gampangan

Akhir-akhir ini saya
gampang marah,
gampang kesal,
gampang menangis,
gampang mengeluarkan kata-kata kasar,
bahkan
gampang mendendam.

Mungkin saya sudah jadi cewek gampangan.
Weew!

[gambar dari Webtoon Yumi's Cell]

Mungkin saat ini sel-sel di dalam otak saya sedang berkata seperti itu.


Awalnya saya pikir ini hanya emosi sesaat yang biasa datang jika sedang PMS.
Tapi, ketika periode PMS berakhir, emosi itu tidak hilang juga.
Bahkan dia sering datang tanpa kenal waktu dan tempat.

Saat bangun tidur, tengah malam, siang bolong, 
saat di kamar seorang diri, bahkan saat meeting dengan banyak orang, pikiran saya tiba-tiba tidak fokus dan bisa tiba-tiba kesal hanya karena hal sepele.

Setiap bangun tidur selalu terasa berat dan enggan untuk pergi ke kantor,
setiap menginjakkan kaki di tempat kerja, pikiran-pikiran tidak menyenangkan selalu datang silih berganti.
Bahkan, pernah di tengah-tengah meeting, saya dengan entengnya bilang, "bahasa Jepangnya lupa. Nggak tau." dengan wajah lempeng dan sebodo amat.
Bahkan saya bisa bolos kerja tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Jadi, kesimpulan yang bisa diambil adalah saya sudah tidak peduli dengan pekerjaan saya. Terserah deh ya mau disebut demotivasi atau apapun itu istilahnya.
Menghitung mundur hingga mendapatkan pekerjaan baru, atau paling lambat hingga akhir tahun ini saya akan segera mengucapkan sayonara dan mengajukan surat resign.

Kenapa nggak langsung aja angkat kaki dan meninggalkan orang-orang primitif itu sekarang juga?
Toh, lowongan kerja untuk Japanese Interpreter selalu tersedia tiap hari, dan amat sangat banyak yang membutuhkan.

Well, saya sedang menunggu THR yang sebentar lagi masuk rekening, plus bonus yang sudah di depan mata, dan visit ke Jepang yang tentunya free karena dibayar oleh kantor sekitar akhir tahun nanti.
Tidak apa kalau banyak yang bilang saya mata duitan, toh saya akui I LIKE MONEY and I NEED IT!
Saya tidak mau munafik, karena memang pada dasarnya saya dan banyak orang di luar sana pasti butuh uang. Lagipula semua yang saya sebutkan di atas memang hak saya, kan tidak baik juga nolak rezeki *ngeles*

6 bulan mungkin akan terasa lama dan menyiksa jika setiap hari yang saya hadapi terus seperti ini.
Tapi, kalau setelah 6 bulan itu saya bisa memetik hasil yang manis, mungkin saya akan coba untuk menjalaninya.

Semoga, saya diberi kekuatan dan kesabaran hingga akhir tahun nanti,
dan diberikan pengganti yang lebih baik.





No comments:

Post a Comment

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...