kepo-mode-on

12-Dec-12

Walaupun aku bukan termasuk golongan keponesia alias pengen tahu urusan orang dan dianugerahi #uhuk dengan penyakit akut bernama Cuek Stadium Akhir, tapi kadang suka kepikiran kalau ada yang nggak biasa. Terutama dengan kehidupan orang sekitar.

Seperti yang aku temukan pagi ini. Sebetulnya aku nemu ini udah dari dulu berbulan-bulan yang lalu, tapi emang dasar si aku yang apatis akut, jadinya baru ngeh pagi ini #set dah lama amat ngeh nya.

Seorang anak manusia (tsaahh..nggak enak banget bahasanya) bergender cowok (sebut aja si Merah) dan seorang cewek (sebut aja si Pink #jadi kayak Power Rangers ini mah...), keduanya memiliki hubungan yang..hmmm susah dijelasin yah. Dibilang temenan, nampaknya lebih dari itu, dibilang pacaran juga rasanya nggak mungkin, karena si Pink udah berkeluarga (si Merah single ato nggak masih dipertanyakan). Tapi (selalu ada tapi..), dari banyak cerita yang kudenger sih katanya misua alias husband si Pink ini kurang perhatian. Ketika si Pink kurang diperhatikan dan ternyata ada orang yang lebih perhatian dari misuanya di luar sana yang tak lain dan tak bukan adalah si Merah, yahhh udah bisa ditebak deh endingnya.

Terus, udahan gitu? Kan tadi udah ada endingnya... Belum, pemirsa!Aku sering merhatiin (walaupun cuek, tapi suka merhatiin sekitarku loh..diam-diam tentunya), si Merah ini sering minta tolong apaaaaa aja sama si Pink. Dari yang ecek-ecek kayak nitip dibeliin minuman-lah, obat-lah, dsb, dsb. Dan anehnya si Pink kok mauuuu aja disuruh-suruh kayak gitu. Jadi kayak suami nyuruh istrinya beliin rokok ke warung gituh (misalnya..).

Yang bikin keponesia kumat adalah pertanyaan di bawah ini :
1. Emang di sekitar rumah si Merah nggak ada warung atau toko yang jualan yah? Pake beli yang gituan aja (bukan konotasi negatif yah...hihihi) minta ke si Pink.

2. Emang si Merah nggak bisa beli sendiri atau minta orang lain? Kenapa harus si Pink, secara orang disekitar dia itu buaaaanyaakkkkk, boo!!

3. Emang si Pink nggak ada kerjaan yah? Ampe mau disuruh-suruh gitu ama si Merah.4. Emang si Pink nggak jengah dan ribet disuruh melulu ama si Merah. Lha, kalau aku jadi si Pink aku suruh dia aja lakuin sendiri. Secara aku bukan istri atau pacarnya. Lagian ngapain juga merhatiin cowok lain, kalau udah punya misua?

Daaannn, karena aku nggak mau isi kepalaku penuh dengan pikiran negatif yang nantinya malah bikin penyakit buat diri sendiri, maka spekulasi yang terpikirkan (saat ini) adalah :

a) Karena masih dalam definisi "pertemanan" yang mencantumkan bahwa sesama teman harus saling menolong dan membantu, tepa selira alias tenggang rasa (pelajaran PPKn banget..), maka selama ada yang bisa dimintai tolong, ya udah si Merah pun minta ini-itu ke si Pink. Terlepas dari embel-embel dan rumbay-rumbay (halah-halah) apakah si Merah ada maksud lain (seperti sengaja cari perhatian atau supaya bisa lebih dekat dengan alasan nitip beliin sesuatu) atau memang tujuannya murni hanya itu (semoga..)

b) Masih menganut azas dan pasal yang di atas, si Pink pun berpikir kalau ada yang minta bantuan, ya harus dibantu. Terlepas dari ecek-ecek (Hah?!) apakah dia sengaja menolong agar si Merah lebih perhatian lagi padanya (padahal itu yang di rumah anda lagi meraung-raung butuh perhatian lho, Mbaaakkk...)

And theeennn, karena level keponesia aku hanya sampai level rendah bahkan ampe level jongkok (tengkurep juga boleh) dan dikalahkan oleh Cuek Stadium Akhir, maka hanya sampai situ saja analisa dan detektif-detektif-annya. Sisanya, ya sabodo teuing (ini kata-kata andalan^^) dan terserah mereka.

Kadang kalau memikirkan si Merah dan Pink ini, aku suka geli dan ketawa sendiri (nggak ada yang nemenin ketawa sih, jadinya sendiri aja #plaakk), sambil berpikir "Terus, status pernikahannya buat apa donk?" Kalau emang dari awal udah saling perhatian kayak gitu dan nampak klop, kenapa nggak married aja dan malah married ama orang lain? Kan, daripada sembunyi-sembunyi mending resmiin aja dan jadikan hubungan yang halal #sok religius nih.. Yess, pemirsa yang budiman...mereka seperti itu sembunyi-sembunyi dan berusaha terlihat biasa di depan orang lain. Tapi, instingku dan penyebaran mata-mata serta informasi intelejen ku nggak bisa dikibulin. Hahahahahhahhahhhaaaaaa #ketawa ampe kecengklak.

Kalau melihat mereka yang nampak biasa-biasa di depan khalayak ramai, padahal di belakang ada sesuatu yang nggak alhamdulillah banget, aku cuma bergumam dalam hati, "Baka mitai!! (seperti orang bodoh).

Lalu endingnya? Yaelaahhh...ini masih nanyain endingnya. Meneketehe ah, toh aku bukan pelaku, pemain, penulis skenario apalagi sutradaranya. Si aku hanyalah penonton dan penikmat hiburan gratis, tanpa mau tahu apa dan bagaimana hiburan itu dibuat. Maap ya kalau nggak puas. Silakan buat sendiri endingnya dan bisa dikirim baik berupa tulisan, video atau mau ngalamin sendiri? Bebaassss.. 

#Entah kebetulan atau apa, tapi kemaren aku nonton drama Jepang dan ada cerita yang samaaaa persis dengan kejadian di atas. Aku nonton sambil ketawa-ketiwi geli (mengingat bahwa kebetulan itu begitu hebat sekaligus menakutkan), padahal scene-nya lagi sedih berurai air mata...hehe#



No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...