A quiet morning walk in Kamakura

Saya cukup sering ke Kamakura karena tidak jauh dari rumah, sekitar 1 jam 30 menit ditempuh dengan kereta.
Tapi saya baru sadar kalau belum pernah menulis tentang Kamakura di blog.
Mungkin karena sudah posting di Instagram yang sat set dan singkat, jadinya agak malas kalau harus menulis dan posting di blog. Haha.

Padahal banyak sekali yang bisa diceritakan tentang Kamakura, yang tidak pernah membuat saya bosan meski sering pergi kesana.

Beberapa hari yang lalu, saya pergi (lagi) ke Kamakura.
Berbeda dengan jalan-jalan ke Kamakura yang pernah saya lakukan, kali ini saya ke Kamakura di pagi hari.
Beneran pagi hari, bahkan saat matahari belum terbit, saya sudah ngejar kereta pertama!
Tujuan saya ke Kamakura pagi-pagi buta adalah untuk menghindari kerumunan orang dan over tourism, yang akhir-akhir ini jadi issue di Jepang setelah pandemi korona berakhir.
 
Sekitar jam 5:40 AM, saya sudah standby di stasiun terdekat dari rumah, menunggu kereta datang. Sebenarnya saya tadinya mau pergi dengan kereta paling pertama yang berangkat jam 5:24 AM, tapi karena kereta ini adalah kereta local alias berhenti di tiap stasiun yang mana bakal lama banget nyampenya, maka saya putuskan menunggu kereta berikutnya yang Express.

Sekitar jam 6:43 AM saya tiba di Fujisawa Station dengan kereta Odakyu-Line. Dari sini saya ganti kereta yaitu Enoden Train, kereta lokal yang iconic banget dengan warna hijau-nya (ada yang warna ungu juga sih) yang akan membawa saya ke Kamakura.
FYI, Kamakura terletak di Kanagawa Prefecture, berada di sebelah kota Tokyo.

                                                  (Fujisawa Station at 6:43 AM)
                    
Hari Sabtu pagi, Enoden Train masih kosong, suatu pemandangan yang sangat langka.
Saya pun masuk ke gerbong paling belakang dan memilih kursi di sisi kiri, supaya bisa melihat jendela di sisi kanan.
Kenapa? Karena di jendela sisi kanan nanti, kita bisa melihat laut!

Tadinya saya mau langsung ke Kamakura Station, tapi mumpung sudah naik Enoden, saya berhenti dan mampir dulu di Kamakura Koukoumae Station.
Ada apa di sana?
Ada tempat legendaris bagi pecinta anime, khususnya anime Slum Dunk!

Yup!
Tidak jauh setelah keluar dari Kamakura Koukoumae Station, dengan berjalan kaki sekitar 50 meter, kita akan melihat perlintasan kereta api dengan view laut di seberangnya, yang juga akan kita lihat di opening anime Slam Dunk.
Dimana sang tokoh utama, Hanamichi Sakuragi melambaikan tangannya dengan view perlintasan kereta api, laut, lengkap dengan Enoden Train warna hijau melintas.

Bagi penggemar Slam Dunk, tempat ini wajib fardu’ain untuk dikunjungi.
Sayangnya, karena movie yang rilis beberapa tahun lalu membludak dan Slam Dunk fever kembali lagi, jadi banyak turis baik orang Jepang atau luar Jepang yang mengunjungi tempat ini.
Perlintasan kereta ini sebenarnya bukan tempat wisata, hanya tempat umum di sekitar perumahan lokal, sehingga banyak yang mengeluhkan turis yang ngga bermoral, nyampah, berisik, bahkan membahayakan, karena banyak yang berdiri di tengah jalan pengen berpose dan berfoto supaya sama kayak Hanamichi.

                          (Perlintasan kereta api yang terkenal karena anime Slam Dunk)

Anyway, karena saya datang pagi-pagi banget, saat itu masih sepi.
Ada dua-tiga orang turis Tiongkok (atau Taiwan/Hongkong?) yang berada di situ.
Kalau saya datang siang bisa puluhan orang bejubel disitu. Hahah.
Setelah saya mengambil beberapa foto dan video, saya menyebrang ke arah laut untuk sekedar menikmati angin laut dan suara ombak di pagi hari.

                                                  (Kamakura Beach di pagi hari)
            
Setelah puas menikmati laut, saya kembali ke stasiun untuk melanjutkan perjalanan.
Karena tadi pergi subuh dari rumah, saya belum sempat sarapan.
Daripada pingsan salatri di Kamakura, saya memutuskan untuk sarapan dulu.

Perhentian berikutnya adalah Hase Station, 15 menit dengan Enoden dari Kamakura Koukoumae-station. 
Beberapa hari yang lalu, saya menemukan tempat sarapan dengan menu masakan Jepang tradisional dan tempatnya terlihat nyaman saat merencanakan jalan-jalan ke Kamakura.

Nama tempatnya Asa Gohan-Ya Rakuan.
Asa Gohan artinya makan pagi.
Dari Hase station tinggal jalan kaki sekitar 5 menit.

Begitu saya tiba di Rakuan, ternyata ini adalah penginapan dimana dia open breakfast untuk pengunjung selain tamu yang menginap.
Kebetulan hari itu, cuma saya yang sarapan di jam breakfast paling pagi (jam 8 AM).
Jadinya saya berasa booking satu resto di pagi hari, cuma ada chef dan owner (yang datang belakangan).


Menu pagi itu adalah nasi, ikan shirasu kecil, ikan bakar, tamagoyaki (telur dadar gulung), miso soup, beberapa asinan, bahkan dikasih desert berupa shiro-dango (kue beras).
ENAK BANGET!
Saya makan sampai ludes, sampai semua piringnya bersih.
Thank God, nemu tempat sarapan yang nyaman dan enak, sepi dan tenang pula.
Ditambah chef dan owner-nya friendly banget.


Setelah perut kenyang, saya melanjutkan perjalanan menuju Hasedera Temple, cukup jalan kaki 7 menit dari tempat sarapan.
Karena masih jam 9 pagi, Hasedera Temple masih sepi.
Saya menuju tempat penjualan tiket otomatis, membeli tiket untuk dewasa seharga 400 yen, lalu menuju pintu masuk.

Hasedera Temple atau biasa disebut Hase-kannon adalah salah satu kuil Buddha di kota Kamakura yang terkenal karena menyimpan patung kayu besar Jūichimen Kannon, manifestasi Bodhisattva Kannon berkepala sebelas.


Begitu memasuki area Hasedera, kita disambut dengan taman yang cukup luas, lengkap dengan kolam serta air mancur dan ikan koi gede di dalamnya.
Saya menjelajah seisi temple dan mengunjungi berbagai area, seperti Nagomi-jizo (Nagomi : peaceful, relaxing), Benten-kutsu Cave, Kannon-do Hall, Kannon Museum, Obervation Platform, dan banyak lagi.

                                                              (Nagomi-jizo)

Di area Kannon-do hall yang menjadi main area, terdapat patung budha ukuran massif hingga ke atap temple dan dan sangat megah.
Karena area ini adalah tempat ibadah, jadi tidak boleh difoto/video.

                                                      (The Kannon-do Hall)

Sekitar jam 10:30, saya selesai menjelajahi Hasedera temple.
Tidak semua saya explore, karena energi saya mulai lowbat (hahah).
Begitu saya keluar dari gerbang Hasedera, para turis asing bejubel di depan main gate bersiap untuk masuk.
Fiuuuh, untung saya datangnya pagi, jadi tidak terlalu ramai.

                                               (Hasedera Observation Platform)

Dengan energi yang tinggal 2%, saya melanjutkan perjalanan ke The Great Buddha.
Tadinya mau udahan aja, karena udah mulai pusing dengan kerumunan orang yang makin siang makin rame.
Tapi, karena dari Hasedera ke The Great Buddha cuma jalan kaki 7 menit, ya udahlah ya nanggung, sekalian aja kesana.

Di The Great Buddha saya membeli tiket masuk dewasa 300 yen per orang, dan seperti yang sudah diprediksi, disana sudah mulai rame.
Akhirnya saya hanya melihat patung budha yang gede banget itu, mengambil beberapa foto dan video, lalu pulang menuju Hase Station.

                                               (The Great Buddha Kamakura)

Dari Hase Station saya menuju Kamakura Station dengan Enoden Train.
Tidak ada tempat atau spot yang mau saya kunjungi di Kamakura, saya hanya mau membeli beberapa makanan yang wajib saya bawa pulang kalau lagi ke Kamakura, yaitu dry fruits dan nuts.

Ada toko khusus yang masing-masing jual dry fruits dan nuts di Komachi-dori Kamakura.
Dan saya suka sekali keduanya. Enak dan unik.
Di toko dry fruits saya membeli orange, lemon dan mini tomato.
Sedangkan di toko nuts saya membeli caramel cashew, miso peanut, sugar peanut dan banyak lagi. Di tengah jalan pulang menuju Kamakura station, saya melihat ada yang jual 100% beef minced cutlet, yang kayaknya enak banget, jadi saya bungkus dua biji buat dibawa pulang.

                                                 (Oleh-oleh dari Kamakura)

Sebenarnya saya tadinya mau lunch di sekitaran Kamakura atau Kita-Kamakura.
Ada kedai sushi yang saya incar disana.
Tapi, berhubung energi saya udah benar-benar lowbat, ditambah kerumunan turis yang makin banyak, akhirnya saya nyerah dan pulang.

Dari Kamakura station saya menuju Fujisawa station dengan Enoden train, lalu lanjut lagi dengan kereta biasa menuju rumah.

Cape, tapi seru dan menyenangkan!
Kamakura memang ngga pernah ngebosenin.
Dan bucket list saya menjelajah Kamakura di pagi hari pun terwujud.
Terima kasih untuk pagi hari yang indah, cuaca cerah dan nyaman, serta makanan enak hari ini😊
                                                (Thank you for this beautiful morning)



No comments:

Post a Comment

近況報告(kinkyou houkoku)

近況報告   (kinkyou houkoku) atau current situation report alias update status terkini saya hahah #PENTING Tidak banyak yang berubah, hidup saya...