#JuliNgeblog #Day29 : Balada Aktor Amatir

29-Jul-13

Seperti yang pernah dijanjikan di postingan sebelumnya, aku mau cerita soal kabaret yang ditampilkan oleh temen-temen kantorku.

Jadi ceritanya hari Jumat (26-Jul-13) kemaren, kantorku ngadain acara bukber alias buka bersama yang diikuti seluruh karyawan mulai dari atasan hingga anak-anak SMA yang lagi magang, tidak terkecuali kudu ikut. Acaranya pun nggak nanggung-nanggung, diadakan di hotel yang cukup berkelas. Jarang-jarang kan, bukber di hotel plus disuguhi beragam hiburan hasil kreasi karyawan.

Naahh, ternyata khusus staff office di kantorku rencananya juga pengen ikutan eksis dan nggak mau kalah sama karyawan dari bagian lain. Akhirnya diputuskanlah kita bakal menampilkan kabaret modern, soalnya kalo nyanyi atau sholawatan udah biasa. Untungnya cerita udah duluan dibikin, dan kita tinggal latihan sesuai isi cerita itu. Ceritanya pun nggak jauh-jauh dari cerita rakyat Indonesia, yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih plus campur aduk cerita Cinderella.

Karena semua member yang ikut serta adalah aktor amatiran, maka untuk mengantisipasi lupa dialog akibat demam panggung, diputuskanlah agar dialog direkam duluan. Dan para aktor amatiran ini cukup cuap-cuap alias lip sync saat pementasan nanti. Tidak lupa ditambahin lagu-lagu supaya kabaret lebih seru.

Yang pertama harus dibuat tentunya rekaman suara dan lagu. Berhubung kebanyakan pada gaptek soal mixing suara dan lagu, maka kita pun meminta bantuan staff IT buat record suara. Ternyata staff IT-nya ini kebingungan juga, karena program mixing suara yang ada di lapie-ku beda sama program yang biasa dia pakai. Jadinya, selama beberapa jam ntuh staff IT ngulik dulu deh. Sementara kita sibuk nyiapin properti untuk pentas nanti.Oia, karena kosan-ku jaraknya yang paling dekat dengan kantor, alhasil selama beberapa hari kosanku diacak-acak buat tempat latihan. Mana sempit lagi, wayahna deh duduknya saling dempet.

Setelah recording suara selesai, dan properti pun siap dipakai, maka mulailah para aktor memainkan perannya masing-masing. Ada yang awalnya jaim dan malu-malu, tapi begitu ngeliat temen-temen yang lain semangat dan total dalam mendalami perannya *halah*, maka yang jaim-jaim tadi pun nggak mau kalah, malah jadi lebih beringas *emang macan*.

Satu hari menjelang pementasan, akhirnya beres juga semua persiapan. Terlihat simple dan lancar? Ooowww, anda salah besar pemirsah!! Banyak banget hambatan dan kejadian ngenes plus bikin nyesek yang campur aduk dalam pembuatan drama musikal terbesar sepanjang abad ini *dziighh*.

Mulai dari lagu yang dicari nggak ada dan kudu rempong donlot sendiri *yang ini sih kerjaan aku sebagai pembajak dan donloder sejati*. Trus pas recording suara udah selesai, eehh...staff IT-nya lupa cara convert dan nge-save hasil recording itu. Alhasil kudu mulai dari awal dan tugas motong-motong suara serta lagu jadi makananku hingga larut malam. Setelah beres pun, ternyata suara yang dihasilkan malah jadi rebek. Ngg, bahasa Indonesianya apa ya? Pokonya suaranya nggak jernih, deh. Untungnya hal ini pun bisa disiasati oleh kecanggihan dari staff IT itu.

Selama latihan plus rekaman, banyak script yang harus diedit dan dirombak di sana-sini, dan tentunya memakan waktu yang tidak sedikit. Setiap hari kita latihan hingga hampir pukul 10 malem. Recording aja makan waktu 3 hari, sedangkan latihan peran cuma satu hari! Dan berhubung ini lagi bulan puasa, otomatis buka puasa pun dilakukan sambil latihan. Walopun cuma menu seadanya, yaitu jus, minuman dingin, gorengan dan popmie, tapi karena dimakan rame-rame, jadinya malah makin seru.


ff18653240c4c5461b96b93208ec5f2a_c360_2013-07-25-19-20-31-987
(suasana latihan di kamar kosanku, berantakaaannnn)



ccd689ff725d243a8958117e45089efd_c360_2013-07-24-19-57-56-991 
(yang ini saat sibuk recording *serius amat*)


Habis latihan, boro-boro mau makan berat, ngeliat aja udah enek dan ngantuk. Jadinya selama beberapa hari ini para aktor kita pun hanya menikmati makanan seadanya dengan gizi yang tidak seberapa. Aku sebagai pesakitan maag sejati *penyakitan aja bangga*, langsung deh kumat dalam beberapa hari. Hingga posting ini ditulis, sakit maag-nya belum sembuh dan malah makin sakit. Nggak tau tuh temen-temenku yang lain. Mudah-mudahan sih nggak bernasib sama. Kalopun bernasib sama, lumayanlah ada temen *dijambak orang sekantor*.

Karena latihan dilakukan ampe larut malem, otomatis ngeganggu tetangga kosan yang lain donk. Mana berisik dan cetar membahana pula. Untungnya, selama latihan berlangsung nggak ada tetangga yang ngelempar sendal atau batu ke arah kita. Mereka dengan sabarnya tetep diem di kamar kosannya masing-masing *nggak tau juga sih, kalo di dalam hatinya ngedumel*

Lalu, waktu yang dinantikan pun tiba. Pementasan kabaret yang menguras seluruh keringat dan darah dari para pejuang kita ini *halah* dimulai. Saat pementasan, terlihat banyak kekurangan seperti lupa dialog (yang akhirnya cuma cuap-cuap nggak jelas), lupa timing tampil (yang akhirnya kudu didorong dan ditarik sama member yang lain) dan ada juga yang nggak kuat nahan ketawa selama pementasan.

Yang paling bikin salut adalah nggak ada satupun member yang jaim dan malu-malu saat pementasan berlangsung. Semua total memerankan peran masing-masing. Nggak peduli seluruh aula ketawa ngakak, pokonya yang penting tampil aja. Seneng banget saat melihat semua penonton tertawa terbahak-bahak dan terhibur dengan kabaret yang kita pentaskan.Yang paling seru adalah saat juri mengumumkan kabaret kita sebagai penampilan terbaik. Akhirnya, semua jerih payah dan usaha kita nggak sia-sia. Walaupun hadiahnya nggak seberapa, tapi yang penting kita sudah berusaha menampilkan yang terbaik. Semoga di lain kesempatan kita bisa menampilkan yang lebih baik :)


a9e0a279e581358928d3166d682f389e_bukber-107
(suasana saat penyerahan hadiah *sayang nggak ada foto lain lagi yang lebih bagus*)




No comments:

Post a Comment

Nomikai

N omikai dalam bahasa Jepang secara harafiah berarti Drinking Party.  Biasanya diadakan di lingkungan kerja, kuliah, circle/club/community ...