19-Mar-13
Akhir-akhir ini rasanya ada sesuatu yang berubah. Entah kapan dimulainya, yang pasti beberapa minggu ini aku baru menyadarinya.
Dulu
aku selalu amat sangat susah kalau mau membuang sesuatu. Entah itu
makanan, benda pemberian, barang yang kubeli sendiri, sesuatu yang
kupungut (kayak pemulung aja..) atau bahkan perasaan #uhuk.
Ketika aku
menerima pemberian dari seseorang, aku pasti menyimpannya terus. Padahal
benda itu belum tentu kupakai, bahkan mungkin malah jadi mengganggu.
Tapi tetap kusimpan. Dengan alasan pemberian orang. Ataupun jika aku
punya suatu benda yang memiliki kenangan sendiri, pasti akan terus
kusimpan. Hingga kamarku isinya benda-benda aneh dan mungkin nggak
penting. Ketika aku membeli atau diberi makanan kesukaanku pun, aku akan
menghabiskan makanan itu sedikit demi sedikit, agar tidak cepat
habis.
Bahkan ketika aku menyukai seseorang, aku terus menyimpan
perasaanku. Tidak peduli orang yang bersangkutan membalas atau tidak,
tetap kusimpan. Terus kusimpan. Bahkan ketika dia menyakitiku pun, tetap
tersimpan. Terus dan terus. Walaupun aku tahu aku hanya membuang-buang
waktu dan perasaan, tapi nampaknya saat itu aku justru menikmatinya.
Menikmati memendam perasaanku. Padahal orang yang bersangkutan cuek
bebek alias lempeng-lempeng aja #tepokjidat.
Tapi sekarang....
Sekarang
rasanya aku begitu mudah membuang sesuatu. Seperti tidak ada perasaan
bersalah atau menyesal, aku buang begitu saja. Ketika aku membeli atau
diberi makanan kesukaanku, saat itu juga pasti langsung kuhabiskan.
Dengan alasan takut ada yang minta (dasar pelit...), atau takut makanan
itu jatuh, hilang, dsb. Terkadang kalau makanan itu tidak kusukai, aku
hanya memakannya sedikit lantas kuberikan pada orang lain atau malah
dibuang (hadeuh...jadi merasa bersalah karena buang-buang
makanan...).
Ketika seseorang memberiku sesuatu pun, kalau memang tidak
bisa kugunakan, akan langsung kuberikan pada orang yang lebih
memerlukannya. Kalau benda itu disimpan padaku dan hanya menjadi
tumpukan nggak berguna, bukankah lebih baik jika benda itu berada di
tangan yang tepat? Mungkin itu alasanku. Bahkan ketika menemukan
benda-benda lama yang sudah tidak terpakai, aku begitu mudah
membuangnya.
Sama halnya dengan perasaanku.
Ketika rasa itu memang tidak
perlu disimpan lama-lama, aku langsung membuangnya jauh-jauh. Ketika
dulu aku menyukai seseorang hingga bertahun-tahun, aku terus
menyimpannya. Tapi, entah kenapa kini aku bisa dengan mudah membuangnya.
Lalu, rasa yang baru muncul. Begitu rasa itu tidak aku perlukan lagi,
karena rasa itu telah membuat sesuatu dalam diriku tergores, aku pun
menyingkirkannya. Lalu, muncul lagi yang baru, dan begitu
seterusnya.
Seperti saat membuang makanan, ada rasa bersalah ketika
membuangnya. Karena aku tahu ada orang lain yang lebih membutuhkannya.
Begitu juga saat membuang perasaan ini. Tapi, bukan rasa bersalah yang
kurasakan, hanya saja sedikit sedih karena dulu rasa itu begitu indah.
Tapi ketika sudah tidak seindah dulu lagi, maka membuangnya adalah suatu
keputusan yang sangat tepat.
Am I wrong?
Oke, membuang-buang makanan itu
tidak boleh. Aku tahu itu. Jadi, agar aku tidak membuang-buang makanan,
aku hanya akan membeli makanan secukupnya. Tidak usah meladeni hasrat
ketika lapar mata.
Soal perasaan?
Whatever....
Kalau memang rasa itu justru
membuatku sakit dan hidup jadi tidak secerah biasanya (biasanya juga
suram, kok...haha), yah lebih baik buang saja. Toh, disimpan lama-lama
juga nggak akan dapat hadiah, kan? #mulai ngelantur...
Sekali lagi, aku
tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dua kali.Begitu, pemirsa.Lebih
dan kurangnya mohon maaf, sekian dan terima kasih.
No comments:
Post a Comment