26-Nov-12
Dulu, waktu kecil pasti sering ditanya, "Cita-citanya apa?".
Ketika aku ditanya seperti itu, jawabanku yang waktu itu masih SD adalah "Arsitek!". Tanpa ragu dan nggak peduli teman-teman yang lain pada pengen jadi pilot, dokter, astronot atau guru. Ditunjang dengan hobi gambar, aku tetep setia pengen jadi arsitek. Plus punya impian pengen bikin rumah yang guedeeee dan megah buat Mama tercinta #Owh.
Tapi, begitu seseorang (aku lupa siapa) bilang padaku, "Kamu mau jadi arsitek? Berarti harus pinter matematika ya."
Dari situ aku langsung terhenyak, kaget, diam seribu bahasa dan nggak tau apa harus gimana (lebay amat!). Glek! Seumur-umur aku paling anti sama ngotak-atik angka alias Maths! Kalau aku jadi arsitek, tiap hari aku harus bergelut dengan matematika. Tidaaaaaaaaaaakkkkk!!! (teriakan ala sinetron striping).
Dulunya aku pikir kalau jadi arsitek itu tinggal gambar-gambar aja rumah atau bangunan yang kita inginkan. Design, poles-poles, trus bangun rumah.. Woilaa, jadi deh rumah impian. Emang dasar pikiran anak SD. Kalo cuman gitu sih anak ingusan juga bisa. Nggak perlu sekolan tinggi-tinggi. Bikin bangunan tanpa diukur dulu, yang ada ambruk deh.Yahh, namanya juga anak SD...
No comments:
Post a Comment