Confession

13-Jan-12

Hari Kamis pagi, entah kenapa rasanya aku pengen buka account FB-ku. 
Padahal biasanya aku malas kalau urusan begituan. Pagi-pagi sebelum ke kantor enaknya sarapan sambil mantengin lapie dan lihat Arashi. Tapi, waktu itu mendadak rasanya pengen OL aja. Dan langsung deh aku OL sambil sarapan dan dengerin lagu Arashi mengalir di pagi itu.

Saat aku lihat account FB-ku, di situ ada 2 notice. Yang satu ada pesan masuk dan yang satunya lagi ada yang nulis di wall aku. Begitu aku buka, ternyata dua-duanya dari gebetanku. Isi message-nya adalah dia minta nomor hape-ku karena katanya ada yang mau diomongin. Dan yang dia tulis di wall aku pun sama. Hanya saja kalau yang di wall, dia agak sedikit bercanda."Hei, punya obeng nggak? Nggak yah? Ya udah. Tapi kalo nomer hape punya kan?? Hehehe..."
Gitu katanya. 
Aku jawab aja : "Obeng ada di ruang spare part tuh. Masa engineering nggak punya obeng? He.."
Tapi dia malah ngasih jawaban yang makin gombal. Ya udah, akhirnya aku kasih juga itu nomor hape.

Sepanjang hari aku nggak bisa konsen kerja. Aku terus memikirkan kata-katanya di FB tadi. Apa sebenarnya yang mau diomongin? Kenapa tiba-tiba dia minta nomor hape? Dan pertanyaan itu terus berlanjut hingga sore hari. Sore harinya, aku pulang agak terlambat. Karena tiba-tiba si Bos minta translate. Padahal kalau hari Kamis biasanya aku pulang cepet karena ada senam aerobik di kantor. Lumayan fasilitas gratisss :-)

Dan ternyata, saat itu jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Waduhh!! Ketinggalan senamnya hampir 30 menit. Setelah semua translate beres dan pamitan dengan si Bos. Aku pun langsung beres-beres lapie, dokumen, lemari dan nggak lupa dikunci. Saat aku mau simpan kunci di lemari, kebetulan dia juga ada di situ. Dan kita pun ngobrol-ngobrol sedikit.

Pukul 18.00 aku sampai di kosan. Badan cape tapi seger karena habis senam. Langsung deh memanjakan diri dengan mandi, keramas, dan dinner sambil nonton Arashi. Apalagi cuaca yang mendukung...sejuukkk...
Belum beberapa lama aku mau siap-siap dinner, tiba-tiba ada SMS. Siapa malam-malam gini, pikirku. Paling juga dari operator. Pas aku buka ternyata dia yang sms.
"Hai, gi apa?" tanyanya.
"Sapa yah?" tanyaku. Karena aku memang nggak tahu nomornya jadi nggak ada namanya. Walaupun feeling sih udah tahu siapa yang SMS. Hehehehe..
"Yang tadi minta nomor hape di FB."

Yappari!! Tuh kan...siapa lagi.

Dan SMS pun berlanjut hingga pukul 08.30 malam. Awalnya kita cuma SMS-an biasa, ketawa-ketiwi, tanya-tanya nggak penting, sampe tebak-tebakan nggak mutu. Tapi, lama kelamaan, dia mulai mengalihkan topik pembicaraan SMS.

Dia tiba-tiba mulai menyatakan perasaannya padaku. Aku antara kaget, senang tapi galau bin gundah gulana juga.Kaget karena nggak nyangka. Selama ini aku selalu merasa aku hanya bertepuk sebelah tangan. Dan dia nggak melirikku sama sekali. Senang, ya itu sih udah pasti. Orang yang kita suka ternyata punya perasaan yang sama, pastilah senang. Aku nggak akan munafik, kok... 
Galau....inilah problem terbesarku. Seperti postingan sebelumnya, dia udah punya cewek. 
Dan itu harga mutlak. Nggak bisa ditawar lagi. Titik.

Sudah prinsipku, kalaupun aku suka sama seseorang, tapi saat aku tahu orang tersebut sudah ada yang punya, aku tak akan berani menyentuhnya. Apalagi merusak hubungan mereka.

Lalu, aku pun bilang kalau aku memang menyukainya, tapi aku nggak mau merusak kebahagiaan orang lain. Aku bilang, "kasian cewek kamu ntar... ". 
Dan dia cuma menjawab kalau dia juga nggak tahu harus gimana.

Bingung.Aku sendiri sangat menyukainya, tapi aku pun nggak mau melanggar prinsipku. Seandainya posisiku di balik dan aku jadi ceweknya yang sekarang, trus aku tahu cowokku ternyata suka sama orang lain atau bahkan selingkuh...Owh..owh...udah pasti sakit hati serasa dicabik-cabik. Dan kalau aku memaksakan perasaanku, orang lain pasti akan sakit hati.Jadi sekarang mau gimana? Nggak gimana gimana. Yah, jalanin aja seperti biasa. ngobrol seperti biasa, ketawa seperti biasa, merhatiin dia juga seperti biasa...hahahahaha....

Kalau yang satu itu tetep yahh...Lagian ngeceng aja kan nggak apa-apa. Nggak ada yang melarang. Hak setiap orang mau suka sama siapa juga. Asal kitanya bisa mengontrol aja.Yah, mungkin yang agak beda, sekarang dia jadi lebih ramah (dari dulu sih emang ramah dan murah senyum), lebih perhatian, dan aku jadi nggak canggung lagi. Cuma satu yang aku sayangkan, sekarang aku nggak bisa bebas memperhatikan dia dari meja kerjaku. Karena kalau aku lagi memperhatikan dia, sering banget kepergok dan ketemu mata. Waduuhhh, malu deh. Jadinya aku cuma bisa memalingkan wajah, sedangkan dia malah senyam-senyum sendiri. Dasar!!! 

Hahahaha....To be continue....




No comments:

Post a Comment

Shinjuku yang melelahkan

Beberapa waktu lalu saya pergi nonton Kimetsu no Yaiba movie di bioskop Shinjuku.  Saya pergi dengan 3 orang teman, sebut saja Intan, Eti da...