15-Jan-14
Senin pagi, gerimis, tapi entah kenapa aku pergi ke kantor dengan
semangat. Mood pagi yang bagus dan ceria, mungkin tadi pagi habis
dengerin lagu-lagu Yuzu
dulu :D
Begitu sampai di gerbang kantor, masuk dan gesek
absen.
Tiba-tiba, seorang security nyamperin aku *sumpeh, saya ngga
maling ayam, paaak*
Security : "Maap, bu tasnya diperiksa dulu." (oohh,
pemeriksaan tas biasa, bikin panik aja)
Aku : -buka tas-Security : "Ini
makanan sama minumannya saya sita ya."
Aku : "HAAAHHH? UAAPPPAAAHHH?!"
(ala sinetron, mata melotot, mulut mangap, beksond jangan
lupa...jeng..jenggg!!)
Security : -nggak menggubris, ngambil chunky bar,
susu ultra, kacang sukro, permen karamel, biskuit marie dari tasku- (ini
mau ngantor apa nonton bioskop? banyak amat cemilannya)
Aku :
"Tunggu..tunggu...tunggu!! Ini apa-apaan? Maen ambil aja? Emangnya di
dalem cemilan saya ada senjata tajam sama bom atomnya gituh? Pake disita
segala."
Security : "Sejak hari ini, bu. Mohon maaf, tapi ini peraturan
dari HRD."
Aku : "HRD dari Hongkong?! Nggak ada informasi apa-apa
jugaa."
Security : -bisik-bisik sama temen di sebelahnya- "Kamu gimana
sih, infonya katanya mulai hari ini ngga boleh bawa makanan..."
Udah
kepalang tanggung sebel dan ngambek gara-gara cemilanku diperlakukan
semena-mena, aku pun ngeloyor pergi meninggalkan dua security yang lagi
bisik-bisik tetangga itu.
Security : "Buuu, ini cemilannya dinamain dulu.
Nanti istirahat ato pas pulang boleh dibawaaa."
Aku : "Ambil ajaaa, udah
ilfeel guweeee. Semoga bom atom yang aku simpen di chunky bar
MELEDAAAKKK. Rasain, lo!!"
Dan 10 detik kemudian, pos security pun hancur
berkeping-keping akibat bom atom di dalam chunky bar.
DUAAAARRRR!!
Ya
ngga lah. *pengennya sih*
Dan terima kasih untuk bapa-bapa security serta
jajaran staf beserta petinggi-petinggi HRD, karena pagi yang cerah itu
berhasil anda buat mendung dan kelabu untukku. Begitu juga mood karyawan
lainnya, yang aku yakin diperlakukan semena-mena sama seperti tadi.
Oke,
kita urutkan masalahnya satu persatu.
Di kantorku, ada dua office. Yang
pertama adalah main office yang berlokasi di lantai dua lengkap dengan
pengamanan kunci electronic di pintu masuknya yang berisikan Departemen
Accounting & Finance, HRD & GA, IT, dan tempat bercokolnya Asst.
General Manager. Sedangkan office yang kedua adalah office produksi
yang memiliki lokasi berbaur satu dengan area pabrik tanpa pengamanan
apapun yang berisikan Departemen Production Engineering, Quality
Assurance, Production Control, Production, dan tempat mangkal Director
plus aku di sebelahnya sebagai upik abu
sekertaris sekaligus penterjemah.
Selidik punya selidik, insiden
dilarang membawa makanan dan minuman itu sebetulnya udah dikasih tahu
semenjak hari Jumat minggu lalu, tapi HANYA kepada member main office di
atas. Jadinya, ketika hari Senin datang, semua member main office nggak
kaget dan tidak perlu menerima perlakukan tidak senonoh terhadap
makanan yang mereka bawa *halah*.
Sedangkan member office produksi SAMA
SEKALI tidak ada pemberitahuan mengenai pelarangan membawa makanan ke
kantor. Jadinya, hampir semua member office-ku menerima perlakuan yang
sama dengan kejadian di atas.
Sepele? Memang.Tapi rasanya nggak adil aja.
Kenapa harus dibeda-bedain gitu?Daan, ketika aku konfirmasi langsung
sama si Bos *ngadu nih yee*, bahkan si Bos pun nggak tahu apa-apa. Dia
cuma garuk-garuk kepala *belom keramas dua minggu kayaknya*
Tuh
kaaaann.
Belum cukup mengobati rasa sebel, aku pun ngomong langsung
dengan Ibu Pejabat HRD yang Terhormat itu.
Aku : -ceritain kejadian tadi
pagi dan tanya alasan kenapa hanya office produksi yang ngga dikasih
pemberitahuan-
HRD : "Oh, memang itu sengaja tidak dikasih pemberitahuan
terlebih dahulu. Kan namanya razia, jadi ngadadak."
Aku : "Lha, main
office dikasih tahu dulu hari Jumatnya. Bukan razia donk namanya kalo
kayak gitu mah."
HRD : "Oh, iya memang di main office saya yang
kasih infonya. Kalo buat di office produksi, saya sudah minta Manager
Quality buat kasih pemberitahuan. Mungkin dia nya lupa."
Intinya, ya
nggak jauh-jauh dari nyalahin orang lagi deh. Pejabat terhormat HRD yang
satu ini kayaknya hidupnya nggak afdol kalo belom nyalahin orang. Si
ini lupa kasih info-lah, si itu yang salah-lah, atau whateper-lah.
Kenapa
nggak telusuri dulu masalahnya, sebelum dia nyalahin orang. Mungkin
karena ngeliat aku duduk di samping pak kusir
si Bos, takutnya aku ngadu kali yeey. Sori dori wori aja, aku ngga hobi
nyampurin masalah orang dan NGGAK MAU TAU. Ngapain juga ngadu-ngadu ke
bos?
Lalu, mulai minggu ini peraturan baru pun keluar (ini perusahaan
isinya pabrik penangkal petir apa pabrik peraturan, ya?). Yaitu :
Dilarang membawa makanan dan minuman dari luar (ini kantor udah kayak
restoran aja). Jika ada yang membawa, bisa dititip di security buat ntar
diambil pas jam istirahat atau jam pulang.
Alasannya adalah untuk
mencegah karyawan makan saat jam kerja.Penyebabnya hanya karena ada yang
kepergok sarapan di loker (yang jelas-jelas area loker itu nggak boleh
dipake makan) dan banyak sampah-sampah bungkus makanan yang ditemukan
tidak pada tempatnya.
Memang sih, salah karyawan juga. Udah tau nggak
boleh makan, masih aja sembunyi-sembunyi, pake nyampah pulak. Kalo aja
mereka bisa lebih rapih dan bersih, pasti nggak bakal gini jadinya.
Kesalahan satu-dua orang jadinya merembet sama orang yang nggak bersalah
*jewer kuping karyawan yang bermasalah itu*.
Yah, sudahlah ya. Kalau
begitu, mari kita ber-OCD aja. Nggak usah pada makan, cukup minum air
putih dan nelen ludah aja.
*Beberapa minggu kemudian*
Mr. Doi : "Hai, saya
datang lagi ke Indonesia. Ini saya bawakan oleh-oleh mochi dari Jepang
kesukaan Ibu HRD."
Security : "Amankaaaannn! Tidak boleh membawa makanan
ke dalam kantor, mister."
Mr. Doi : -bengong-HRD : -gigit jari kaki
ngeliat mochi kesukaannya diembat sama security-
*Kemudian*
Tamu : "Saya
dari supplier XXX, ini ada Surabi Hejo, Risoles, Roti Bread Talk, Kue
Tart buat staff HRD sama Director."
Security : "Amankaaannnn!! Tidak
boleh bawa makanan ke dalam kantor!
HRD : -gigit jempol kaki dan nahan
iler ngeliat makanan mewah dan maknyooss itu disita security-
*And
then....*
Staff : "Gawat! Ada yang pingsan, sakit, gimana iniiii?!"
HRD :
"Coba bawa ke klinik terdekat."
Staff : "Nggak mungkin! Hujan badai di
luar dan kita terisolasi nggak bisa kemana-mana."
HRD : "Ya udah, kasih
pertolongan pertama dulu. Sakit apa memangnya?"
Staff : "Sakit anemia
kurang makan dan maag kambuh karena telat makan."
HRD : "Kasih obat
aja."
Staff : "Obatnya harus diminum setelah makan."
HRD : "Kasih dia
makanan dulu."
Staff : "Eh, maneh ngalindur? Pan teu meunang mawa dahareun ka kantor teh? Maneh nu nyieun peraturan, maneh nu ngalanggaaaaarrr?! *nepaktarang*
Yah,
kejadian di atas bukan mustahil, kan? :D
Tapi tetep aja, aku masih sebel
gara-gara perlakuan semena-mena tadi pagi! Pokonya nggak terimaaaaa!!!
*lempar staples*
Dilarang membawa makanan dan minuman dari luar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Shinjuku yang melelahkan
Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku. Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...
-
Good morning, epribadih! Udah lama banget kayaknya aku nggak nge-review dorama. Alhadulillah kali ini ada kesempatan [baca : kemauan] bua...
-
Selama sebulan terakhir ini ada satu hal yang bikin KECANDUAN. Entah dari mana awalnya, kapan mulainya, entah kenapa ujug-ujug ngebet sehin...
No comments:
Post a Comment