Dear Mom...

15-Oct-12


Pagi ini, entah kenapa tiba-tiba inget Ibuku tersayang. 
Sebetulnya tiap hari juga inget sih....cuma entah kenapa pagi ini pengen menuliskan sesuatu about Bundaku itu. Mungkin karena akhir-akhir ini banyak banget yang terjadi dan semua seperti begitu cepat berlalu. Selalu, saat banyak yang terjadi denganku, selalu aku ingin ketemu Ibu, melihat wajahnya, ngobrol dengannya dan makan masakannya :-)


26d508da5f4478b6b11231c7c6b61f51_mom4

Mom,
Sejak kecil aku mendapatkan begitu banyak kasih sayang dari Ibu. Walaupun aku anak tunggal, tapi Ibu tidak mendidikku menjadi anak yang manja, egois yang segala keinginannya harus terpenuhi. Tidak. Aku justru tumbuh menjadi seorang yang mandiri dan selalu berusaha agar tidak merepotkan orang lain. Ibuku seorang guru SD sekaligus ibu rumah tangga. Satu yang paling bikin aku salut adalah Ibu selalu bisa meng-handle karir dan rumah tangga dengan baik.

Walaupun aku sering ditinggal sendiri atau dititipkan di nenekku, karena Ibu bekerja, tapi aku tidak manja. Dalam mendidikku, Ibu tidak pernah banyak bicara atau memberi wejangan, Ibu lebih banyak diam. 
Tidak...bukannya Ibu nggak peduli padaku. Tapi aku tahu dan paham betul, kalau Ibu ingin aku melihat tindakan nyata yang Ibu lakukan, ketimbang hanya omongan saja.

Contoh kecil adalah ketika rumah berantakan, Ibu tidak pernah menyuruhku membersihkan rumah. Ibu justru membersihkan rumah sendiri dan membuktikan kalau jika dibersihkan, rumah pasti akan bersih. Ibu tidak pernah cerewet menyuruh-nyuruh aku. Dengan melihat tindakan Ibu, aku jadi tahu dan paham bahwa yang terpenting adalah tindakan, bukan omongan semata. Lalu, ketika musim ujian pun, Ibu tidak pernah memaksa aku untuk belajar. Yang penting ketika aku terima raport, nilaiku baik dan naik kelas. Begitu juga saat aku memilih jurusan kuliah, Ibu selalu menyerahkan semua pilihan padaku. Ibu tahu apa yang terbaik untukku, dan selalu memperhatikanku dengan caranya sendiri.


e801648c5acbf261bda45df2b854a914_mom1


Mom,
Ketika keluarga kita hancur berantakan, aku selalu melihat Ibu tegar dan tidak pernah menangis. Walaupun aku yakin, Ibu pasti menangis ketika aku tidak melihatnya. Ibu tidak pernah bertanya padaku soal perasaanku ketika broken home, tapi bukan berarti Ibu tidak peduli. Aku tahu, Ibu tidak menanyakannya karena beliau tidak mau membuatku lebih sedih dan terpuruk. Ibu hanya ingin melihatku tumbuh menjadi seorang yang bisa dibanggakannya tanpa terhalang masalah broken home. Sehingga, ketika aku sering kabur dari rumah, Ibu tidak pernah marah padaku. Beliau mengerti bahwa jika memang dengan cara itu bisa mengobati kesedihanku, tak apa.Ketika aku sering menginap di rumah teman atau pergi jauh, Ibu tak pernah melarangku. Asalkan alasan dan tujuannya jelas, dan aku bisa dihubungi kapanpun, Ibu tidak pernah bawel. Bahkan selama aku jauh darinya, Ibu tidak pernah menanyakan kabarku. Bukan berarti Ibu tidak peduli, tapi beliau percaya padaku bahwa aku bisa menjaga diri. Jika tidak ada kabar apapun dariku, itu artinya aku baik-baik saja, mungkin itu yang Ibu pikirkan.

Mom,Bahkan di usiaku yang sudah hampir seperempat abad ini (kesannya udah tua banget, ya...pake istilah abad^^), Ibu tidak pernah sekalipun bertanya soal cowok yang sedang dekat denganku. Apalagi soal married. Sekali lagi, bukannya Ibu tidak peduli padaku, tapi beliau tahu yang terbaik untukku dan beliau memperhatikanku dengan cara diam. Ibu tahu kalau saat ini aku masih menikmati pekerjaanku, sehingga tidak pernah bawel soal married. Walaupun banyak temanku yang sudah berkeluarga.


815768a48b5ebdd81ca91f2280af240c_mom3


Mom,
Pernah suatu waktu aku bertengkar dengan Ibu. Hanya masalah sepele. Selama beberapa hari aku tidak bicara sama sekali pada Ibu, tapi Ibu tetap memperhatikanku, walaupun aku bersikap dingin padanya. Dan jika kini aku ingat kembali saat itu, berjuta penyesalan masih ada dalam hatiku. Rasanya begitu bersalah ketika aku bersikap dingin padanya, sedangkan Ibu masih tetap memperhatikanku. Bahkan walaupun aku tidak minta maaf, Ibu dengan tulus memaafkanku dengan caranya sendiri. Dan kini aku tidak mau hal meyedihkan itu terulang kembali. Apapun yang Ibu minta pasti kulakukan. Aku tak mau melawannya apalagi menyakitinya. Tidak lagi.

Mom,
Aku selalu bangga padamu. Kaulah Ibu terbaik di manapun dan kapanpun. Kehadiranmu tidak akan tegantikan. Hidupku, impianku, motivasiku, semua adalah Ibu. Aku bisa menjadi juara umum di SMA, masuk perguruan tinggi impianku, lulus dengan nilai baik, bekerja di tempat yang baik, hingga bisa pergi ke Jepang yang selalu kuimpikan dari kecil, semua itu tak lepas dari dukunganmu.

Mom,
Walaupun engkau selalu diam dan hanya memperhatikanku dari kejauhan, aku tahu itu caramu menunjukkan betapa kau peduli dan menyayangiku. Kau selalu memberiku yang terbaik. Kau selalu mengingatkanku kala aku menempuh jalan yang salah. Kau selalu bisa memberiku contoh yang baik, tanpa harus banyak berkata-kata. Terima kasih untuk semua yang telah engkau berikan padaku. Walaupun aku tahu, seumur hidup aku tak akan bisa membalas semua kasih sayangmu yang begitu berlimpah itu, tapi aku akan terus dan selalu berusaha menjadi anak yang bisa kau banggakan.

Mom,
Tetaplah menjadi Ibu terbaikku, sekarang, besok dan selamanya....

"Pengen pulaaaaanggg, emaakkkk!!!" #gulingguling




No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...