[Life in Japan] : Perbedaan bioskop Jepang dan Indonesia

Minggu lalu, akhirnya aku berkesempatan pergi ke bioskop di Jepang buat nonton Bang Cobra di film High and Low The Movie 2 : End of Sky.
Pengalaman pertama nonton di bioskop Jepang memiliki kesan tersendiri dan tentunya punya beberapa perbedaan kalau dibandingkan dengan bioskop di Indonesia.



Yang pertama,
bioskop di Jepang tiketnya MAHAL.
*ini faktor utama yang paling beda....haha*
Kalo di Indo, satu tiket regular berkisar antara 35 ribu sampai 60 ribu, tergantung hari biasa atau hari libur.
Tapi di Jepang, harga satu tiket regular bisa mencapai 1800 yen atau sekitar 216ribu rupiah!
*langsung jatuh miskin*

Padahal dengan harga tiket segitu di Indonesia, bisa pesen di velvet area, itutuuuh yang nontonnya pake tempat tidur, dan untuk berdua pulak.
Padahal bioskopnya sih yaa sama aja kayak di Indo.
Screen gede, tempat duduk seperti kebanyakan di teater bioskop, udah deh.

Makanya kalo nggak kepengen-kepengen banget ya mending simpen aja uangnya buat yang lain.
Haha.

Yang kedua,
bioskop Jepang selalu penuh, terutama untuk film yang lagi HEITZ.
Memang sih, di Indonesia juga kalo filmnya lagi hit pasti penuh.
Tapi bioskop Jepang tuh penuhnya ya BENERAN PENUH. Nggak ada satupun kursi yang tersisa.
Bioskop Indo kan sepenuh-penuhnya pasti ada nyisa beberapa kursi, terutama yang paling depan dan paling deket screen, karena kebanyakan orang pasti milih nonton ntar aja daripada kudu pegel leher saat kebagian di deket screen dan nonton sambil menengadah.

Kalo pas nonton di bioskop Indo biasanya kursi yang terisi cuma 3 biji, sebaliknya di bioskop Jepang kursi yang tersisa cuma 3 biji 😁

Di Jepang, kursi paling depan tetep aja terisi.
Bahkan aku pun dapetnya kursi jajaran ke-3 dari screen.
*habis nonton langsung kram leher*

Nampaknya orang Jepang antusias banget nonton bioskop.
Oiya, karena aku belum pernah nonton yang film hollywood, jadi nggak tahu apakah film Hollywood juga sepenuh itu atau nggak.

Yang ketiga,
ketika film belum mulai dan screen masih menayangkan iklan atau trailer film lain, suasana di dalam bioskop RAME dan BERISIK.
Kebanyakan pada ngobrol, curcol, atau ketawa-ketiwi sambil ngomongin orang.
Tapi, begitu lampu teater dimatikan dan film mulai, semua langsung hening serempak. Nggak ada satupun yang ngobrol atau berisik.
Dua orang anak SMA di sebelahku yang tadinya berisiiiik banget pun langsung diem seribu bahasa dan menikmati film.
Yah, paling ketika tokoh kesayangannya muncul, mereka cekikikan atau berbisik bilang ke temennya, "si abang Takahiro ganteng say!" atau "Gila! Omi kereeen". Trus diem dan menikmati kembali filmnya.

Daaan, yang paling HEBADH adalah nggak ada satupun yang main hape yang cahayanya bikin silau orang di depannya.
Daaan, nggak ada orang kampret yang kakinya suka mbadug-badugin *ini apa sih bahasa yang pasnya* atau nendang-nendang apalagi angkat kaki ke kursi depannya dia.
Kalo nonton di Indo, dua hal ini yang sering bikin gue ketzel dan pengen noyor si orang bersangkutan. Tapi ketika kemaren nonton di Jepang, selama film berlangsung semua aman dan damai.
*padahal bioskopnya penuh sesak begitu*

Yang keempat,
begitu film selesai diputar dan muncul credit tittle, biasanya pihak bioskop nyalain lampu dan kita langsung ngbrit keluar kan? *kecuali kalo ada tambahan scene setelah credit tittle abis, apasih namanya gue lupa*.
Tapi, di biokop Jepang, meski credit tittle udah muncul, bioskop masih gelap gulita dan nggak ada satupun penonton yang keluar *meski mungkin ada yang udah kebelet pengen pipis*
Hingga film benar-benar habis, pokoknya sampai credit tittlenya abis, baru deh penonton keluar dengan tertib.

In my sotoy opinion, mungkin mereka melakukan itu untuk menghormati para crew film kali ya. Karena film yang mereka tonton tadi nggak akan bisa jadi film sebagus itu tanpa usaha dan jerih payah para crew film #TSAH!

Yang kelima,
begitu film selesai diputar dan semua penonton keluar, seisi bioskop masih BERSIH sama seperti saat film baru mulai.
Kalo di bioskop Indo, begitu mau keluar dan ngelewatin kursi-kursi bioskop, pasti adaaaaa aja sampah botol minuman, cemilan, bungkus cilok, bahkan popcorn yang berserakan di kursi atau di lantai *gue suka heran sama yang satu ini, makan popcorn-nya sambil kayang gitu ya? bisa amburadul ampe kursi dan lantai gitu*.

Beneran bersih.
Semua sampah dibawa masing-masing penonton keluar, karena diluar deket pintu sudah disediakan tempat sampah.

Yang terakhir,
sedikit intermezo aja, sebelum kita memasuki bioskop, biasanya sambil nyerahin tiket masuk ke petugas, dia akan merobek tiket kita dan ngasih satu booklet kecil berisi informasi singkat tentang film yang akan ditonton plus beberapa foto aktor atau artisnya.
Karena film yang kutonton adalah High and Low, di booklet itu pun terpampang dengan gantengnya foto mas-mas idola akika.
Sayangnya, tokoh kesukaanku si Bang Cobra nggak nampang *nampaknya ada beberapa versi bookletnya dan aku kebagian yang nggak ada Bang Cobra-nya #NANGISDARAH*.

 [Bang Cobra, senyum dikiiiiit napa? Sepanjang film cemberut mulu nih....]


Well, meski terhitung mahal untuk sebuah tiket bioskop, tapi karena filmnya keren, penontonnya tertib dan bersih, worth it lah buatku segitu mah.
Yang penting bisa nonton aktor kesayangan, menikmati film dengan tenang dan nyaman, plus tentunya nggak keluar bioskop dengan kesel sambil menggerutu karena ada penonton kampret di belakang yang suka nendang-nendang kursi atau penonton sebelah yang suka naikkin kaki ke atas kursi dan kakiknya BAU.

Karena bioskop terdekat ada di Shinjuku, yang notabene-nya agak jauh dari tempat tinggalku sekarang *harus naik bis sekali dan kereta*, mungkin nggak bisa sering-sering ke bioskop.
Lagian mahal book! Belom gajiaaan.
Haha.

Meski di Indo penontonnya masih ada yang belum tertib dan seenaknya, tapi aku suka kok nonton bioskop, dimanapun itu.
Next, mari kita tunggu film aa Jun bulan depan! 💜😍





6 comments:

  1. Wahh, kakak udh nonton ya high & low end of the sky. Huhuh jd iri.
    Salam kenal ya kakak, J.S.B.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloo, salam kenal juga.
      Makasih udah mampir😊

      Iya, mumpung udah datang di negaranya, sekalian aja nonton^^

      Delete
  2. Kalau aku disana pasti aku jg bela"in nonton biar gak penasaran hehehe...
    Oh iya kakak jd nonton konser jsb??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaahhh enak banget jd iri hehe 😉

      Menurut kakak siapa yg ganteng, kece klau dilihat secara langsung??

      Delete

Are you listening?

 “Kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukankah itu berarti kita sebaiknya lebih banyak mendengar daripada bicara?” Saya sering deng...