Sakit yang tak pernah kurasakan

24-Dec-12

Minggu pagi itu, seperti biasa aku dan mama siap-siap untuk pergi senam.
Sakit perut karena lagi datang bulan nggak menurunkan semangatku untuk senam. Karena biasanya habis senam, sakit perut ini pasti sembuh, begitu pikirku. Yeah, pagi yang penuh pikiran positif.Setelah siap, kita berdua pun meluncur ke depan komplek pake motor. 100 meter hampir sampai ke lapangan senam, tiba-tiba tanpa ada angin ataupun badai (secara hari itu memang cerah sih..), perutku sakit dan melilit. Sakit teramat sakit hingga aku yang saat itu lagi nyetir, harus menepi dan jongkok di jalanan sambil menahan sakit.

Karena nggak mungkin senam dengan keadaan begitu, kita pun balik lagi ke rumah. Perjalanan balik yang amat sangat menyiksa karena sakit perutku bertambah parah.

Begitu tiba di rumah, sambil tertatih-tatih aku menuju kamar untuk berbaring. Aku pikir dengan berbaring akan sedikit meredakan sakitnya, tapi ternyata malah tambah parah.

Saking sakitnya aku sampai menjerit dan nangis sejadi-jadinya. Sakit yang pertama kali kurasakan bagaikan mau mati (bukan lebay ato minta dikasihani, tapi emang sakiiiittt...). Karena nggak tau harus gimana, aku cuma bisa nangis dan jerit-jerit.

Entah berapa lama aku merasakan sakit bagaikan di neraka (yang ini baru lebay...hehe), dan tahu-tahu (seingatku) aku hilang kesadaran alias pingsan. Mungkin saking nggak kuatnya nahan sakit. Begitu bangun, kurasakan lagi sakit perut itu bahkan lebih parah dari sebelumnya.

Entah pasrah dengan keadaan atau entah sudah nggak ada tenaga lagi untuk jerit-jerit, hari itu entah berapa kali aku nggak sadarkan diri. Untung waktu itu lagi di atas tempat tidur, jadi mau pingsan berapa kali pun nggak masalah. Hahaha.

Tiap kali mataku terbuka alias kembali ke dunia nyata, rasa sakit itu terasa lagi. Jadinya aku malah berpikir, mending pingsan aja deh daripada sakit terus(-_-)

Setelah sadar, badanku malah jadi nggak bisa digerakkan. Gerak badan atau kaki sedikit aja, perutku langsung sakit. Alhasil, selama beberapa jam aku cuma bisa terlentang di tempat tidur dan (sekali lagi) pasrah dengan keadaan. Bahkan ngambil hape di samping aja, butuh perjuangan berat #hadoohh.

Sore hari menjelang magrib, badanku mulai bisa digerakkan sedikit-sedikit. Dan satu hal yang bikin aku langsung bisa bangun adalah ketika menyadari kamarku bocor (waktu itu hujan deras banget dari pagi nggak berhenti..tumben-tumbenan pulak kamarku bocor(-_-;)). Kalau kamarku nggak bocor, kayaknya aku nggak bakalan bangun dan terus terlentang sampe pagi, deh.

Hingga posting ini diterbitkan, sakit perutnya udah agak mendingan. Tapi, masih susah untuk jalan dan gerakkin badan. Halah...halah...



No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...