[Sightseeing] : Himeji Castle

Di awal 2016 lalu, aku berkesempatan mengunjungi Osaka Castle (meski belum sempat masuk ke dalamnya) dan TAKJUB dengan megahnya Osaka Castle.
Begitu foto di depannya, berasa pengen bilang, "Benteng sudah kami kuasai, Yang Mulia!".
*cuma anak 90an yang tahu arti dari dialog di atas...khekekkkkekkk*
*ketahuan deh tua...haha*

Seperti kita tahu, Jepang adalah negara yang memiliki banyak Castle.
Dan mumpung lagi di sini, maka aku pun berniat untuk mengunjungi setiap castle yang ada di Jepang.
Doain semoga bisa terwujut ya!

Setelah Osaka Castle, castle yang kukunjungi berikutnya adalah Himeji Castle.

[View castle di depan gerbang utama, saat baru turun dari bis]


Himeji Castle berlokasi di Kota Himeji yang masih masuk ke dalam Perfecture Hyogo dan area Kansai.
Perfecture Hyogo biasanya lebih terkenal dengan kota Kobe dan Kobe Beef-nya yang enyaak *katanya sih, ane belum nyoba soalnya....mihiiil bok..haha*, naah coba deh agak melipir sedikit ke Himeji, yang ternyata nggak kalah seru dari Kobe.

Akses menuju Himeji pun gampang banget, dari stasiun Kobe cukup naik kereta JR dengan destinasi menuju Himeji dan cuma memakan waktu 39 menit.
Begitu tiba di stasiun Himeji, akan ada petunjuk arah menuju Himeji Castle, bahkan begitu keluar dari stasiun, bangunan Himeji Castle yang didominasi warna putih akan langsung terlihat dengan megah dan cantiknya.

[semakin dekat semakin kerasa betapa megahnya Himeji Castle]


Oiya, ketika masih di dalam kereta dan hampir menuju stasiun Himeji pun, di sebelah kiri akan terlihat bangunan Himeji Castle.
Saking guedeeee dan megahnya, dari kejauhan pun udah keliatan dan minta di-dadah-dadah.

Well,
dari stasiun Himeji kita bisa naik bis sekitar 4~5 menit, dan di sekitar halte bis bakalan banyak petunjuk bis mana yang bisa kita naiki kalau mau menuju Himeji Castle.
Kalau lagi santey pun bisa jalan kaki kok, paling makan waktu 20 menitan.
Pokoknya aksesnya gampang banget!!!

Begitu turun di halte tepat depan gerbang utama Himeji Castle, kita akan disuguhi kolam yang luas banget sebelum menuju gerbang castle.

[di sekitar taman castle, ada si emeng ini berkeliaran :D]


Di sebrangnya pun terdapat banyak pertokoan bergaya kuno (bangunan jaman-jaman samurai gitu) yang menjual berbagai macam oleh-oleh mulai dari makanan berat, camilan,souvenir, bahkan tiruan Himeji Castle dalam ukuran mini.

[area pertokoan tepat di sebrang Himeji Castle]


Setelah memasuki gerbang utama, kita akan melewati taman *atau padang rumput?* yang cukup luas sebelum nanti memasuki gerbang castle.
Dari gerbang utama - ke taman - sampai gerbang castle, tidak dipungut biaya alias HARATISSS.
Tapi, begitu memasuki gerbang castle, kita harus membayar tiket masuk seharga 1,000 Yen (sekitar Rp 120,000).

MAHAL?
Hmmmm, awalnya sih kupikir begitu.
Tapi begitu memasuki area castle, rasanya harga segitu WORTH IT banget dengan pemandangan dan pengalaman yang bakal didapatkan ketika berada di dalam Himeji Castle.



Setelah membayar tiket masuk, pengunjung akan diberikan guide book dan brosur lainnya yang bisa jadi petunjuk selama berada di sekitar Himeji Castle.
Guide book ini ternyata nggak cuma tersedia dalam bahasa Jepang dan Inggris, bahasa lainnya seperti Belanda, China, Spanyol, Korea bahkan BAHASA INDONESIA pun ada!!!
Senangnyaaaa, dari sekian banyak bahasa di dunia, Bahasa Indonesia terpilih ke dalam salah satunya.

[Guide book dalam Bahasa Indonesia
*tetep aja kagak dibaca, cuma dipegang sepanjang jalan...haha*]


Begitu memasuki area utama Himeji Castle, kita diharuskan melepas alas kaki alias nyeker.
Sepatu atau sandal yang kita bawa dimasukkan ke dalam kantung plastik yang akan disediakan oleh petugas castle.
Jadi, selama keliling castle, kita sambil ngejinjing kresek berisi sepatu 😆 

Himeji Castle memiliki 7 lantai dan NGGAK ADA LIFT!!!
Kalau mau menjelajah hingga puncak castle, satu-satunya cara cuma ngesot naik tangga satu persatu tiap lantai.
GEMPOR!!!
Tapi, entah kenapa nggak kerasa begitu naik satu persatu dari lantai pertama hingga ke puncak castle.
Mungkin karena naiknya sama-sama, rame, seru, bahkan banyak para lansia yang dengan semangatnya naik sampai ke puncak castle.

Malu donk yeeey anak muda kayak akik kalo sampe kalah sama kakek dan nenek :)

[view dari puncak castle]


Ditambah lagi, di tiap lantai castle ada berbagai macam benda-benda bersejarah yang dipamerkan.
Jadi, nggak kerasa bosen dan capek, karena sambil mendaki, sambil menikmati benda-benda bersejarah.
Mulai dari miniatur seluruh area Himeji Castle, kerangka kayu Himeji Castle, penjelasan tiap lantai dan fungsi setiap ruangannya, sampai tokoh-tokoh bersejarah yang pernah menghuni atau pernah punya chemistry sama si Himeji Castle ini #ehem

Oiya, Himeji Castle ini pun sering jadi lokasi syuting film.
Yang paling anyar adalah film-nya Mas Okada Junichi yang berjudul Sekigahara.
*celingak-celinguk siapa tau ada Mas OkaJun lagi syuting*  #NGAREP

[Mas Okada nggak bilang-bilang sik mau syuting di Himeji Castle, pan akik pengen ngeliat
#SAPELU]


Seluruh isi Himeji Castle dan pajangan di dalamnya boleh kita foto, asalkan nggak pake blitz.
Jadi bebas deh mau mengabadikan foto, video atau cuma sekadar instastory aja.

Puncak Himeji Castle alias lantai teratas diisi dengan kuil kecil tempat berdoa.
Bagi penganut kepercayaan setempat, langsung berbondong-bondong berdoa di depan kuil. Mungkin sebagai rasa syukur bisa mendaki hingga puncak castle dengan selamat dan lancar kali ya^^

Di beberapa lantai pun ada penjual souvenir khas Himeji Castle *jualan mah teuteuuup yeey*
Tadinya akik pengen beli buku tulis yang ada cover perang Sekigahara sama tokoh sejarahnya, tapi nggak jadi.
Pasalnya, ntar pasti ujung-ujungnya nggak kepake dan cuma numpuk di sudut meja. Haha.

Well,
meski gempor naik sampai lantai 7, tapi rasanya PUAS banget begitu ngeliat pemandangan di puncak Himeji Castle.
Himeji Castle buatku CANTIK banget.
Warna putih yang mendominasi bangunannya, pemandangan di sekelilingnya, dan rasa takjub ketika memasuki bagian dalam castle, membuat aku sampai DUA kali mengunjungi Himeji Castle!!!






[dilihat dari sudut manapun tetap cantik dan megah]


Dalam 3 bulan ini, sekitar 4 kali aku mengunjungi Himeji, dan nggak bosen untuk berdiri di ujung stasiun sambil memandangi bangunan Himeji Castle dari kejauhan.
Apalagi kalau cuaca lagi cerah, wuiiiiih CAKEP banget😍

Then,
ketika kemarin mengunjungi Himeji lagi, aku nggak sengaja nemu guesthouse yang OKE banget.
Guesthouse ini memang nggak terletak tepat di dekat stasiun Himeji, tapi tempatnya bagus loh.
Namanya Shironoshita Guesthouse.

[dipotoin sama yang punya guesthouse :D]


Untuk menuju Shironoshita, kita cukup naik kereta lagi sekitar 2 menit aja dari stasiun Himeji.
Cari kereta Bantan-Line dan cukup satu stasiun aja, kemudian turun di Kyoguchi Station.
Pake kereta lokal donk!!!!
Itu tuh kereta yang cuma ada dua gerbong, jadwal keretanya pun cuma ada 30 menit sekali, trus menuju area rumah-rumah penduduk di pinggiran Himeji, pokonya bener-bener berinteraksi dengan penduduk lokal.
Asik banget!!!

Pemilik guesthouse-nya ramah banget dan asik diajak ngobrol, bahkan sebagai service dia ngasih semangkuk apel buatku.
*tau aje gue lagi laper*
Isi guesthousenya rapih, bersih dan caantiiiiik banget.

[Area resepsionis yang bakalan menyambut kita begitu memasuki guesthouse]


Harga permalamnya 3400 yen, untuk kamar dormitory isi 3 ranjang (tipe dua tingkat) khusus prempewi, dengan kamar mandi (bathtub + shower), toilet, dan tempat cuci muka untuk dipakai bersama.

[Sharing room yang bisa dipakai bebas sampai jam 12 malam]


Kebetulan, di hari aku menginap, tamunya cuma GUE SENDIRI.
Jadi, kamar dengan 3 ranjang diisi cuma akika sendiri, dengan kamar mandi dan toiletnya juga.
Yihaaaa!!! *ajrut-ajrutan di kasur*

[AKU BEBAAASSS!!! Cuma sendiri di kamar!!!!]


[Bersih dan rapih^^]


So, bagi kalian yang berkesempatan mengunjungi area barat Jepang alias Kansai, jangan cuma Osaka, Kyoto, atau Kobe saja yang dikunjungi, tapi sekali-kali silakan sapa si Himeji yang cantik ini juga ya😄

[Another great view at Himeji
*bangunan putih yang paling ujuuuung itu Himeji Castle. 
Kalo lagi cerah bisa keliatan jelas dan makin cantik*]







No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...