar, haus terobati dan rasa penasaranku pun
hilang.
Tapi, menit berikutnya kepalaku terasa pusing, perut mual dan
ingin muntah. Parahnya lagi, saat itu aku sedang di tempat umum dan
tidak mungkin mengeluarkan isi perutku di situ. Sepanjang perjalanan
pulang, aku hanya terdiam dan menahan mual.
Padahal aku tahu kalau beli
dua minuman sekaligus itu kebanyakan, tapi tidak digubris.
Padahal aku
tahu kalau besok bisa beli lagi, tidak usah kalap beli dua gelas
sekaligus.
Padahal aku tahu, tidak seharusnya mencampur milk tea dan
green tea sekaligus.
Itulah,
Mungkin itu hukuman dan peringatan karena aku
terlalu serakah, kalap dan tidak memikirkan akibatnya.
Mungkin bukan
hanya minuman, hal lainnya pun tidak boleh serakah dan berlebihan,
karena akibatnya akan tidak mengenakkan.
Begitu sampai di rumah, semua
minuman tadi aku keluarkan lagi dengan rasa mual yang makin
menjadi.
Wujudnya pun masih sama seperti saat aku meminumnya tadi. Uang
terbuang, minuman terbuang, yang ada hanya rasa tidak nyaman sepanjang
hari.
Nanti-nanti, cukup satu gelas dan satu jenis saja minuman yang aku
beli. Minuman yang lain bisa dibeli besok-besok hari, bukan?
No comments:
Post a Comment