#JuliNgeblog #Day8 : Berterus teranglah...

8-Jul-13

Meski aku cukup aktif dalam update blog pribadi yang kebanyakan berisi curhat pribadi *yeyalah, masa curhat tukang sayur di pengkolan sana #plaak*, tapi nggak semua curhat dan unek-unek itu bisa aku tuangkan bebas di dalam blog. Bukan...bukan karena takut ada yang baca (dan ternyata yang baca itu adalah orang yang aku kenal...), atau disebarluaskan dan menjadi headline news di seantero jagad *penulis selalu ngimpi jadi sosialita tapi nggak pernah kesampaian, harap maklum pemirsah..*.

Alasannya simple, karena terkadang aku sendiri takut untuk berterus terang pada diri sendiri.
Takut saat menuliskan perasaanku yang sebenarnya, takut kalau-kalau ternyata apa yang selama ini aku amini benar ternyata salah besar atau sebaliknya, dan aku hanya mencari pembenaran dari apa yang telah kulakukan *tsaahh...bahasanya* Yang paling takut sih, berterus terang soal perasaan. Padahal jauh di lubuk hati *duh, itu kata-katanya..* aku tahu kalau aku kesal, sedih, senang atau sedang jatuh cinta. Tapi, terkadang nggak mau ngaku dan tetep berkelit.

Misalnya, saat kesal sama seseorang aku hanya menganggap itu cuma perasaan selewat dan nggak penting. Tapi entah kenapa setiap kali melihat orang itu, yang ada malah selalu kesal dan sebel. Ternyata jauh di lubuk hati *duh, kata-kata ini lagi* aku sebetulnya punya sesuatu "keganjelan" terhadap orang tersebut yang belum diungkapkan. Yang jika tidak segera diungkapkan atau dibereskan, akan membuat kadar kesalku nggak hilang-hilang.

Makanya, karena di blog sendiri pun masih sulit untuk terus terang, aku pun cari jalan keluar untuk curhat dan mengeluarkan unek-unek ini. *Lha, unek-unek harus dikeluarin donk, kalo disimpen terus ntar bisa meledak*. Akhirnya, minggu kemarin aku menemukan sesuatu, lebih tepatnya seseorang yang bisa kuajak berbagi ceritaku. Aku menuliskan semua unek-unekku yang selama ini tak bisa kubagi pada siapapun pada seorang kakak yang baik hati dan mau membaca isi suratku yang panjangnya melebihi jembatan Suramadu *lebay, lu*

Disitu aku menumpahkan semua kekesalan dan kebingunganku selama ini. Yang tentunya nggak bisa diungkapkan di blog. Awalnya aku tidak terlalu berharap agar e-mail-ku di balas, karena dengan bisa berbagi saja sudah membuatku senang dan bebanku sedikit banyak berkurang.Ternyata beberapa hari yang lalu aku menerima balasan. Ketika membaca balasan e-mail itu, wajahku serasa ditampar dan telingaku berasa diteriaki seseorang *elus-elus pipi dan kuping*. Becanda. Aku senang sekali karena jawaban yang selama ini kucari akhirnya bisa kudapatkan. Sebetulnya, mungkin jawaban itu ada dalam diriku sejak lama, tapi ya itu tadi, aku masih enggan untuk berterus terang bahkan pada diri sendiri."Berterus teranglah..." satu kata yang amat sangat kusuka dari balasan e-mail itu. Satu kata yang selama ini kucari dan sebetulnya sudah ada di lubuk hatiku. Tetapi, karena tidak mau berterus terang itulah, maka jawaban itu tidak muncul-muncul.

Terima kasih kakak yang baik hati, karena sudah mau membaca e-mail ku yang panjang sangat itu *semoga nggak pegel waktu bacanya..*. Terima kasih juga sudah memberiku banyak saran dan masukan, meski kita tidak saling kenal, tapi kakak dengan senang hati mau membantuku. Dan terakhir, terima kasih sudah bilang kalau nama "Izumi" itu lucu...hehe...

Salam sayang buat Kak Theoresia Rumthe^^



No comments:

Post a Comment

Nomikai

N omikai dalam bahasa Jepang secara harafiah berarti Drinking Party.  Biasanya diadakan di lingkungan kerja, kuliah, circle/club/community ...