kesurupan

11-Apr-13

Minggu malam (07-Apr-13), seperti biasa aku sedang mantengin layar lapie kesayanganku. Waktu itu lagi dengerin acara radio Arashi hasil donlotan sambil nge-burn dipidi. Lagi asik-asiknya, tiba-tiba temen kosanku SMS *padahal beda kamar, tapi mau nanya aja pake SMS segala*.

Dia tanya, "Ceu, kedengeran ada suara orang nangis nggak?"
Aku pun langsung mengecilkan volume laptop, dan memang terdengar suara cewek nangis. Bersamaan dengan itu, tetangga sebelahku tiba-tiba keluar dari kamarnya dan mendadak sekitar kamar rame dengan suara bisik-bisik tetangga. Aku pun ikut keluar kamar *walaupun males sebenernya..*

Ternyata tetanggaku pun mendengar suara tangisan itu. Gile, itu yang nangis ada di kamar no.2, sedangkan aku di kamar no.7 (kosan kita berbentuk memanjang dengan kamar berderet dari ujung sampai ujung). Tetanggaku menyangka cewek yang lagi nangis itu lagi sakit, soalnya nangisnya sambil aduh-aduhan *ini bahasanya rancu, ya..*

Tanpa hitungan menit, seluruh penghuni kosan sudah berkumpul di luar dan mulai menghampiri kamar no.2. Di sana sudah ada beberapa orang yang mencoba menenangkan cewek yang lagi nangis. Untuk beberapa saat, tangisannya berhenti. Tapi, beberapa menit kemudian dia menangis lebih keras lagi, bahkan disertai dengan suara tawa.
"Wah, ini mah jelas-jelas kesurupan", celetuk salah seorang penghuni kosan.

Ibu kosan dan anaknya langsung datang menghampiri dan mencoba menenangkan sambil bebacaan doa-doa. Tapi, bukannya tenang, cewek itu malah makin marah dan mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Indit sia!! Ntong ngaganggu aink! Aink mah hayang di dieu!" (Pergi sana! Jangan ganggu aku! Aku pengen disini!)

Beberapa lama kemudian, datanglah ibu-ibu yang dipercaya "bisa" menenangkan kesurupan. Ia langsung membisikan doa dan istigfar ke telinga cewek itu. Tapi, tetap tidak berhasil. Malah semakin ngamuk, "Nyeri!!...nyeri, sia teh! Mbung, nyaho!!" (Sakit...sakit, tau! Ngga mau!)

Kesal, ibu-ibu itu malah balik memarahi cewek yang kesurupan, "Lamun nyeri mah matakna kaluar! Di dieu mah lain tempat sia!" (kalau sakit, makanya keluar! Di sini bukan tempat kamu!). Anak ibu kosan bukannya bantuin, dia malah ngeledek sambil nyanyi, "Nyeri, nyeri, nyeri, moal beunang diubaran.....Talak tilu sakalian" (Orang Sunda pasti hapal lagu ini).

Semua penghuni kosan yang berkerumun dan menonton dari luar pun langsung pada ngakak. Suasana tegang pun mulai mencair.

Upaya menenangkan cewek kesurupan masih terus diupayakan. Ketika doa-doa dan istigfar terus dibacakan, tiba-tiba cewek itu melihat ke arah kami yang lagi nonton dan ketawa sambil bilang, "Hayang kaditu" (Pengen ke sana) sambil nunjuk para penghuni kosan.

Spontan para penghuni kosan yang lagi asik nonton kaget dan kalang kabut. Mereka takut "setan" nya pindah. Hiii.....

Salah seorang penghuni kosan tidak sengaja bertemu mata dengan cewek yang kesurupan itu dan dia langsung panik. Sedangkan yang lainnya termasuk aku masih ketawa-ketiwi karena panik nggak jelas.Karena bosan dan ngantuk, aku pun memutuskan untuk masuk kamar dan kembali ngulik lapie. Dari informasi yang kudapat, katanya dia kesurupan sampai jam 9 malam. Saking takutnya, ada penghuni kosan yang nggak berani tidur sendiri dan numpang tidur di kamar temannya. Aku sih cuek-cuek aja. Yang penting pikiran jangan kosong dan tetap berserah diri padaNya *tumben ngomong bener*.

Ini pertama kalinya aku melihat langsung orang yang kesurupan. Biasanya cuma denger dari cerita orang atau lihat di TV.



No comments:

Post a Comment

Nomikai

N omikai dalam bahasa Jepang secara harafiah berarti Drinking Party.  Biasanya diadakan di lingkungan kerja, kuliah, circle/club/community ...