banjir oh, banjir...

9-Dec-13

Sore ini aku yang biasanya langsung melesat begitu bel pulang berbunyi, kini masih anteng nemplok di meja kerja. Pasalnya, hujan di luar gede pake banged yang nggak memungkinkan aku untuk pulang. Dari tempat kerja ke kosan sih cuman 5 menit pake motor, tapi dengan hujan kayak ember tumpah di arena water boom, 5 menit pun cukup buat bikin basah sebadan-badan.

Dan lagi, kemaren baru aja dari salon buat reparasi rambut *kayak jam tangan aja, pake direparasi*, jadinya anti banget donk ama hujan dan basah-basahan. Ntar rambyut ekeu jadi amburadul, cyiinn..*kesurupan banci taman lawang*

Ngomong-ngomong soal hujan deras, tahun lalu pun di tempatku merantau ini pasti langganan hujan deras tiap akhir dan awal tahun. Nggak tanggung-tanggung, hujan derasnya bisa bikin banjir bahkan sampe masuk ke tempat kerja yang otomatis bikin aktivitas kerja dan produksi mati total, yang berefek ke kerugian perusahaan *ih, jadi ngomongin yang serius-serius deh..*

Naah, supaya banjir bandang *nggak segitunya juga, sih* nggak terulang lagi saat musim penghujan nanti, pihak perusahaan langsung merombak habis-habisan saluran air, jalan, halaman, pokonya area-area yang bisa jadi penyebab banjir deh. Nggak tanggung-tanggung, biayanya pun habis milyaran *bisa buat beli kerupuk berapa karung ya?*.

Okeh deh beibeh, dengan biaya selangit gitu tentunya jaminan nggak bakalan banjir lagi donk.

Tapi, nyatanya...
Hari ini, hujan deras dor-dar gelap buricak-burinong *naon, sihh..* yang dimulai pukul 15.30 hingga aku mengetik postingan ini (jam di lapie 16.58) yang artinya baru berlangsung sekitar 1 jam setengah, sukses membuat area halaman luar di depan lobi penuh dengan air, pemirsah!

Air memang belum masuk sih dan masih di area halaman, tapi udah mulai menggeliat *bahasa apa itu?* dan nggak sabar pengen menyusup masuk ke area lobi. Kalo air sedikiiiit aja udah masuk ke area lobi, status kantor pun jadi siaga. Apalagi ngeliat dewa hujan nampaknya masih galo dan terus mengucurkan air hujannya tanpa henti. Khawatir kalo semalaman kayak gini terus, bisa-bisa....

Para Bos pun mulai panik. Bukan hanya panik takut air masuk ke dalam kantor seperti yang terjadi tahun lalu, tapi panik memikirkan uang milyaran yang sudah dikucurkan untuk menanggulangi banjir ini ternyata tidak menjamin mereka bakalan bisa bobo chwantieq dan nyenyak malam ini.

Aku?
Yah, aku bisa apa?
Paling bisanya berdoa supaya hujan cepet reda dan bisa pulang ke kosan tanpa basah dan rambutku yang habis dari salon ini teutep berkibaaarr indahnya *ditoyor orang sekampung.

Semoga hujannya cepet reda dan nggak sampai banjir.
Amiiinn.



No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...