10 Hal Menakjubkan yang Dapat Dilakukan saat Menjelajahi Kansai

Kalau ditanya kota apa yang akan/ingin dikunjungi ketika pergi ke Jepang, mungkin hampir sebagian besar akan menjawab : TOKYO.
Ya, siapa sih yang tidak mengenal ibukota dari Negeri Sakura ini?

Tokyo dengan segala keunikan dan kehebatannya, mulai dari kota, wisata kuliner, budaya, teknologi, hingga orang-orangnya.

Tapi, tahukah kalian bahwa selain Tokyo, di Jepang masih banyak kota dan tempat yang bisa kita jelajahi, bahkan tidak kalah amazing-nya dengan Tokyo.
Sekadar intermezo, Tokyo terletak di kawasan Kanto atau secara harafiah di sebelah timur.
Nah, kali ini saya ingin mengajak kalian menjelajah bagian baratnya atau biasa disebut Kansai. Masih terasa asing dengan nama ini? Hmm, kalau ini bagaimana? Osaka, Kyoto, dan Nara? Pernah dengar bukan?

Nah, ketiga kota itu (dan banyak kota lainnya, tentunya) secara geografis masuk ke dalam area Kansai.
Pada Maret 2016 lalu, saya berkesempatan mengisi liburan untuk ngubek-ngubek Kansai selama 5 hari ditemani seorang teman yang sedang melanjutkan study-nya di Osaka.

Apa saja yang bisa dilakukan di Kansai?
Check it out!


[1]  Mendaki Fushimi Inari Sampai Gempor

Kuil Fushimi Inari terletak di Kyoto, dengan ikon torii (gerbang kuil) berwarna jingga berderet mulai dari pintu masuk hingga puncak. 
Dengan prinsip "mumpung disini" kami memutuskan untuk mendaki ratusan tangga Fushimi Inari hingga ke puncak.

[tidak ada yang bisa dipeluk, Fushimi Inari pun bolehlah]


Gempor? Pasti.
Bahkan kami harus istirahat duduk di tangga batu beberapa kali untuk charge tenaga.
Ditambah lagi, saat itu suhu Kyoto masih di bawah 10 derajat, yang meskipun kami ngos-ngosan mendaki, udara dingin masih terasa menusuk.


[lelah mendaki, tangga Fushimi Inari pun bisa dipakai untuk duduk santai sejenak]


Di tengah jalan saya hampir menyerah dan bermaksud kembali ke bawah.
Tapi, begitu melihat serombongan anak SMP mendahului dengan semangatnya, saya pun serasa dikompori dan melesat mendaki tidak mau kalah dengan berondong-berondong itu.
Masa kalah sama yang muda.


[2]  Menikmati Kepuasan Saat Tiba di Puncak Kuil Fushimi Inari

Ada apa gerangan di puncak Fushimi Inari, sampai saya bela-belain mendaki hingga gempor?
Rupanya di sana ada tempat berdoa bagi penganut agama/kepercayaan setempat.

Mungkin bagi saya yang bukan penganut agama/kepercayaan tersebut terasa biasa, namun bagi mereka yang sengaja datang jauh-jauh apalagi mendaki hingga puncak, mungkin aktivitas berdoa disini akan terasa sakral dan bisa menjadi sebuah motivasi untuk tidak menyerah mendaki sampai puncak.

[puncak Fushimi Inari]


Satu hal yang unik dari Fushimi Inari, semakin kita naik ke atas maka harga air minum yang dijual di vending machine akan semakin mahal.
Saking tidak ada kerjaan, saya dan teman mencek satu persatu harga air minum yang tertera di mesin. Mulai dari pintu masuk kuil di bawah, harganya masih standar 100 Yen/botol, mulai naik agak ke atas, harganya pun ikutan naik menjadi 120 Yen.
Dan di paling atas alias paling mahal, harganya bisa mencapai 140 Yen.
Jadi, kalau mau mendaki sebaiknya beli minum di bawah saja ya, kan lumayan lebih murah #ternyatapelit


[2] Berfoto di Arashiyama Bamboo Forest

Masih berlokasi di Kyoto, Arashiyama ini terkenal dengan hutan bambunya.
Dari Fushimi Inari, kalian bisa naik bus sebagai moda transportasi menuju Arashiyama yang hanya memakan waktu sekitar 5 menit.

Bagi yang punya tinggi minimalis bak termos es seperti saya, berfoto di samping deretan bambu di Arashiyama sangat direkomendasikan.
Kenapa?
Karena efek bambu yang ramping membuat saya terlihat lebih tinggi dan langsing #abaikan

[sudah kelihatan tinggi belum?]



[3]  Menikmati Matcha Ice Cream

Akhir-akhir ini di Indonesia sedang booming matcha atau green tea.
Mulai dari ice cream, latte, desert, martabak sampai kue cubit dan makanan tradisional pun tidak mau ketinggalan ikut-ikutan meramaikan dunia per-matcha-an ini.

Tapi, jangan ngaku kalian penggemar matcha kalau belum mencoba matcha ice cream asli Kyoto.
Dari hasil googling, matcha dari Kyoto terkenal enak, kental dan rasa matcha-nya nendang banget.
Apalagi ice cream-nya yang kental, creamy dan yummy ini wajib kalian coba kalau pergi ke Kyoto.



Hanya dengan 400 Yen, kalian sudah bisa menikmati satu porsi soft ice cream matcha yang banyak dijual di warung-warung pinggir jalan Kyoto.
Soft ice cream yang saya coba waktu itu ada di dekat Arashiyama dan isinya banyak banget.
Sepanjang jalan saya menjelajah bamboo forest, ice cream ini nggak habis-habis.


[4]  Menyantap Ramen Halal

Sebagai muslim, terkadang saya kesulitan ketika mencari makanan halal di luar negeri, terutama di Jepang. Dengan prinsip 'belum ke Jepang kalau belum makan ramen' maka saya pun mulai searching warung ramen di Jepang.

Sayangnya, banyak ramen di Jepang menggunakan daging babi. Bahkan, meskipun toping dagingnya bisa diganti dengan sapi, kuah kaldunya tetap bikin saya agak khawatir karena hampir semua kuah mengandung tulang, minyak atau bagian tubuh babi lainnya.

Atas rekomendasi teman, ada satu warung ramen halal di Kyoto bernama Naritaya.
Kebetulan, dari Arashiyama tempatnya tidak jauh, cukup naik bis 10 menit saja.
Di depan warung, tertempel sticker berlogo "HALAL", yang membuat saya semakin yakin untuk mencoba salah satu menunya.

[Spicy ramen ditambah karaage]


Rasanya enak, kuahnya mantab (pake 'b' supaya terasa meyakinkan), apalagi ditambah karaage (ayam goreng tepung tanpa tulang), membuat satu porsi ramen seharga 1000 Yen ludes dalam beberapa menit.
Dan tentunya saya pun bisa makan dengan tenang tanpa was-was.

Oiya, di dalam warung yang dikelola warga Timur Tengah ini disediakan juga mushola dan tempat wudhu, lengkap dengan mukena dan al-quran, plus di dalam warungnya pun mengalun lagu-lagu berbahasa arab.
Jadi, meskipun berlama-lama nongkrong sambil makan ramen, kita bisa sambil menunaikan ibadah.


[5]  Berkunjung ke Aoyama Gosho Manga Factory (AGMF)

Setelah puas menjelajah Kyoto, esok harinya kami pergi menuju Tottori Perfecture untuk mengunjungi Aoyama Gosho Manga Factory (AGMF).
Tempat apa itu?

AGMF sederhananya adalah museum tempat memamerkan seluruh karya seorang komikus Jepang : Aoyama Gosho.
Di Indonesia, beliau terkenal dengan karyanya yang berjudul Detective Conan dan Kaito Kid.
Pasti sudah tidak asing dong dengan judul komik di atas.

So, sebagai fans sejati Detective Conan yang sudah baca komiknya sejak SMP, pastinya AGMF ini tidak boleh dilewatkan!

[Aoyama Gosho Manga Factory tampak dari depan
*maaf cuaca sedang mendung, jadi fotonya gelap*]


Sepanjang jalan mulai dari Yura Station (disebut juga Conan Station karena daerah ini tempat kelahiran sang komikus)  yang ditempuh menggunakan kereta dari Tottori Station selama 50 menit hingga ke AGMF kita bisa mencari karakter-karakter yang muncul di komik Detective Conan.

Pokoknya berasa detektif yang sedang mencari petunjuk, kalau jeli kita bisa menemukan Shinichi Kudo, Ran Mouri, Kaito Kid, Kelompok Detektif Cilik, hingga Shuichi Akai dan Kawanan Berjubah Hitam lainnya dalam bentuk patung, hiasan di jembatan, bahkan sampai logo toilet!

[bahkan patung Shinichi Kudo dan Ran Mouri saja saling berpasangan, kamu bagaimana? 
#eeaak]



[logo toilet-nya unik ya!]


Sepanjang jalan dari Yura Station hingga ke AGMF, berasa surga untuk penggemar Conan seperti saya.



Tiket masuk untuk dewasa dibanderol seharga 700 Yen/orang.
Entah harus sedih atau senang, saya dan teman disangka anak SMA sehingga si mbak-mbak petugas tiketnya memberikan tiket pelajar seharga 400 Yen saja.
Haha. Lumayan!

[dua tiket untuk pelajar SMA, kakak!]


Di dalam AGMF banyak yang bisa di-eksplore, mulai dari video pendek biografi Aoyama Gosho, coretan komik original, duplikat ruang kerja sang komikus, maket trik yang ada di komik Detektif Conan yang bisa kita coba sendiri, hingga puppet show yang menampilkan beberapa karakter karya Aoyama Gosho.


[salah satu maket dalam kasus bayangan nenek-nenek yang terlihat di pintu]



[berpose bersama sang komikus]


Tiket yang tadi kita dapatkan bisa juga digunakan untuk berfoto bersama karakter Conan dan Kaito Kid. Cukup dekatkan hologram yang ada di tiket dalam sebuah mesin, maka woilaa muncul karakter Conan atau Kaito Kid di sebelah kita.


[6]  Berakrab-ria dengan Rusa-rusa Cantik di Nara

Hari berikutnya kami menuju Nara, kota yang terkenal dengan patung budha-nya.
Spot pertama yang kami datangi adalah Nara Park dimana banyak rusa-rusa cantik dan jinak yang bisa kita ajak main, bercengkrama, makan bareng, atau ngegalau bareng.



Nara Park ini luas sekali, rusanya pun berjumlah ratusan.
Kalau kalian mau memberi makan rusa, bisa membeli shika senbei atau sejenis opak/keripik khusus untuk rusa. Harganya 150 Yen untuk 1 ikat yang berisi sekitar 5 pcs.


[hai rusa cantik, godain kita donk! *langsung diseruduk*]


Ketika berada di dekat rusa-rusa ini, sebaiknya jaga barang bawaan kalian.
Bukan, bukan karena rusa-rusa ini tukang ngutil apalagi ngejambret, tapi rusa-rusa ini entah kenapa suka dengan benda-benda menjulur panjang seperti kabel, tali bahkan KERTAS!
Iya, kertas.
Rusa-rusa itu memakan kertas yang dibawa pengunjung, mulai dari brosur, pembungkus makanan, sampai surat cinta #uhuk
*yakali ngapain juga bawa-bawa surat cinta kesana*



[7]  Memandangi Patung Budha Sampai Leher Pegal

Setelah puas bermain dengan rusa-rusa yang unyu di Nara Park, selanjutnya kami ngesot sedikit menuju ke dalam taman. Ada beberapa kuil yang bisa kita kunjungi, mulai dari kuil kecil seperti Toshodaiji Temple hingga yang paling besar yaitu Todaiji Temple.



Harga tiket masuk Todaiji Temple sebesar 500 Yen, dan di dalamnya kita dapat melihat banyak patung budha yang bikin pegal leher karena saking tinggi dan besarnya.
Selain patung budha, kita pun bisa mempelajari story mengenai beberapa patung disini. Mulai dari nama, kisah, hingga beberapa miniatur bangunan kuil pun ada.





[8]  Surga Jajanan Enak di Osaka

Hari terakhir di Kansai, kami menjelajahi Osaka karena memang letaknya dekat dengan tempat tinggal teman, sekaligus menghemat tenaga untuk kepulangan besok ke Indonesia.

Spot pertama yang kami datangi adalah Osaka Castle.
Sebelum memasuki area utama Osaka Castle, kami terlebih dahulu melewati taman yang cukup besar. Sepanjang taman ini, kalian bisa menikmati wisata kuliner khas Osaka di kedai-kedai pinggir jalan.

Kalau kalian yang merasa kuliner Jepang kebanyakan hambar dan kurang bumbu, mungkin cita rasa kuliner Osaka bisa lebih cocok dengan lidah Indonesia, karena lebih kaya bumbu dan tentunya lebih murah. Haha.

[kalian tega makan kue se-unyu ini?!]



[menikmati crab stick yang yummy di depan Osaka Castle]



[lagi-lagi nggak bisa menahan diri kalau nemu ice cream]


Selain di sekitar Osaka Castle, kami juga mencoba beberapa kuliner di sekitar Tsutenkaku yang nuansa tradisionalnya masih kental dan Dotonbori, yaitu area yang jadi pusat gaul anak muda di Osaka.


[belum sahih kalau ke Osaka belum mencoba Takoyaki, dan dengan porsi sebanyak ini dibanderol seharaga 300 Yen saja~!]



[steam rice dengan daging kambing dan telur setengah matang, yang bisa dinikmati di sebuah cafe yang berlokasi di Shinsaibashi]



[9]  Mengagumi Kemegahan Osaka Castle

Setelah berjalan melalui taman, kami pun tiba di depan Osaka Castle.
Untuk memasuki bagian dalam castle, kita harus membayar tiket masuk. Selain spot utama Osaka Castle, di sebelahnya terdapat toko souvenir yang menjual berbagai macam oleh-oleh mulai dari pernak-pernik lucu, cemilan khas Osaka, sampai pedang dan shuriken Ninja pun ada.


[Lapor! Benteng telah kami kuasai, Yang Mulia! 
*yakalii Benteng Takeshi*   *duh, ketahuan tua deh*]



[10]  Nongkrong di Shinsaibashi dan Dotonbori

Kedua tempat ini ibaratnya Shibuya dan Harajuku kalau di Tokyo, alias tempat gaulnya anak muda di Osaka. Mulai dari area belanja, wisata kuliner, tempat oleh-oleh, hingga cafe-cafe fancy semua ada disini.

Dotonbori dan Shinsaibashi memiliki lokasi yang berdekatan, bahkan bersebelahan seakan tidak dapat dipisahkan dan maunya nempel terus, padahal mereka bukan muhrim.
Jadi, kalian bisa mengunjungi dua tempat tersebut sekaligus sambil cari gebetan baru.


[Dotonbori]


Shinsaibashi adalah pusat belanja dengan bermacam-macam toko di sepanjang jalan dan tidak pernah sepi. Baik itu hari biasa ataupun weekend, pagi, siang atau malam, selalu ramai.
Banyak brand terkenal yang bisa kita jumpai di Shinsaibashi, mulai dari brand lokal hingga brand terkenal yang harganya membuat kita berpikir, ini bayarnya pakai daun atau harus jaga lilin dulu semalaman.


[Shinsaibashi]


Di Dotonbori sendiri ada ikon yang terkenal yaitu papan reklame produk Glico. Karena belum sahih kalau belum berfoto di depan iklan Glico ini, maka saya pun berpose sama seperti si mas-mas Glico ini.


[abaikan saya dengan pose yang.....ah, sudahlah]



Saat saya berkunjung ke Kansai, masih bulan Maret dan sakura pun belum mekar. Semoga di lain kesempatan saya bisa mengunjungi Kansai dan tempat lainnya bertepatan dengan mekarnya sakura di musim semi.

➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤➤


Jadi, tertarik untuk menjelajahi Kansai dan tempat-tempat menakjubkan lainnya di Jepang? Kalian bisa lho menjelajahinya dengan gratis!
Weew!
Caranya, kalian bisa menceritakan betapa menakjubkannya Jepang kepada HIS Travel Indonesia dengan membuat posting/artikel di blog pribadi bertemakan "Amazing Sakura" pada periode 31 Januari hingga 28 Februari 2017.
Pemenang utama akan mendapatkan hadiah liburan ke Jepang GRATIS!

Jepang dengan segala keunikan dan kehebatannya bisa kalian ceritakan, sehingga dapat memberikan inspirasi orang-orang untuk berkunjung ke Jepang dan merasakan sendiri se-amazing apa sih Jepang itu.
Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa lihat di:
http://his-travel.co.id/amazing-sakura-blogger-competition/




HIS Travel Indonesia adalah sebuah travel agent yang dapat me-arrange liburan kalian untuk Tour Packages to Japan.
Tidak hanya paket tour, di HIS Travel Indonesia pun kalian bisa booking hotel, rental mobil, airticket, rental wifi, bahkan pengurusan VISA dan banyak lagi.

Staff HIS Travel Indonesia yang ramah dan responsif akan membantu kalian sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Pokoknya staff HIS friendly banget deh, pengalaman waktu Wisata ke Jepang kemarin soalnya, saya banyak dibantu mereka.



HIS Amazing Sakura - Blogger Competition





2 comments:

  1. wah pengen banget ke jepang, mudah-mudahan taun ini di mudahkan buat kesana, amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin.
      Semoga tahun ini bisa ke Jepang ya, ditunggu ceritanya loh :)

      Delete

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...